Give promise but For make me hurt?

117 13 0
                                    

Pukul 3 sore tepat di depan rumahku saat ini, iya aku baru saja sampai depan rumahku dan aku pun belum turun dari mobil Alendra. Ia yang tidak memperbolehkan aku turun, hal apa yang ia ingin lakukan kepada ku? "Lexa jangan lupa ya sabtu, besok gue dateng pagi loh" ternyata hanya itu yang ia ingin ucapkan, huff "iyaa" ucapku dengan sedikit suara. "Nih buat lo sama bunda lo, ada martabak kesukaan lo nih keju sama telur. Makan ya awas aja ga di makan" what what? His give me food? For what? Padahal hari ini bukan ulang tahun dia? "Eh gak usah" ucapku menolak karena aku tidak enak sudah di antar pulang di beri makanan pula "ambil ga?" Ucap dia sambil memegang tanganku dan menaruh tas kertas ini di tanganku. "Iyaa makasih yaa, btw ko ada wangi wangi parfume yaa?" Ucapku sambil mencium aroma dari dalam tas kertas tersebut, "udah gak usah bawel buka aja di kamar, udah sono turun" ucap ia memaksa ku turun, duh "ih ngusir, yaudah bye" ucapku sambil meninggalkan tatapan sinis padanya.

"Bundaaa aku pulangg" ucapku sambil memasuki ruang tv, "iyaa" ucap bundaku, lalu aku salaman kepada bunda dan duduk disampingnya. "Bun, nih ada martabak" ucapku sambil menaruh makanan itu di atas meja. "Dari Alendra?" Mengapa tebakan bundaku selalu benar? Hufd "Bunda kok tau? Oh iyaa besok dia mau kerumah bawa ps bun" "iyalah ini ada parfum bau bau dia gitu dari dalem sini, iyaa main aja" Bundaku hafal dengan aroma nya? "udah sana ganti baju" bunda menyuruhku masuk ke kamar, akupun mengambil tas berukuran sedang di dalam tas kertas tersebut. Memang benar aroma ini benar benar aroma parfume Alendra, ini parfum favorit ku juga. "Apa deh ini" ucapku sedikit bingung apa isi tas ini, lalu aku buka damnnn! Isinya hanya ada sebuah kotak dan sebuah kertas. Lalu aku membuka kertas itu

"Haii cantik
Iya sih ini bukan jamannya kasih surat surat, yaa tapi aku lebih suka ngasih nya pake surat biar sweet. Maafin aku yaa selama ini bikin kamu sakit, nangis dan segala macem. Dari awal kelas 8 sampe sekarang kamu di depan aku actingnya jago banget gak pernah nangis, di belakang aku? Kamu gak kaya gitu. Agak weird ya gak sih? Ngomongnya pake aku kamu ya soalnya? Gapapa kan? Cuma mau ngomong kaya gitu doang kok. Oh iyaa, isi kotaknya cuma bisa kasih kaya gitu aku pegang yang kucing jantannya, kamu betinanya. Jaga baik baik yaa.

Salam hangat
Alendra"

SERIUS KAH DIA MEMINTA MAAF KE PADA KU? Apakah aku tidak bermimpi? Aku pun mencubit pipiku "aww" iya aku tidak bermimpi, apakah ini pertanda pertama? Apakah aku tau saat ini jawaban nya aku akan Try or Gone? tapi aku masih tidak percaya seutuhnya terhadap dirinya, mungkin luka ini belum sembuh. Lalu aku membuka kotak tersebut, hanya terdapat sebuah liontin berbentuk Kucing, perkataannya benar hanya ada sebuah liontin kucing betina dan di sampingnya ada parfume kecil, iya ini yang membuat aroma tas ini menyebar luas.

*you can count on me like 1 2 3 i'll be there*
Lantunan musik nan indah ini berhasil membuatku terbangun, pagi pun telah tiba. Ternyata saat ini pukul setengah 9, wait wait setengah 9? ALENDRA MAU KERUMAH!!! aku pun bergegas menuju kamar mandi, tak lama aku pun keluar saat ini aku membutuhkan waktu yang cepat untuk mandi karena sebentar lagi Alendra akam datang,

*Can i lay by you're side? Next to youuuu and make sure ur allright im take care of you...*
Tiba tiba handphone ku mendapatkan panggilan masuk, ternyata Alendra.
"Iyaa Halo"
"Udah di depan rumah nih"
"Ketok aja, nanti bunda atau bibi wati bukain"
"Oh yaudah, gue tunggu di ruang tv yaa nanti"
"Iyaa"
*tut*
Tuhkan benar dugaanku, seorang Alendra tidak pernah datang tidak tepat waktu. Aku pun hanya memakai hotpants dan kaos berwarna mint kesukaan ku
*tok tok*
"Non Alexa" suara bibi wati sambil mengetok pintu kamar ku, "masuk aja bi" ucapku sedikit nada tinggi "Non, temennya sudah nunggu di ruang tamu. Disuruh ibu buru buru non" ucap bibi wati, "iya bi sebentar lagi" "permisi dulu ya non" "yap"

degdegkan? Berdebar kencang lagi jantungku ini? Tuhan ada apa ini? "Rilex Lex, tenang" ucapku sambil menarik dan membuang nafas.

