07. seharian aku dan doyok part. 1

1.8K 21 0
                                    

"Ingat guys, cerita ini hanya fiktif dan untuk fantasi semata, tidak dianjurkan untuk ditiru. Gunakan akal kalian dan jangan melakukan sex sembarangan. Ingat safe sex demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain."


Flashback on...

Ceritanya pagi ini aku sedang menjalankan olahraga rutinku. Pagi-pagi sekali aku sudah bersiap melakukkan olahraga lari pagi kegemarannku. Selain untuk Kesehatan diusiaku yang tak lagi muda, tapi juga untuk menjaga bentuk badanku agar terus ideal, yang akan terus banyak memikat mata dan nafsu laki-laki jantan diluar sana yang rela membayarku demi menikmati diriku yang seksi ini.

Aku lari pagi mengitari lingkungan tempat tinggalku. Suasana pagi begitu aku suka, karena belum begitu banyak polusi. Lalu Lalang kendaraan pun juga masih jarang, sehingga membuatku bebas menikmati udara yang masih bersih dipagi hari.

Di jalan aku bertemu dengan beberapa tetangga. Sambil lari, aku juga menyapa mereka yang kebetulan kenal dan akrab denganku dan keluargaku. Sampai aku melewati rumah sederhana dengan halaman luas milik tetanggaku yang mempunyai bengkel laris, yang kerap menggodaku. Baik secara langsung maupun mengirim kata-kata mesra, rayuan bahkan mesum ke wa ku. Siapa lagi kalau bukan doyok. Laki-laki berkulit sawo matang yang seumuran denganku. Yang mana beberapa bulan lagi dirinya akan menjadi seorang kakek.

Perawakan doyok begitu aku suka. Walaupun badannya tidak sebesar laki-laki berotot yang sering megagahi ku, namun bentukan doyok membuat aku mupeng. Badan tinggi kurus menjulang, dengan otot-otot kering membentuk badannya, sehingga terlihat sekel, lean dan seksi. Ditambah kulit eksotisnya, membuat doyok luar biasa menggoda dimataku. Wajahnya juga tidak tampan seperti pak rw, mas aji, pak komandan dan mas setya, namun perpaduan sangar dan manis, dengan kumis sedikit tebalnya, membuat doyok memiliki daya tarik tersendiri bagi jiwa jalangku.

Seperti biasa, pagi buta begini aku melihat doyok sudah anteng duduk di teras rumahnya dengan sepasang kopi dan pisang goreng. Dengan hanya memakai sarung tanpa atasan, doyok mampu membuatku berdesir, sepertinya doyok memang tau jadwal lari pagi ku.

Melihat aku melintas, langsung saja doyok bangkit dari duduknya dan menghampiri aku yang lewat depan gerbang rumahnya. Mata doyok jelalatan melihat diriku yang memakai celana olahraga pendek sepaha dan kaos yang semuanya ketat membentuk tonjolan-tonjolan otot seksi milikku.

"eh udah lari pagi aja lu to" sapa doyok yang dengan gagahnya memerkan badan seksinya dihadapanku.

"hhaha kayak biasa lah yok" sautku.

"panggil abang dong, kan Cuma kita berdua doang nih neng" ucapnya yang membuatku merona, sambil mencubit mesra pipiku.

Memang suasana pagi buta, hanya ada kami berdua di jalanan rumah doyok ini. Kulihat tetangganya juga belum ada yang buka pintu rumah mereka masing-masing.

"apa sih bang doyok. Aku kan malu nanti kalau ada yang lihat" jawabku sambil mencubit gemas dada bidangnya yang seksi, walau tak sebesar punyaku, namun itulah yang aku suka dari seorang pajantan.

"ngapin malu sih neng, gak ada orang ini" bujuk doyok yang semakin mendekatkan jaraknya padaku. Bisa terciumku aroma maskulin doyok yang baru bangun tidur.

Melirik kesana kemari, doyok dengan nekat menarik aku untuk dia peluk lalu dia cium bibir ku, dengan kilat lalu dia lepas ciuman itu. namun aku masih dalam rengkuhannya.

"temenin abang ke bengkel yuk neng. Kangen" ucapnya yang masih memelukku.

Doyok sungguh nekat, semoga aja tidak ada yang melihat keadaan kami berdua. Memang sih aku sudah masuk ke halaman rumah doyok yang luas dan banyak pohon mangga, jadi otomatis kami kayak tersembunyi gitu, namun aku tetap aja takut. Apalagi kalau missal istrinya atau anaknya keluar rumah.

"ngapain sih bang? Kan semalam aku udah eneng servis abang" kata ku dengan mengeluarkan jurus manja, sambil menikmati rengkuhan doyok pada pinggangku. Ku elusi wajah garang sekaligus manisnya saat tersnyum.

"pengen lagi neng. Yuk neng yuk" bujuknya lagi sambil sesekali mengecupi bibirku.

"abang dah nunggu dari tadi. Akhirnya eneng lewat juga" sambungnya, yang kemudian membawa satu tanganku ke selangkangannya yang masih tertutup sarung.

Doyok beneran udah sange berat. Kontolnya begitu keras dan menggembung saat aku genggam. Aku pun menggodanya dengan meremas-remas konto itu, sambil menikati mencumbu wajah dan leher kokoh pemilik bangkel langganan ku ini. Doyok sendiri meremas-remnas pantatku.

Tak sabaran, doyok menarikku masuk ke dalam bengkel motornya yang masih tutup. Ternyata dia juga sudah merencanakan ini. Dengan sekali hentak kunci bengkel, pintu bengkel pun terbuka. Melihat kanan kiri lagi memastikan tidak ada yang melihat, doyok dengan sigap membawaku masuk, lalu mengunci pintu bengkel serapat mungkin, seperti biasa kalau dia mengagahiku dibengkel motornya ini. Tak terhitung sudah berapa kali diriku digagahi oleh doyok yang perkasa ini. Tak terhitung sudah berapa liter pejuh doyok yang membanjiri lubang, mulut dan wajahku di tempat ini. Sudah tak terhitung. Doyok begitu maniak seks saat bersamaku. Dia akui dirinya menggila saat mengentot atau bercinta denganku, berbeda saat dia ngentot dengan istrinya.

Begitu selesai mengunci pintu, doyok laangsung mngehambur memelukku erat dari belakang. Aku pun membalas dengan memeluk erat tangan berurat doyok yang sering bergerilya meremas sepasang dada tebal milikku itu. begitu nafsunya pria dewasa yang menjadi tetanggku ini, seperti kelaparan, doyok menyampingkan wajahku lalu melumat rakus bibirku. Dengan lahap dan penuh dengan nfasfu, yang juga membangkitkan libidoku. 



fullnya ada di akun karyakarsaku ya guys.

link ada di bio. thanks.

L4COOR-L4COORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang