. Author Pov
Suasana lapangan siang ini lumayan ramai tapi tidak seramai biasanya. Tampak seorang gadis dengan rambut pendek sebahu nya itu seperti sedang mencari sesuatu.
"CIAT CIATTTT yang abis nganterin anak baluuu gaya lo, Shasakk," sahut si gadis yang telah menemukan apa yang dicari.
"Huh... suara lo volume nya gak bisa dikecilin apa ya?" tanya Shakeyla sambil memberi tatapan sinis nya.
Gemas moura, langsung menggodanya dengan memberi cubitan kecil di pipi shakeyla.
Dia mengambil tempat duduk tepat di sebelah Shakeyla. Begitu duduk, gadis berambut pendek itu langsung mengutarakan permintaannya.
"Coba dong Shak bisikin kemarin ngapain aja.." bisiknya di dekat telinga Shakeyla.
"Lo suka ya sama d-" namun, kalimat sambungnya itu langsung dipotong oleh Shakeyla.
"Bukan suka Mou, dia attractive aja menurut gue," Ucap si denial.
Seolah percaya, Moura hanya mengangguk-angguk padahal dia hanyalah sarkas. Bahkan sekarang wajahnya dihiasi senyuman miring.
"Yaudah sih lagian kalau emang lo suka ya kejar aja Sha, gausah pura pura lah buat nutupin. Lo tuh keliatan banget tau gak. Kenapa sih emang lo tutupin gitu dari gue? lo nganggep gue apa sih?" Ucap Moura yang fokus membuka bungkus permen.
Tidak ada jawaban dari seorang Shakeyla, Moura lanjut menegurnya. "Sha, lo denger gak sih apa yang gue bilang?"
Karena masih tak mendapat jawaban juga, ia menoleh ke samping kanan dan kirinya tanpa disadari selama ini dia hanyalah berbicara sendiri. "KURANG AJAR LU, SHASAK!!!"
Tidak lama setelah itu, dia beranjak dari tempat duduk untuk mencari teman cantiknya itu.
Sudah ke berbagai sudut dalam sekolah, namun tidak terlihat batang hidung gadis yang sedang Ia cari.
Tidak lama setelah itu dia melihat ke arah gerbang sekolah yang dimana oknum yang sedang Ia cari itu, sedang membawa sebuah paperbag.
Dia membawa paperbag sambil memberinya ke seseorang perempuan, yang sudah tidak diragukan lagi itu adalah Dara.
Tanpa berpikir panjang Ia segera berlari menyusul temannya itu, namun tampak gadis yang baru saja memperoleh paperbag sudah hilang dari tempat awal Ia melihatnya.
"WAYOOO ngapainnn!! gue cariin juga." Moura yang langsung menyambar tubuh seorang Shakeyla yang sedang terdiam.
Spontan, Shakeyla memukul tubuh oknum itu. Bagaimana tidak kesal? sedang memperhatikan masa depannya (mungkin) tiba-tiba ada nyamuk yang mengganggu.
"ARGHH sakit anjir, bisa santai gak." Ucapan Moura seakan terdengar aneh di telinga Shakeyla.
"Hah? apaa? santai? kagak. Lo ganggu gue banget yang lagi perhatiin seseorang biar pulang dengan aman."
"Denial itu tai banget, Sha." Mendengar ucapan Shakeyla barusan itu membuat Moura bergidik geli.
. Dara Pov
Entah mengapa rumah ini semakin hari semakin sepi, selain karena penduduknya hanya dua orang, juga melihat interaksi adik kakak ini yang sedang di fase tambah umur tambah sibuk.
"Kepala gue sakit banget. Mau hidup tapi males minum obat, gimana dong?"
Lama terdiam, gadis yang sedang uncang-uncang kaki itu tiba tiba teringat sesuatu tentang apa yang ia dapat tadi sore.
Walaupun kepalanya berat, ia berusaha bangun dari tempat tidurnya dan pergi untuk merogoh tas nya.
Sebuah paperbag berwarna coklat yang dihiasi stiker kucing, sudah ada di tangannya. Di sudut paperbag tersebut juga terdapat sebuah sticky notes dengan dilengkapi sedikit tulisan.
Maaf Shakeyla, namun aku menghiraukan notes itu. Aku lebih berburu untuk membuka apa isi di dalam paperbag itu.
Dan yaa beberapa coklat dari yang kecil sampai yang besar, juga dari yang harganya standar sampai yang mahal. Ada di dalam paperbag itu.
Karena tak sabar, aku langsung makan coklat yang menurutku paling menarik. Karena sejujurnya aku tidak pernah melihat coklat seperti ini di minimarket yang aku temui. Sepertinya ini barang impor.
Karena terlalu asik menikmati, aku pun baru tersadar akan notes yang sudah aku baca beberapa menit sebelumnya.
Gawai ku genggam, dan langsung aku masuki nomor 'Tukang Coklat' itu. Aku pikir dengan aku menghubungi nya, mungkin aku akan diberi coklat sebanyak yang aku mau.
Jariku mengetikan sesuatu untuk memintanya menyimpan nomorku. Tidak seperti biasanya, diriku merasa aku lebih cuek saat di media sosial apalagi untuk menghubungi seseorang lebih dulu, namun saat ini itu tidak berlaku.
Ughh... sejujurnya coklat ini seperti 'obat' bagiku. Aku tidak bisa berhenti untuk tidak memakannya, bahkan aku 90% lebih excited dari biasanya akan merespon suatu hal.
TING!
Pesan yang ditunggu akhirnya datang. Aku menyalakan benda pintar, yang langsung disambut oleh bubble chat dari kontak yang baru saja aku hubungi.
"Udah gue duga, si cewe gila itu."TBC.
AKU BISAIN DEH BUAT UP HARI INI, SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN UP TERBARU YAA, don't forget to vote and kritsar nya bowlee yaa 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
About U || Saida
Fanfic[Saida Lokal Story] "Dara, can we go back to the night we met?" "Lupain aku ya, kak?" . disclaimer!! - gxg area - pure fanfiction