Rindu

1.3K 219 15
                                    

Sudah hampir tiga minggu Jeonghan tidak bertemu dengan Rose. Setahunya wanita itu memang sedang tidak berada di korea, dia tahu bahwa Blackpink sedang menjadi penampil utama di Coachella, dia menonton week 1 dengan beberapa membernya. Dan tentu saja ada rasa bangga melihat grup Kpop menjadi headliner, apalagi melihat bendera Korea yang berkibar selama pertunjukan. Para member Seventeen tidak berhenti memuji keempat gadis itu.

Anehnya setelah melihat pertunjukan itu rasa rindu pada Rose berlipat berkali - kali.  Salahnya juga dirinya tidak bertukar nomor ponsel dengannya waktu itu. Fyi guys Jeonghan sudah tiga hari ini terus - terusan bermimpi Rose, yang membuatnya ingin bertemu dengan gadis itu, apalagi wangi parfumnya yang masih sangat melekat dalam ingatannya.

"Kau sedang apa melamun disini sendirian-hyung?" Mingyu datang menghampiri Jeonghan yang sedang tenggelam dengan pikirannya itu.

Melihat Mingyu senyum milik Jeonghan otomatis merekah, bukankah Rose dan Mingyu satu line? Mereka pasti berteman bukan?

"Kau mempunyai nomor Rose?" Tanyanya langsung.

Mingyu sempat salah paham, apa dirinya tidak salah? Jeonghan meminta nomor rose?

"Rose siapa maksudmu? Rose Blackpink?" Tanyanya memastikan.

Jeonghan memutar kedua bola matanya malas. "Tentu saja, memangnya ada berapa orang Rose yang menjadi idol?" Ujarnya sewot, Mingyu sampai kaget.

"Santai saja Hyung, tapi aku tidak memiliki nomornya. Aku tidak terlalu dekat dengan Rose, tapi aku kenal baik Lisa, mau aku mintakan?"

Jeonghan bangkit dari duduknya. "Tidak jadi deh, aku sudah malas." Kemudian berlalu meninggalkan Mingyu. Mingyu hanya mengelus dadanya, mencoba mengerti bahwa akhir - akhir ini Jeonghan memang menjadi semakin menyebalkan.

****

"Kenapa bajumu bisa tiba - tiba kekecilan begitu?"

Jennie datang untuk membantu Rose yang agak kesulitan memakai kostum untuk week 2 besok.

"Aku tidak tahu, padahal aku tidak makan banyak minggu ini. Tapi kenapa berat badanku malah naik ya? Eonnie apa aku terlihat gendut?" Rose bertanya dengan panik.

Jennie meneliti penampilan gadis itu, tidak ada perubahan drastis sebenarnya, hanya saja memang Rose terlihat agak berisi sekarang - sekarang ini.

"Tidak apa rosie, kau imut dengan tubuhmu yang sekarang, kau tidak gendut."

Rose berekspresi dengan sedih, "Aku merass bersalah jika stylish harus membongkar kostum ini hanya untukku, kita akan tampil besok. Berarti mereka harus lembur."

"Mau bagaimana lagi? Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan dipanggung besok? Sudah, kenaikan berat badan diwaktu tertentu memang sering terjadi. Mau bagaimana lagi? Kita tidak bisa mengendalikannya juga bukan?"

Rose mengangguk mendengar nasihat jennie. "Ayok makan hotpot, Jisoo-eonnie dan Lisa sudah menunggu dimobil. Ingat jangan khawatirkan berat badanmu, jangan diet karena jadwal kita akan sangat sibuk, mengerti?"

"Eum, aku mengerti."

Setelahnya keduanya berjalan beriringan menuju mobil, setibanya mereka disambut omelan sang Maknae karena menunggu terlalu lama.

"Ada masalah kecil tadi, sudah lagian kita sudah booking bukan? Saat kita sampai nanti kita hanya tinggal makan jangan berisik lagi,"

PAPARAZI✓Where stories live. Discover now