*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*
*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*
######
"Belum genap seminggu dari masa berkabung. Dan kau sudah berpesta disini?.""Diamlah dan minum saja."
"Yak... Seo Joohyun. Kau akan terus seperti ini?."
Wanita yang sudah terlihat setengah sadar ini bernama Seo Joohyun, tapi dia lebih sering dipanggil Seohyun. Minggu lalu ibunya meninggal karena penyakit yang sudah lama dideritanya. Seohyun tentu sedih dengan hal itu, tapi bukan berarti dia akan terus muram dan mengurung diri. Wanita single seperti dirinya harus menikmati hidup sebaik mungkin.
"Ada seorang anak yang menunggumu sekarang. Berubahlah, ini kesempatanmu."
"Dia tidak akan menungguku. Dia membenciku."
"Apa dia mengatakannya langsung?."
"Anni, dari sorot matanya saja sudah jelas."
"Ck... bagaimana kalau dia aku ajak tinggal bersama?. Aku akan menyayanginya sepenuh hatiku, dan kau tidak perlu memikirkannya lagi."
"Yakk! Lim Yoong... Kau pedofil?. Ingin ku hajar?."
"Sebenarnya, jauh dilubuk hatimu, kau sangat menyukai adikmu itu."
"Omong kosong."
"Kalau tidak suka, mana mungkin kau langsung meneriaki aku?."
Seohyun tidak membalas temannya kali ini, dia kembali minum dan kemudian ikut menari bersama yang lainnya.
Yoong mengikuti Seohyun dan menjaganya dari pria hidung belang yang mungkin akan memanfaatkan keadaan temannya.
"Bukankah buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya?. Mungkin sekitar lima tahun lagi, aku akan bertemu dengan adikmu di tempat seperti ini."ujar Yoong, dia mengeraskan suaranya agar Seohyun mendengarnya
Tanpa berkata apa-apa, Seohyun langsung memukul Yoong dan kemudian pergi dari sana.
"Oppa, apa yang kau katakan padanya?."
"Hanya sedikit memprovokasinya."
"Ck, dasar. Buat malu saja."
S
K
I
I
P"Umji tidak sedih koq, hanya rindu saja pada eomma. Mianhae."
"Aku bolos lagi hari ini, mianhae."
"Coba kalau eomma masih disini, aku pasti sudah dimarahi."
######
"Jadi adik saya sering membolos akhir-akhir ini?."
"Nde, dan adik anda sekarang agak memberontak. Kami memaklumi sifatnya berubah karena kehilangan sosok ibu. Tapi kalau terlalu lama seperti ini, kami tetap khawatir. Jadi saya sarankan agar anda sebagai kakaknya, lebih memperhatikannya."
Seohyun berjalan dengan langkah yang sedikit gontai, dan keluar dari sekolah tempat adiknya belajar "Pergi kemana dia?."
Seohyun sampai di rumah orangtuanya, rumah itu kosong seolah tak berpenghuni. Padahal adiknya masih tinggal disini.
"Ini yang eomma inginkan?. Aku akan membawanya malam ini juga."ujarnya sambil menatap foto ibunya
######
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [Complete]
DiversosSeohyun yang selalu berpura-pura tidak peduli pada Umji, diberi kesempatan untuk memperbaiki hubungannya. Apakah Seohyun akan berhasil memperbaikinya? Atau dia kembali menyia-nyiakan kesempatannya?