Bab 23 : Akhir

13 5 2
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼
Selamat membaca
🌼🌼🌼🌼🌼

............

Permohonan dari Arkan dan lain nya masih berlanjut dan Enzi masih pada pendiriannya, dia tidak mau pergi ke tempat Kaivan.

"Zi, kita mohon banget sama lo jenguk Kaivan kali ini saja, gue takut terjadi apa apa sama dia, sudah beberapa hari ini demam dia nggak turun turun dan dia selalu manggil manggil nama lo," ujar Reihan dengan memohon.

Reihan dan yang lainnya tidak tahu harus berbuat apa, mereka sungguh takut terjadi sesuatu pada temannya dan keadaan Kaivan sungguh sangat memprihatinkan.

"Gue nggak bisa kak, dan gue mohon jangan paksa paksa gue buat ketemu sama dia, setiap gue melihat muka kak Kaivan dan kalian hati gue selalu sakit, sakit rasanya melihat apa yang sudah kalian lakukan buat gue, seakan akan gue adalah sampah," ujar Enzi dengan suara yang sedang menahan tangisannya untuk keluar.

"Kami tahu Zi kami memang salah, tapi gue mohon sekali ini saja tolong pastikan keadaan Kaivan, karena yang Kaivan butuhkan sekarang adalah lo, kami enggak tahu harus melakukan apa lagi," ujar Aldo dengan sendu.

Sibuk dengan perdebatan mereka masing masing, mereka tidak menyadari bahwa Kenzi dan Abang Venya Arkan sedang berjalan ke arah mereka dan itu membuat Kenzi marah dan Kenzi langsung menarik tangan adeknya dan membawanya ke belakang punggungnya.

"Abang!" Enzi terkejut saat Abang menarik dengan tiba tiba.

"Kalian ngapain gangguin adek gue lagi, nggak cukup dengan apa yang sudah kalian lakukan ke adek gue," ujar kenzi dengan marah.

"Maaf bang, kita mau minta bantuan Enzi," ujar Aldi dengan takut, bagaimana tidak takut Kaivan menatap mereka seperti psikopat yang siap membunuh apabila salah.

"Bantuin apa?, enak banget lo minta bantuan sama adek gue setelah apa yang kalian lakukan sama adek gue." Sedangkan Arlan dan Venya hanya menonton saja perdebatan itu mereka tidak mau mengganggu tapi apabila Kenzi dan Enzi memerlukan bantuan, maka mereka akan turun tangan untuk membantu.

"Kita tahu kita salah bang, tapi kali ini saja tolong bantu kita, tolong bantu kita buat Kaivan sembuh. Kaivan beberapa hari ini demam dan dia selalu memanggil Enzi," ujar Arkan dengan serius.

"Nggak, gue nggak akan izinkan Enzi buat ketemu sama Kaivan apapun keadaannya. Kita pulang sekarang dek." Saat Kenzi akan pergi dari sana, Reihan menghalang mereka pergi.

"Minggir, gue sama adek gue mau pulang." Setelah mengucapkan itu Kenzi dan yang lainnya dibuat terkejut perbuatan Reihan, Reihan berlutut didepan mereka.

"Gue mohon bang, izinin Enzi buat jenguk Kaivan," ujar Reihan dengan kedua tangannya yang mengatur didepan dadanya. Arkan, Aldo, dan Aldi yang melihat Reihan berlutut pun ikut berlutut supaya meluluhkan hati Kenzi dan Enzi untuk menjenguk Kaivan.

Sepertinya usaha mereka juga tidak berhasil terbukti dengan perkataan Kenzi.

"Gue bilang minggir ya minggir, kita mau pulang jangan halangi jalan kita." Saat Kenzi akan menarik tangan Enzi, Kenzi dibuat heran dengan Enzi yang tiba tiba juga menarik tangannya.

"Ada apa dek?" Enzi menghela nafasnya dan berkata

"Kita jenguk kak Kaivan bentar ya bang," ujar Enzi dengan lembut, dia tahu abangnya akan marah tapi dia juga mempunyai hati, Enzi tidak tega saat melihat wajah teman teman Kaivan yang memohon hingga berlutut seperti itu, walaupun dia sakit hati kepada mereka bukan berarti dia tidak menghormati mereka sebagai manusia dan kakak kelas.

"Ngapain dek?" Ujar Kenzi dengan geram, geram dengan sikap adeknya yang baik.

"Sebentar saja bang, Enzi mohon." Kenzi pun mengangguk, dia tidak bisa kalau sudah Enzi yang turun tangan, Kenzi tidak tega kalau melihat adeknya yang memohon.

"Gue akan jenguk Kak Kaivan tapi cuma kali ini saja." Dan perkataan itu membuat sangat senang, akhirnya tidak sia sia mereka berlutut hingga celana mereka kotor.

"Ya sudah kita berangkat sekarang, Kaivan pasti senang lihat lo datang buat jenguk dia," ujar Arkan dengan senang dan mereka pun berangkat menuju ke rumah Kaivan kecuali Venya dan Arlan karena mereka mempunyai kesibukan yang lainnya.

............

🌼🌼🌼🌼🌼
Terimakasih...
🌼🌼🌼🌼🌼

KENANGAN & TRAUMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang