5. Date (2)

122 16 3
                                    

Dara kembali masuk ke restoran menuju meja tempat ia makan tadi. Disana Shakeyla terlihat sedang berkutak dengan handphone nya.

"Kak Sha, maaf kalau tadi sedikit lama ya..." Maaf Dara kepada Shakeyla. Padahal sejujurnya percakapan telpon itu tidak terlalu lama, hanya saja Dara yang tidak enak.

"Lhoo? gak usah minta maaf Dara..." Dia langsung melepaskan hp nya kala mendengar suara Dara.

"Ayuk! Ra, kita pergi." Ajak Shakeyla.

"Ohh aku mau minta bill dulu, kak." Tangan Dara terlihat ingin memanggil pelayan restoran tersebut, namun langsung ditahan oleh Shakeyla.

"HAHAHA ngapain Dara? aku udah handle semua." Dia tertawa karena ekspresi Dara yang gemas saat ingin mencoba memanggil pelayan itu.

"Hah? kak tap-" Kalimat yang ingin diucapkan Dara, terpotong karena kalimat dari Shakeyla

"Udah gausah tapi tapi-an, ayuk."

Masalahnya harga dari lunch date mereka bisa dibilang mahal, bagaimana bisa Dara tidak merasa tidak enak dia hanya duduk manis dan makan apa yang ia pesan. Padahal dia pun mampu untuk membeli makanan tersebut.

Mereka melanjutkan perjalanan
di mobil, dengan obrolan obrolan.

Di selang selang obrolannya, Shakeyla melihat Jam nya yang menunjukkan bahwa sekarang adalah jam 4 sore.

"Gak seru kayaknya kalau cuma lunch date abis itu pulang, jajan eskrim yuk." Ajak Shakeyla.

Yang diajak terlihat menunjukan mata bulan sabitnya sambil mengangguk. "WOAH, boleh.."

"SHIT LUCU BANGET LO, DARA." Batinnya. Senyum itu, senyum yang sudah lama tidak Shakeyla lihat.

Sudah 5 menit berlalu setelah kejadian yang membuat jantung seorang Shakeyla Arabell berdetak lebih cepat dari biasanya. Namun dia tetap tidak bisa mengulum senyumnya itu.

sejujurnya Dara sedari tadi melihat Shakeyla seperti itu, tapi dia tidak berani untuk bertanya.

Sesampainya di toko es krim, terlihat mereka sedang memilih milih rasa es krim yang sekiranya cocok untuk lidah mereka.

"Sudah? kamu rasa apa?"

"Aku rasa coklat, ukurannya small aja." Ucapnya ke arah Shakeyla.

"Okay.."

"Es krim chocomint 1 sama rasa chocolate 1. Ukuran 2-2 nya large yaa."

Dara yang mendengar percakapan tersebut reflek memanggil Shakeyla.

"Kak?!" Yang dipanggil malah memberi wink mata ke arah Dara.

"Totalnya jadi 136 ribu ya, terima kasih."

Di perjalanan, Dara memiliki perasaan campur aduk sekarang. Dia sungguh tidak enak dengan Shakeyla.

"Kak, kenapa sih? aku bisa bayar sendiri kok, trus tadi kenapa jadi pesen ukuran large? aku kan bilang yang small."

Shakeyla hanya terkekeh sambil melihat Dara mengoceh, hah itu sangat menggemaskan baginya.

"EH EH INI TEMPAT APA CANTIK BANGET!!" Ucap Dara, dia benar benar terkagum akan pemandangan tempat ini.

"Kayak yang ngomong." Ucap Shakeyla sedikit berbisik. Dara tidak sadar, dia masih terfokus dengan pemandangan tempat itu.

Mereka menghabiskan waktu di tempat itu sambil memakan es krim yang telah mereka beli tadi.

"Dara, fotoin aku dungs."

"Thank you, pretty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thank you, pretty." Shakeyla tersenyum senang, ketika melihat foto hasil jepretan Dara. Dia mengacak pelan rambut Dara.

Sedangkan Dara? ia sekarang sedang membeku karena perlakuan dari Shakeyla barusan

Waktu sudah menunjukkan jam 7 malam. Sekarang, mereka sedang duduk duduk santai di taman melihat pemandangan langit malam yang indah.

Sudah 5 menit berlalu mereka duduk di taman, namun belum ada percakapan sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 5 menit berlalu mereka duduk di taman, namun belum ada percakapan sama sekali.

"Dara." Suara dari Shakeyla memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Iyaa, kak?" Balasnya yang langsung menoleh ke arah Shakeyla.

sekitar 5 detik Shakeyla melihat Dara. Dara mengerutkan alisnya karena bingung dengan Shakeyla saat ini.

Detak jantung Dara saat ini berdegup 2 kali lebih cepat dari biasanya. Sungguh, hembusan angin yang meniup rambut Shakeyla membuat dirinya terlihat sangat cantik.

"Dara, give me your hand." Ucapnya.

Mendengar kalimat itu, Dara langsung memberikan tangannya.

"Dara, You're my home. So please let me go home again."

.
TBC.

Ges, aku cuma mau bilang, maaf kalau makin kesini ceritanya ga jelas. Soalnya awalnya aku cuma iseng nyoba² doang ternyata bisa rame.. hihi makasii yaa :D.

About U || SaidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang