Bab 8 : Curhat

13 5 0
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼
Selamat membaca
🌼🌼🌼🌼🌼

............

Libur panjang pun sudah dimulai. Saat ini Enzi dan Elina sedang menonton televisi diruang keluarga dan Kenzi sedang berada di dapur untuk membuat makanan untuk dirinya dan saudaranya. Dan juga Aira sedang berada dibutik untuk mengerjakan beberapa hal yang penting.

"Mie ala chef Kenzi sudah selesai."

Enzi melihat mie buatan Kenzi yang sangat menggugah selera, memang diantara mereka bertiga Kenzi lah yang sangat pintar memasak dan pastinya masakan Kenzi sangat enak seperti masakan bunda mereka.

"Wihh enak nih kayanya," ujar Enzi sambil mengambil piring dan sendok untuk makan, mereka pun menikmati makanan mereka sambil menonton televisi dan Kenzi mengingat sesuatu

"Dek…," panggil Kenzi kepada Enzi

"Eum."

"Lo pacaran sama si Kaivan ya?" Enzi terbatuk mendengarkan pertanyaan dari Kenzi. Elina yang melihat adeknya terbatuk langsung memberikan air kepada Enzi.

"Kenapa sampai batuk sih?" tanya Elina sambil mengelus punggung adeknya yang sedang minum. Melihat adeknya sudah mendingan Elina menghentikan tangannya untuk tidak mengelus punggung Enzi lagi

"Lo kenapa tanya ke gitu bang?" tanya Enzi kepada Kenzi, dimana Abangnya mendengarkan bahwa dia berpacaran dengan kapten tim sepak bola tersebut.

"Gue dengar dengar lo selalu dekat dengan Kaivan, bahkan kedekatan lo udah tersebar sampai kantin lantai 2," ujar Kenzi memberi penjelasan kepada Enzi. Memang disekolah mereka terdapat 2 kantin, kantin dilantai pertama untuk anak kelas 1 tapi untuk kelas lain boleh diduduk dikelas tersebut. Kantin lantai 2 untuk anak kelas 2 dan 3 tapi anak kelas 1 juga boleh untuk pergi. Oleh karena nya Kenzi jarang menemui Enzi dikantin karena Kenzi sering berada dikantin lantai 2.

"Enzi enggak pacaran sama siapa siapa bang, Enzi juga enggak tau beberapa hari yang lalu Kaivan sering deketin Enzi setelah Enzi nolongin dia dari pengeroyokan malam itu." Enzi sudah menceritakan tentang kejadian malam itu kepada keluarga.

"Mungkin dia mau balas Budi sama kamu dek, karena kamu sudah tolongin dia dari bahaya," ujar Elina

"Enggak mungkin sampai segitunya kak, dia bahkan gombalin Enzi, saat Enzi makan dia selalu liatin Enzi dan lebih herannya kak Kaivan jemput Enzi dikelas buat ke kantin bareng bareng, aneh kan?"

"Mungkin dia suka sama kamu dek." Kali ini Kenzi yang berbicara

"Enggak mungkinlah bang, masa baru semalam aja kejadiannya udah suka," ujar Enzi membantah, sepertinya tidak mungkin kalau kakak kelasnya langsung menyukainya dalam waktu semalam.a

"Kan kita enggak tau isi hati orang dek, bisa jadi kan waktu liat kebaikan kamu mau nolongin dia dan ditambah kamu itu cantik siapa juga yang enggak suka sama kamu," ujar Elina dan dibenarkan oleh Kenzi

"Enzi enggak yakin kak."

"Kenapa kamu enggak yakin bahwa Kaivan suka sama kamu?" tanya Kenzi

"Enzi takut terlalu berharap bang, kita enggak tau isi hati manusia. Yang biasanya baik tiba tiba jadi buruk dan yang biasanya buruk tiba tiba menjadi baik." Kenzi dan Elina tau kemana arah pembicaraan Enzi. Enzi pasti masih takut dengan hati laki laki, mulai dari ayah mereka yang selingkuh dan ditambah dengan pacarnya membuat Enzi tidak percaya dengan laki laki.

"Kamu harus mengubah cara berpikir kamu dek, bahwasanya tidak semua laki laki itu selalu menoreh luka buat kamu, ada saatnya kamu bisa melihat kasih sayang sebenarnya benarnya dari laki laki lain," ucap Elina memberi pengertian kepada Enzi, Elina tau rasanya sakit hati dan Elina juga tau rasanya diselingkuhi. Tapi Elina selalu mengubah cara berpikir nya bahwasanya tidak semua laki-laki itu sama dan sekarang Elina mendapatkan itu. Dimana laki laki itu serius datang kepada orangtuanya untuk meminta restu dan sekarang Elina sudah bertunangan dengan laki-laki tersebut.

"Tapi kak akan sangat susah," ucap Enzi dengan lesu.

"Kamu pasti bisa dek, coba kamu buka hati dengan cowok baru siapa tau dia bisa ngobatin luka hati kamu itu," ujar Kenzi sambil mengelus kepala Enzi

"Kalau dia sakitin kamu nanti Abang yang hajar dia habis habisan berani banget dia buat sakitin hati adek dari seorang Kenzi."

Abangnya benar sebaiknya dia mengubah cara berpikirnya tidak salahnya menerima orang baru yang bisa mengobati luka ini. Enzi akan mencobanya

............

🌼🌼🌼🌼🌼
Terimakasih...
🌼🌼🌼🌼🌼

KENANGAN & TRAUMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang