Lelah

1.3K 103 10
                                    

Hy bestie kembali lagi dengan Sarawattine jangan lupa follow coment dan vote ya bestie karena setiap lentikan jari kalian pada tanda bintang dan kolom komentar sangat berati bagi ku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading






Pagi ini cuaca ibu kota sedikit berawan
Bahkan embun paginya masih menempel dicela-cela jendela apartement mereka namun suasana tampak berbeda pagi ini pasalnya bright harus menahan kekesalan karena kenakalan dari istrinya ini.

"Win kamu minum susu kotak aku lagi?" Bright mengelus dadanya sabar menyadari kini dua kotak susu cokelat khusus pembentuk tubuhnya malah hilang entah kemana tapi bright dapat menebaknya siapa lagi yang akan meminum itu selain dirinya dan sang istri karena hanya mereka yang ada disini.

"Eung.. hehehehe" win terkekeh takut saat melihat tatapan tajam dari sang suami Sebenar nya bright ingin marah tapi ia urungkan Karena melihat wajah win yang begitu menggemaskan membuatnya tak tega untuk memarahinya..

"Kamu masih bisa tertawa? Pada hal aku lagi marah loh"

"Maaf baii aku sengaja minumnya karena enak"

"Kamu tahu apa yang kamu minum itu? Tanya bright sedikit keras membuat win sedikit tersentak.

"Ih baiii jangan marah aku takut!" Win menarik pelan ujung baju suaminya mencoba meredakan amarah bright melalui gerakan manis.

"Sayang kamu itu lagi hamil nanti kalau kenapa-napa bagaimana?"

"Maaf ngak lagi-lagi kok"

Bright memijit pangkal hidungnya lelah sunguh kelakuan win yang aneh membuat kepalanya pusing "Jangan lagi ya?"

Ini bukan pertama kalinya win melalukan hal yang sama di lain hari anak itu bahkan pernah hampir menghabiskan sekotak penuh buah nanas untunglah bright cepat mengetahuinya kalau tidak entah apa yang terjadi pada calon anaknya. 

"Janji tidak lagi" cebik win.

Bright mengulurkan kedua tangannya "Ayo sini aku mau peluk dulu dari kemaren belum cium-cium kamu kan?"

Mau bagaimanapun nakalnya seorang Win Metawin, bright vachirawit selalu memiliki cara agar kelinci manisnya menurut bahkan takut mengulangi kesalahan yang sama.

bright baru saja selesai memandikan sang istri juga memasak sarapan untuk mereka berdua Senyuman bahagia tak pernah pudar dari bibirnya saat melihat hasil kerja kerasnya pagi ini yang hanya dapat di nikmati oleh sang pujaan hati Sedangkan si manis hanya bersenandung ria di depan televisi sambil menungu suaminya selesai memasak, berhubung hari ini adalah hari wekend jadi mereka tak terlalu sibuk untuk bersiap untuk pergi bekerja.

"Win, ayo sarapan."

"Suapin?"

"Iya-iya mau makan di meja makan atau di depan televisi saja?"

Anak itu terlihat berpikir sebentar lalu sedikit melirik suaminya, "Di sini saja."

Kegiatan serupa selalu terjadi nyaris setiap hari dimana bright berupaya melakukan yang terbaik untuk istrinya Meskipun itu berarti ia harus merelakan waktu istirahatnya yang berharga Win dan calon bayi mereka adalah segalanya Setelah meyelesaikan sarapannyan kini keduanya tampak terlihat sedang bercanda gurau diselingi dengan gelak tawa yang memenuhi ruang tamu apartement mereka.

HE IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang