12

234 21 0
                                    

Kai memasuki rumahnya dengan kesadarannya yang di kuasai oleh Alcohol.. Berjalan sempoyongan untuk menuju kekamarnya berada tapi langkahnya terhenti kalah melewati kamar sang Eomma melihat dia yang tengah melakukan hal yang tak senonoh di dalam.

Kai hanya menatap sekilas lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kekamarnya berada. Seolah kejadian barusan sudah seperti pandangan nya sehari-hari, iyaa benar memang semenjak Appa nya meninggalkan keluarga mereka entah kemana. kehidupan Eommanya berubah menjadi wanita liar dan suka berganti-ganti lelaki untuk menuntaskan hasratnya.

Lalu Kai yang awalnya ketika orang tuanya masih lengkap ia tak mendapati perhatian karena keduanya sibuk dengan urusan masing-masing dan setelah kedua orang tuanya pisah ia semakin tidak mendapatkan kasih sayang jadilah dia Kai si anak pembangkang dan berbuat sesuka hatinya.. itulah pelampiasan dirinya.

Merebahkan tubuhnya dengan kasar di atas ranjang. ia hanya ingin di pagi hari tidak akan pernah terbangun lagi karna dirinya sudah muak dengan semuanya.

Kai merogoh saku jaketnya, menengadahkan ponselnya itu di hadapannya, kedua matanya menyipit guna mencari nomor seseorang. Sambungan terhubung beberapa detik belum kunjung di angkat tapi setelah itu panggilannya di terima oleh sosok di ujung sana..

("yeoboseo")

"Jimin-ah Saranghae"

("Yakk Kai Lo ngelantur atau gimana, gak jelas Lo")

"Apa gue memang gak layak untuk hidup di dunia ini. Apa takdir gue memang begini adanya. Apa salah gue di masa lalu sampai gue di hukum macam ini... ... ..."

("Lo semakin gak jelas. kalau Lo gak waras jangan gue yang di ganggu")

"Lo juga gak bakalan peduli sama gue? Apa gue juga gak layak dapat perhatian Lo macam Lo perhatian ke Taehyung"

"Lo makin gila. bye maksimal"

"iyaa gue memang gila. dan Lo gak akan ketemu orang gila lagi macam gue,. Jimin-ah Happy Birthday. Hahahhaha"

BIB

Jimin mematikan panggilan itu secara sepihak. merasa Kai itu sudah semakin kehilangan akalnya..

Jimin pun memasukkan dirinya kedalam selimut untuk menjemput alam mimpinya. Menyamankan dirinya seenak mungkin karna besok hari yang di tunggu-tunggu nya akan datang.

tapi kenapa hatinya sedikit gusar iyaa..

Ahhh. mungkin karna saking tidak sabarannya menunggu hari ulang tahunnya, ia jadi gugup, kekekekke

*

Di tempat lain Sehun mengantarkan Baekhyun kerumahnya karna tadi mereka pergi bersama menggunakan mobil Baekhyun. Baekhyun di rumahnya hanya tinggal bersama sang adik, kedua orang tuanya sudah tidak ada. Jadinya mereka tidak ada yang mengurus dari pihak keluarga Eomma maupun Appa nya mereka seperti acuh.

Adik Baekhyun itu laki-laki masih duduk di bangku dasar. Tapi dia anak yang pintar dan rajin berbanding terbalik dengan sang kakak, ia selalu merawat sang kakak kalau mendapati sang kakak mabuk tak sadarkan diri seperti sekarang ini. Mengambil handuk untuk menyeka tubuh sang kakak..

Sehun yang masih setengah sadar menatap kasihan adik Baekhyun. Anak kecil seusianya harus menanggung hidup seperti ini. Mereka hanya tinggal di rumah besar itu berdua saja memang hanya itu harta peninggalan kedua orang tua mereka, tapi sehun kerap kali menginap kok.. Kalau soal biaya sekolah dan lainnya sudah ada uang dari pensiun orang taunya, tapi kadang cepat habis dan tak tersisa karna di pakai hal yang tak penting oleh Baekhyun. Kadang ada tetangga yang berbaik hati untuk memberi uang saku untuk adik Baekhyun secara diam-diam. untung saja masih ada orang baik di sekitarnya..

B VS E ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang