Chapter 2 : khazan

3 1 0
                                    


Hujan turun membanjiri halaman sekolah, saat ini sudah seharusnya pulang kerumah tapi awan berkehendak lain.

Untuk siswa bermobil mereka bisa pulang dengan selamat dan terhindar dari percikan air tapi berbeda dengan siswa bermotor dan kendaraan umum seperti acya.

Iya acya menggunakan kendaraan umum hari ini.

Tadi pagi acya sudah bersiap berangkat kesekolah dengan menggunakan motor kesayangannya.

Namun tidak akan semudah itu, setelah acya membuat keributan dengan ayahnya. Tentu saja ayahnya tidak akan tinggal diam. Ban motor acya di gembok dan di rantai.

Acya sudah tau ayahnya bakal ngelakuin itu, acya beralih ke mobil nya karna ia pikir mobil satu satunya harapannya.

Ternyata salah, ban mobil itu dilepaskan dari kerangka mobilnya.

"gue udah ga abis pikir sama bapak bapak satu ini"

Akhirnya acya menggunakan grabcar menuju ke sekolahnya. Acya ga terima karna pagi harinya dirusak oleh papinya jadi dia harus ngelakuin sesuatu juga.

Tentu saja acya akan balas dendam kepada papinya karena udah melakukan hal gila di awal hari.

"Pak masuk aja sampe lapangan sekolah"

Setelah bapaknya memarkirkan mobilnya di lapangan sekolah acya langsung keluar tanpa bayar. Ada dua orang satpam juga yang nyamperin mobil pak supir itu karena emang tidak di perbolahkan memarkir dilapangan sekolah.

"Neng bayar dulu"

Acya lari kedalam sekolah,menaiki tangga dan ratusan pasang mata melihat ke arah acya dikejar kejar pak supir dan dua orang satpam sekolah. Acya lari sampe dimana acya berhenti dengan ngos ngosan di depan pintu ruang direktur sekolah.

Acya menggedor gedor pintu direktur sekolah itu, setelah dibukanya. Pak saiq marah karena dirinya merasa tidak terhormat yang pasti ia tau bahwa itu adalah ulah putri semata wayangnya.

Acya terduduk lalu menunjuk pak saiq kepada pak supir grab nya "minta ke bapak bapak ini aja pak uang ongkosnya, atm saya disita sama dia"

Acya bangun dari duduknya merapikan seragam nya lalu pergi ninggalin pak saiq yang terlihat tampak menahan rasa emosinya kepada gadis itu.








Dan berakhirlah acya pulang harus naik kendaraan umum lagi, sebenarnya acya punya uang banyak ia sudah tau perihal kartu atm nya akan di blokir atau disita. Mangkanya secepat kilat gadis itu mengamankan uangnya yang ia tarik untuk menjaga jaga jika disita lagi.

Dan benar saja tebakannya, disita lagi. Masalah tadi pagi acya tidak mau membayar sebenarnya acya hanya ingin membuat papinya geram di pagi hari seperti papinya membuat acya geram dipagi hari juga.






Jangan ganggu aku ketika aku sedang dibawah hujan kata itu yang ingin sekali acya ucapkan kepada orang orang. Sekarang acya tengah berjalan di bawah rintiknya hujan deras.

Pluviophiles adalah sebutan untuk acya, Seorang pluviophiles merasa sangat senang ketika hujan turun.

Acya akan sangat tenang jika turun hujan, bahkan saat turun hujan acya bisa memikirkan kejadian 5 tahun yang lalu bahkan 10 tahun yang lalu.

Seperti saat ini, acya sedang memikirkan bagaimana bahagianya acya saat masih kecil. Bermain hujan dengan mami dan papinya betapa bahagianya dan bersyukurnya acya hari itu.

Anti Hero, im the HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang