Pertemuan

1.4K 101 12
                                    

Hy bestie kembali lagi dengan Sarawattine jangan lupa follow coment dan vote ya bestie karena setiap lentikan jari kalian pada tanda bintang dan kolom komentar sangat berati bagi ku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading





Tak terasa sudah empat tahun telah berlalu dan sepajang itulah keduanya diuji dengan rasa rindu yang teramat sangat kepada belahan jiwanya rindu yang seakan mengolok-ngolok keduanya ketika dalam keadaan sunyi.

Hari ini tampa pemberitahuan terlebih dahulu seorang pria yang sudah lama tidak pulang ke tanah kelahiranya tampak terlihat dibandara internasional bangkok dengan stayle santay yang membalut tubuh kekarnya.

Keadaan bandara siang ini lumayan ramai dan panas karena waktu telah menunjukkan pukul dua siang namun tak menghilangkan senyum dari seorang pria yang kini sedang melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bandara sembari menggeret satu koper di tangan kiri.

"Iya Ma, aku sudah sampai" Ujarnya pada seorang penelepon di seberang sana tubuhnya sangat tinggi dan tegap benar-benar mencuri perhatian Tangannya bergerak memasukkan ponselnya ke saku celana setelah panggilan berakhir sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman.

"Win, aku kembali" Bisiknya pelan seiring dengan hembusan angin menerpa wajah tampannya.

Bright baru saja menempatkan diri di negara asalnya setelah empat tahun bergelut dengan pendidikannya, usianya kini menginjak angka 25 tahun.. sangat matang dan panas.

Bright sengaja tak memberitahu sang istri tentang kepulanganya hari ini ia ingin memberikan kejutan untuk win
Walau dalam sisi lainyan bright sedikit cemas akan reaksi yang ditunjukkan win jika mereka bertemu nanti

Dilain sisi seorang pria manis yang tengah berjalan menuju sebuah halte bus sambil menghentakkan kakinya kesal lalu mengupat tak jelas seolah ingin meluapkan kekesalannya hari ini
Bagaimana dia tak merasa kesal jika dia sudah dimarahi habis-habisan oleh dosennya karena lupa membawa juba labor miliknya seragam yang sering ia gunakan jika sedang berada di ruang pratek.

Bahkan pria tua itu mengatainya bodoh serta menghinanya didepan murid yang lainnya kalau saja dia tak mengingat janjinya pada seseorang mungkin pria tua itu sudah lenyap dihadapannya.

Pada dasarnya semua Dosen itu sama saja sangat menyebalkan Semakin bertambah ilmu seharusnya mereka bisa menjadi seseorang yang lebih baik dan bukannya malah bersaing dengan iblis untuk membuat orang lain menderita.

"Sial sekali" rasanya ingin kembali ke kerumah tapi nanti pasti bosan mertuanya sedang keluar negri untuk urusan pekerjaan Kembali ke kampus? Harusnya dia ingat kalau dia baru saja diusir dan harus mengikuti kuliah selajutnya pada minggu depan.

Tangannya mengambil masker penutup mulut dan hidung polusi udara di cuaca panas benar-benar sangat buruk Tapi mau tidak mau ia tetap harus beraktifitas diluar Kegiatannya setiap menuju rumah adalah menunggu bus terlebih dahulu jenis transportasi umum itu memang selalu ia gunakan sehari-hari entah mengapa dia lebih menyukai naik bus dari pada mengendarai mobil sendiri.

Keadaan sekitar halte sangat lengang hingga seseorang lewat di hadapannya yang tengah menunduk memainkan ponsel.

"Ttak!

Win menurunkan maskernya lalu berdiri mengejar seseorang yang menjatuhkan sesuatu.

"Tuan kamu kehilangan kartu nama-" win terdiam mengeja setiap huruf yang tertera juga foto seorang lelaki yang selalu mengisi hari-harinya.

HE IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang