- Epilog -

377 27 1
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######






"Anak pertama ya?. Tapi memang dia anak pertama mereka."gumam Umji saat membaca sebuah artikel tentang kelahiran adiknya

Umji masih di rumah sakit, dan menunggu teman-temannya. Mereka akan pulang bersama, tapi sebelum itu mereka akan makan malam dan bermain sebentar. Mereka butuh sedikit hiburan setelah berhari-hari bekerja di rumah sakit.

"Umji-ya, sudah lama?."tanya Eunha menghampirinya
"Anni. Mana yang lain?."
"Yuju dan Sojung sedang mengambil mobilnya di parkiran."
"Yejoon oppa tidak mengikutimu?."
"Dia sedang dapat pelajaran tambahan dari appa. Ujiannya semakin dekat, dia juga harus wamil sebentar lagi. Jadi kakakku itu sekarang sedang sibuk-sibuknya."
"Wamil?."
"Wae? Kau khawatir pada kakakku?."
"Tentu, siapa yang tidak khawatir kalau orang terdekatku akan wamil."
"Aku tidak, oppa sangat tahan banting, tidak perlu mengkhawatirkannya. Dia juga pemakan segala, jadi dia tidak akan kelaparan kalau disimpan di tim perang sekalipun."
"Astaga..."

Sebuah mobil berhenti di depan mereka.

"Masuklah, yang lain sudah berangkat dengan mobil lain."serunya dari dalam mobil

######

"Aku pulang..."

Umji sedikit mabuk, dan berjalan terhuyung ke kamarnya.

"Aku tidak akan taruhan lagi dengan Eunha."

Umji terduduk di lantai dan menyandarkan kepalanya di kasur.

"Astaga, kau mabuk?."

Umji terdiam dan mengedip lucu pada Seohyun yang menegurnya.

"Eonni... hehe..."

Seohyun mengurus Umji sampai akhirnya berbaring nyaman di kasur.

"Jeongie sudah menghabiskan susu-nya. Dia juga sudah sendawa."lapor Yoong saat Seohyun kembali ke kamar mereka.

"Kenapa masih digendong?."tanya Seohyun
"Aku takut dia bangun, Seohyun-ah."jawab Yoong berbisik

Seohyun mengambil alih putra mereka, dan kemudian menidurkannya di kasur.

"Umji beneran pulang?."
"Nde.. dia mabuk"
"Dokter ada waktu juga untuk mabuk?."
"Mereka manusia biasa juga, oppa."

"Dia bilang butuh sedikit hiburan bersama teman-temannya."jelas Seohyun
"Teman?. Syukurlah dia punya teman."
"Wae? Kenapa kau terlihat lega."
"Hanya lega saja, dia memang pintar berbaur sejak kecil."
"Majja, dia berbeda denganku."
"Tapi kalian mirip, bandingkan foto masa kecil kalian."

"Tidurlah, Minjeong mungkin terbangun tengah malam nanti."

"Umji memanggilku eonni lagi."cerita Seohyun
"Dia sedang tidak sadar."
"Aku sedikit risih tentang artikel kelahiran bayi kita. Anak pertamaku bukan Minjeong. Apa aku harus mengklarifikasinya."
"Kamu siap dengan segala resikonya? Terlebih lagi Umji. Dia melindungimu selama tujuh tahun agar hubungan asli kalian tidak ketahuan. Pikirkan perjuangannya."
"Aku akan membicarakan lagi dengannya."

S
K
I
I
P

"Mianhamnida..."sesal Umji karena kemarin dia pulang dalam keadaan mabuk

Second Chance [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang