08. seharian aku dan doyok part. 2

1.6K 17 2
                                    

Aku keluar dari pintu depan bengkel milik doyok, jam masih menunjukan pukul 7 kurang. Sudah cukup terang, orang-orang juga sudah ada yang keluar. Namun karena ini hari sabtu, banyak dari mereka yang libur sehingga bangun tak terlalu pagi. Aku mendengar doyok pamit kepada istrinya lalu menghidupkan mesin motornya. Lalu doyok keluar dari halamannya menuju depan bengkelnya. Doyok begitu seksi, tipe khas bapak-bapak pinggiran yang seksi menurutku. Wajah garang dengan kumis tebalnya membuat ku kesengsem.

Dengan memakai calana cargo Panjang dan kaos hitam yang press body, membuat doyok begitu seksi. Aku pun naik ke boncengannya, doyok langsung membawa kedua tanganku untuk memeluk erat pinggang kerasnya. Aku membiarkan saja, karena jalanan memang masih sepi dan aku pun menyukainya.

Ternyata doyok tak langsung membawaku pulang, dia membawaku berkeliling dulu. Sepanjang jalan kita bercerita banyak hal, terlebih doyok selalu saja melontarkan kata-kata mesra, rayuan dan kata-kata mesumnya yang membuatku semakin gemas dengan laki-laki pemilik bengkel ini. Sesekali aku cubit manja saat dirinya menggodaku. Tanganku berkali-kali dibawanya untuk meremas selangkangannya yang masih saja ngaceng, namun aku lepas saat ada orang lewat. Aku pun mendekap erat doyok sembari menghirup aroma jantannya.

Sampai doyok membawaku ke warung sarapan pagi. Padahal dirinya sudah disiapkan sarapan oleh istrinya, namun dia memilih untuk sarapan berdua denganku pagi ini. Sepanjang makan kita juga lanjut ngobrol, namun kali ini seperti bapak-bapak biasa, tak lagi mesra lantaran banyak orang disini. Dan Doyok membayar semua sarapan kami.

Setelah puas makan, doyok membawaku ke area curug yang ada di dekat lingkungan kami tinggal. Curug ini tidak besar namun banyak pepohonan dan rumput yang cocok menjadi tempat melepaskan penat. Tempat hijau yang menjadi langganan orang-orang untuk menghirup udara bersih ditengah polusi ibu kota.

Suasana waduk jelas masih sangat sunyi. Ini masih jam 7 pagi, jarang sekali ada orang yang mau datang ke area curug jam segini, kecuali beberapa orang yang rajin berolahraga. Doyok lantas membawaku ke salah satu sudut curug yang memang spotnya sangat terpojok dengan pepohanan dan tanaman perdu yang rimbun. Tak lupa dia memarkirkan motornya disela-sela pohon sehingga kalaupun ada orang yang melintas, tak akan melihat motornya maupun kami. Aku jelas mengetahui rencana doyok. Dia memang tak pernah puas kalau sekali saja meakaiku.

Bener aja, doyok langsung duduk bersandar pada salah satu batang pohon besar, dan dia lalu menghidupakan sebatang rokok. Aku sendiri menikmati sesaat sejuk dan indhakan curug ini. Sepertinya aku bakal sering-sering lari pagi ke area ini. Begitu tentram dan sejuk, kontras dengan suasana kota besar disekelilingku.

"nengh, duduk sini neng" panggil doyok, menyuruhku duduk disampingnya.

Aku pun beranjak dari posisiku berdiri, lalu menghampiri doyok dan duduk disebelahnya. Bahuku langsung saja dirangkulnya. Mulutnya pun langsung mencecar menicumi pipi dan bibirku. Aroma tembakau yang pekat pada mulut doyok, mampu membuat sisi jalangku bangkit. Aku balas ciuman doyok dengan mengecup beberapa kali wajahnya dan mengelusi wajah serta kumisnya.



fullnya ada di akun karyakarsaku ya guys.

link ada di bio. thanks...

L4COOR-L4COORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang