9

257 33 8
                                    

Kim Seokjin. Namja manis itu sudah nampak rapi terbalut dengan seragam sekolahnya menambah kesan cantik dan polosnya dia.

Langkah kakinya dengan riang menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang makan. Tapi ketika sampai di meja makan ia tak mendapati sang Appa dan Eomma nya yang seperti biasa akan menunggu untuk sarapan bersama tapi meja itu nampak kosong tak ada siapapun hanya makanan ringan yang tersaji di atasnya.

Kemana semua orang?

"Hai sayang, kenapa cuma berdiri saja disini?"intrupsi sang Eomma. yang ternyata baru datang.

Seokjin pun berbalik menghadap sang Eomma..

"tidak kenapa-napa Eomma. aku kira semua orang sudah pergi karna meja makan terlihat sepi sekali"jawab Seokjin.

Ny. Kim pun tersenyum manis sambil mengelus surai sang putra dengan sayang. Lalu beliau mengajak Seokjin untuk duduk dan menikmati sarapannya..

"Maaf sayang, Eomma bangun terlambat karna tadi pagi-pagi sekali Appa kalian pergi untuk perjalanan bisnisnya jadi Eomma membantu untuk bersiap dan Eomma ketiduran setelahnya"Jelas Ny.Kim.

Seokjin mengangguk mengerti..

"Tidak apa-apa Eomma. oh iya lalu dimana Jisoo?"gumam Seokjin menoleh ke penjuru ruangan, yang belum melihat batang hidung sang adik perempuannya itu.

"Mungkin masih bersiap dikamarnya"

PRYYYAANGGG.. KLONGANG-KLONTANG!!!!

Suara Ny.Kim terendam dengan suara benda yang terjatuh sangat nyaring sekali barusan dan suara itu berasal dari arah dapur.

Seokjin dan Ny.Kim saling berpandangan, lalu mereka dengan kompak beranjak dari duduknya untuk menuju kearah dapur takutnya terjadi sesuatu dengan pembantu rumah tangganya..

Tapi setelah sampai di dapur mereka malah di kejutkan dengan keberadaan Jisoo di sana yang ternyata bukan sang Bibi. Dan dapur terlihat sangat berantakan sekali..

"Nak kamu sedang apa?"tanya sang Eomma yang sudah berjalan masuk kedalam area dapur, dan Seokjin masih berada di ambang pintu

Jisoo yang tadi tengah berjongkok untuk mengambil teflon yang terjatuh itu, mendongak menatap sang Eomma dengan cengirannya lalu ia beranjak dari tempatnya dan menempatkan kembali teflonnya keatas kompor.

"Mianhae Eomma aku membuat keributan. padahal tadi aku sudah berusaha untuk tidak menimbulkan kebisingan saat memasak, tapi aku tidak sengaja menyenggol teflon itu dan akhirnya terjatuh"

"Memasak?"seru Ny. Kim dan Seokjin bersamaan. Kini Seokjin sudah berdiri di samping sang adik untuk melihat bahan-bahan masakan yang akan di masak oleh Jisoo kemungkinan..

"Jadi sedari tadi kau berada di dapur dan hanya menyiapkan bahan-bahan ini saja"

"Telur, keju dan roti"lanjut Seokjin..

Tak percaya dengan sang adik yang sama sekali tidak pernah menampakkan dirinya di dapur apalagi memasak dan sekarang mau membuat makanannya sendiri? buat apa coba. padahal di meja sudah tersaji makanan yang lezat.

"Kak, lebih baik kakak jangan banyak berkomentar. Effort aku tidak main-main tau, aku sudah berusaha mecahin telur agar kulitnya tidak ikut masuk kedalam wadah, dan juga aku membentuk roti ini dengan bentuk Love yang sempurna. Aku hebat kan"jelasnya dengan bangga.

"Dan untuk apa semua ini sayang, Bibi sudah menyiapkan makanan di meja, kenapa kamu membuat sarapan sendiri?"tanya sang Eomma.

Jisoo memulai menggambil margarin untuk mengolesi teflon yang sudah panas itu. Sambil menjawab pertanyaan sang Eomma..

B VS E ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang