Chapter 5 : married

2 1 0
                                    

"ayo gue bantu lo lapor polisi cya" ini sudah yang ke 10x aras bilang akan bantu acya melaporkan perbuatan ayahnya ke pihak berwajib.

Acya sudah menolaknya dari awal tapi aras tetap maksa acya untuk ditangani oleh polisi.

"Percuma ras, gue udah pernah lapor alhasil apa? Polisi itu ternyata temen bokap gue, dia bilang ke gue bakal di proses tapi nyatanya apa ras, sama sekali gaada kabar." Tutur acya pasrah, aras ikut pasrah mendengarnya.

"Orang gila itu nutup mulut polisi pake uang, uang emang seberkuasa itu" sambung acya, aras tidak tahan mendengarnya.

Aras sendiri bingung bagaimana cara dia bisa melindungi acya?

"tapi lo harus dilindungi cya, tinggal sama gue aja ya???"

"Lo gila ya ras? Gue gapapa kok ras"

"Tapi lo harus dilindungin"

"Anti hero"

"Im your hero darling" acya langsung memukul aras, lalu acya tersenyum.

Hell, apa yang terjadi sama acya? Kenapa dia tersenyum? Sudah gila jika dia tertarik dengan aras.








Penggelaran acara pernikahan resmi pak saiq dan bu revaline di gelar di sebuah hotel ternama di jakarta. Tidak begitu banyak yang diundang ke acara ini.

hanya keluarga, kerabat dekat dari kedua pihak dan beberapa perwakilan dari sekolah.

Acya diberikannya dresscode gaun berwarna putih cantik oleh wanita yang akan menjadi ibu sambungnya, tapi bukan lah acya kalo dia selalu mengikuti aturan.

Satu jam sebelum acara dimulai acya pergi ke mall untuk membeli gaun dan sepatu. Acya memiliki niat hati untuk memakai pakaian yang berbeda.

Disinilah acya dengan gaun berwarna hitam, heels hitam serta kaca mata hitamnya. Seperti ingin melihat orang mati bukan?

Acya menjadi sorot pandang semua tamu yang hadir disana, tapi gadis itu tidak peduli dan duduk di kursi yang sudah di sediakan sambil menatap miris semua yang terjadi hari ini.

Pak saiq, bu reva dan aylie berdiri di podium pernikahan untuk menyambut beberapa tamu.
Acya sama sekali tidak memiliki niat untuk menyambut tamu seperti itu.

Hal yang ingin dia lakukan adalah merusak semua acara ini, tapi acya tahan karena percuma juga pikirnya.

"Acya" pria ini lagi, siapalagi kalo bukan aras. Bagaimana aras bisa di undang ke acara seprivat ini.

Aras memakai jas berwarna hitam, ganteng pikir acya.

"Lo kenapa bisa disini?"

"Ternyata bokap gue sedeket itu sama bokap lo cya, gue baru tau" kata aras sambil menarik acya menjauh dari keramaian.

"Sorry cya gue tau semua tentang lo"

"santai aja kali ras, lo ga kaya yang gue kenal pas awal kita ketemu deh. Aneh banget lo" ujar acya sambil membenarkan kacamatanya.

"Lo kaya mau nyelawat"

"Iyakan" kedua nya pun tertawa melihat bagaimana yang dikenakan acya saat ini.

Saat ini acya sudah dihadapkan dengan orang tua aras.

"Pah mah kenalin ini acya putri pak saiq" kata aras mengenalkan acya kepada orang tuanya. Acya kali ini bertingkah sopan di depan orang tua aras. Ayolah acya sebenarnya adalah anak yang sopan.

Acya nunduk sedikit sambil memberikan salam "om, tante aku acya"

"Oalah kamu anaknya pak saiq yang suka membantah itu ya?" Celetuk mamahnya aras yang di senggol oleh papahnya aras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anti Hero, im the HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang