Chapter 4 : painfully

3 0 0
                                    

"Kenalin ini acya, kamu satu kelas kan sama dia. Pasti udah kenal jadi gaperlu repot repot ngomong panjang lebar sama kamu" ucap seorang pria yang berlaga seperti tuan besar dirumah.

Acya terkejut mendengar kata satu kelas yang pastinya ada yang tidak beres dari semua ini.

Terkejut lagi ketika acya melihat wanita dan gadis itu, acya kenal siapa gadis ini. Kalian ingat gadis yg botolnya acya lempar? Yang berani beraninya menjambak acya? Iya gadis itu adalah aylie.

Perempuan menye menye yang ada di kelasnya, bisa dibilang aylie ini pick me girl sekaligus caper.

Aylie menghentikan kegiatannya, sepertinya ia juga terkejut mengingat siapa yang akan menjadi anggota keluarganya.

"Bun dia yang--" aylie membuka mulut tetapi langsung ditutup oleh ibunya, "sstt kamu diem aja" tutur ibunya aylie sambil berusaha untuk memberikan senyum manisnya kepada acya.

Acya bergidik ngeri lalu dia langsung duduk tanpa permisi ke siapapun yang ada disana.

"Papi sudah bertunangan dengan ibu aylie, hari minggu kita akan menggelarkan pernikahan secara resmi" acya yang ingin menyendokkan makanan kedalam mulutnya otomatis terhenti karena mendengar pernyataan gila ini.

"Papi gaminta izin kamu, papi cuma minta supaya kamu ga ganggu keluarga baru papi. Ibunya aylie juga akan menjadi sekertaris papi di sekolah prestasi starlight" kata pak saiq dengan sarkas.

Apakah pantas seorang ayah berkata keluarga baru kepada anak kandungnya?

"hahaha keluarga baru? korban baru kali pak" sahut acya tak kalah sarkas, pak saiq tak kuasa menahan emosinya ia sudah mengangkat tangannya tetapi di tahan oleh ibu aylie.

Sebut saja dia reva, wanita yang sepertinya memiliki umur kira kira 35 tahun. Sangat muda bukan untuk papinya acya yang berusia 42 tahun.

Acya pikir wanita dan gadis gila itu hanya ingin uang dan kekuasaan ayahnya di sekolah. Lantas untuk apalagi menikahi pria tua yang suka memukul anak bahkan istrinya sampai mati?

"Saya revaline ibunya aylie temen sekelas kamu, apakah kamu siap kalau tante menjadi ibu sambung kamu?" Tanya tante reva itu dengan nada lembut yang pasti nantinya wanita itu akan lembut ketika dia sedang di depan pak saiq saja.

"Kalau gue bilang ngga juga kalian bakal menikahkan? Jadi gaperlu tanggapan gue kan" balas acya tanpa mengurangi rasa tidak sopan santunnya.

PLAK

Satu tamparan melandas di wajah acya, kali ini yang nampar bukan papinya.

Tapi aylie.

Tak mau kalah dengan aylie karena acya tidak merasa dirinya salah, acya menampar balik aylie dengan sekuat tenaganya hingga aylie jatuh dan hidungnya berdarah.

"GILA LO YA?" Teriak acya ke aylie yang sedang memegangi pipinya sambil menangis dilantai.

Aylie bangun dari duduknya  "GUE UDAH BILANG SAMA LO JANGAN SENTUH BARANG GUE, Lo kurang ajar sama bunda gue lo pantes dapetin tamparan itu" bentak aylie dengan air mata yang berlinang di wajah imutnya itu,

Acya langsung mengambil gelas berisi air untuk disiramnya ke aylie tapi di tahan oleh pak saiq.

"Benar yang di katakan aylie, kamu anak yang gapunya sopan santun. Kamu pantas di tampar, karna tamparan juga gaaakan membuat kamu sadar" kata pak saiq berusaha untuk memisahkan keduanya dengan memojokkan acya, kata kata yang keluar dari mulut papinya sangat tidak di terima oleh hati acya.

"Haha untuk apa saya sopan santun kepada anda yang sering melakukan kekerasan?" Kata acya sambil tertawa miris dan mengamati tiga orang menjijikkan yang akan menjadi keluarga baru sebentar lagi.

Anti Hero, im the HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang