CHAPTER 15: Sejingga Mekar Bunga
*****
"Kucing kecil putih? Tadi liat ditaro ke keranjang sepeda sama dia."
Demam Gaza yang sudah turun, auto naik lagi. Baru aja bangun tidur, Gaza harus dibuat kalang kabut sama kucing kesayangannya yang tiba-tiba ngilang.
Beruntungnya Karina, pacar Raihan yang lagi main ke rumah. Ngasih info kalo dia ngeliat kucing putih ngikutin anak tetangga yang tadi sempat datang ke rumah saat Gaza tidur.
"Tuh cewek ke mana bang?"
"Pengen healing bilangnya, paling mentok ke taman jajan cimol. Abis ikut tes masuk, otaknya butuh asupan micin."
Gaza menatap Ajun mulai was was. "Tes masuk? sma mana?"
"GHS lah. Gara-gara si Celine promosiin mulu."
Gaza langsung batuk-batuk dengernya.
Cewek gila itu mau pindah ke sekolahnya? Wah ketenangan Gaza bisa terancam.
Gaza mah ga ada masalah sama cewek itu, yang selalu bikin masalah cewek itu duluan. Kenapa juga, kalo ketemu harus ngajak baku hantam terus. Malah waktu kecil hidung Gaza pernah mimisan kena gebok.
"Sono samperin, kangen sama lu katanya," ledek Ajun cekikikan.
Muka Gaza makin suram aja. Karena orang yang dicari ga ada. Dia mutusin buat balik ke rumah yang berada tepat di belakang rumah tetangganya itu. Berniat ngambil sepeda dulu.
Pas sampai di pagar, Gaza bingung melihat motor Karel sudah terparkir di pekarangan rumahnya. Hal itu makin jelas setelah si pemilik motor muncul dari balik pintu.
"Oy nitip cewek gua di dalem! Mau ke warung bentar," Karel memakai asal sendal di teras. Belum sempat Gaza jawab, Karel udah ngibrit. Dengan sendal yang beda sebelah. Dasar tolol.
"Cewek?"
"PACARNYA GAZA LUCU SEKALII!!"
Mendengar jeritan gemas Karina, Gaza melangkah masuk buat ngecek. Di ruang tamu malah nemuin Haura yang lagi menciut dikerumunin Raihan dan Karina.
Karel Brengsek.
Sadar akan kehadirannya, mata Haura langsung berbinar seolah meminta bantuan. Gaza mengerjap kemudian mendesah malu.
"Bang minggir lu," Gaza ngusir Raihan yang duduk di sebelah Haura. Lalu ganti menempatinya.
"Cielah dijengukin doi! Mesra ni ye!" goda Raihan.
"Ini beneran pacar kamu Za?" Karina merangkul Haura excited.
"Temen satu sekolah Gaza doang kak," jelas Haura yang udah capek bantah dari tadi tapi masih kekeh ni orang dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizontal Line of Love
Teen FictionGedung IPA dan IPS saling bersebrangan dan hanya dipisahkan oleh sebuah taman kecil. Entah mengapa membuat pandangan mata Haura Mariana yang berada di gedung IPS, terkunci ke arah jendela kelas 10 IPA 1 yang berada tepat di sebrang kelasnya. Ketika...