Aku pun keluar kamar dan menuju ruang tamu, aku pun jalan perlahan, lalu aku mengintip. Alendra, ya tuhan dia sangat tampan sekali, dia memakai kemeja biru dan celana jeans hitamnya. Sedangkan aku? Tidak sopan sekali, hanya memakai hotpants dan kaos biasa. Aku pun berbalik badan tiba tiba "Lex mau kemana, ini Alendra nya udah dateng" duh ketahuan bunda lagi, aku pun akhirnya tidak jadi mengganti pakain ku ini dan aku menghampiri mereka.

"Hai Lex" sapaan dan diiringi sebuah senyuman, benar benar membuat ku melayang tinggi pagi ini. Aku pun hanya membalasnya dengan senyuman lalu "oh iya Al, mana ps nya?" Ucapku menanyakan keberadaan ps tersebut "udah di pasang tuh di ruang tv tadi di suruh sama tante Lucy" ucapnya sambil memainkan gadget nya, entah mengapa aku sangat kurang suka melihatnya memainkan ponsel nya saat berbicara denganku, oh iya tadi ia menyebut sebuah nama Lucy. Lucy adalah Bundaku, wanita terhebat dan pantang menyerah ia adalah bundaku tiada tandingnya. "Oh" ucapku singkat "yaudah kalian langsung aja sana main" ucap bundaku "yaudah yuk" akhirnya aku mengajak Alendra memasuki ruangan, iyaa ini ruangan yang dulunya tempat khusus main ku saat kecil tetapi saat ini menjadi tempat paling nyaman bagiku, tempat ini mungkin bisa jadi saksi bisuku disaat aku bersedih maupun bahagia.

"Lex mau ke toilet" ucap Alendra, "Samping ruangan ini ada toilet" ucapku sambil memilih game "okay, nitip hp gue ya" ia memberikan hpnya kepadaku "iya". Tiba tiba ada bbm masuk dari seseorang di ponsel Alendra, namanya Rania Safia, tunggu! Sepertinya aku mengenal diaa.... Oh iyaa dia kerabat dekat ku saat aku masih di sekolah dasar, aku penasaran Rania membalas apa, lalu aku melihat hanya dari notif saja dan ia pun membalas pesan dari Alendra "yah, kamu pergi sama siapa sih sekarang? Aku bosen tau:(" Rania dengan Alendra pacaran? Mereka memiliki hubungan lebih dari seorang teman?

Seperti terpanah dengan beribu duri rasanya, saat ini aku tidak bisa mengutarakan perasaanku, sakit sakit sekali rasanya mungkin saat ini aku sedang terhampar di kedalaman lautan. Menahan air mata tak semudah yang aku bayangkan, sakit Al sakit, Disaat aku ingin mencoba lagi untuk percaya kepada mu untuk kesekian kalinya, tetapi kau benar benar mendustai semuanya membuat hatiku terluka kembali, dulu aku mencoba menyembuhkan luka yang kau buat, hampir sembuh tetapi kau membuat lagi dan semakin dalam. Bagiku permintaan maaf kemarin hanya tipuan belaka, permintaan maafmu hanya sebuah omong kosong aku salah tangkap atas permintaan maaf mu kemarin aku fikir tulus ternyata... tidak. Saat ini pun dugaan ku tak meleset, aku mungkin salah satu perempuan yang kau manfaat kan Alendra..


Tiba tiba Alendra masuk dan aku pun terdiam, tak sepatah kata pun aku keluarkan. Aku menahan semua amarah ku ini, susah rasanya "Mata lo merah? Lo nahan nangis? Kenapa" ucapan Alendra tersontak membuatku sangat kaget, WHAT THE HELL dia tau aku menahan nangis? Aku pun tetap terdiam dan membisu

Haii, what do you think about my story guys? Oh iya mau ngasih tau, sebentar lagi tanggal 8 yaa:( mau ukk kayaknya aku bakal ga update selama seminggu deh tapi aku usahain jumat aku usahain buat update okayyy!!
Don't forget to vomment guysss♡

All the love, D

Try or GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang