Ketenangan

28 6 11
                                    

Sudah sebulan sejak kedatangan wanita bermasker ke markas dark side. Arthur dan zero juga sudah pulih, mereka mengira teror sudah berhenti jadi mereka memutuskan memberikan waktu untuk mereka menikmati waktu bersama pasangan mereka masing masing.

Seperti sekarang asha sedang berada di taman bermain bersama Arthur, mereka memutuskan memberikan waktu sejenak untuk pikiran mereka rileks dan bersenang senang.
" Wah..... Arthur ayokkkk naik rollercoaster..... Ashaaa dari dulu pengen nyobaa.... " Teriak asha
" Iyaa sayang... Yuk... " Ucap Arthur menggandeng tangan asha dan mengacak-acak rambut asha gemas.
" Ishhhh... Jangan diacak acak Arthur... "Kesal asha
" Gemesss aku nya sayang...... " Ucap Arthur sambil mencium bibir asha sebentar, membuat asha mematung.
" Manis... Aku suka... " Ucap Arthur tersenyum
" Ishhh... Nakal... Nakal...... " Marah asha menghentakkan kakinya ke tempat rollercoaster.
" Aaaaa... Aku ingin memakan mu sayang... " Lirih Arthur mengejar asha.
Mereka bermain berbagai macam permainan di sana, memakan es krim, dan berbagai cemilan di taman bermain itu.
" Arthurrr.... Asha ingin berfoto... Ayokk... " Ucap asha manja
" Ah... Sebentar sayang... Habiskan dulu eskrim asha.. " Ucap Arthur
" Ihh... Ndak mauuu... Asha mau kesana" Ucap Asha marah
" Kemana gadisku yang pemberani dan kejam itu pergi.. " Goda Arthur
" Ishh... " Ucap Asha sambil meninju perut Arthur
" Ah... Sakit sayngg.. " Ucap Arthur meledek
" Ihh tau ah Asha ngambek.. " Ucap Asha membuang muka
" Baiklah... Ayok sayang kita berfoto... " Ucap Arthur membawa Asha membuat Asha kegirangan.
Mereka mengambil berbagai foto, lalu pulang ke apartement Arthur. Arthur meminta Asha menginap sehari dirinya ingin bersama gadisnya brharap selamanya.
Saat ini Asha dan Arthur sedang tidur saling berpelukan.
" Arthur.... Dh bobo? " Tanya Asha
"Belum knp hm? " Tanya Arthur
" Mwhehehe... Gak papa Asha laper.. " Ucap Asha
" Bagaimana dengan makan mie? " Ucap Arthur
" Setuju... Ngenggg" Ucap Asha berlari
" Ah... Gadis itu.. " Ucap Arthur terkekeh.
Mereka memasak dan memakan mie dengan lahap, saat Asha mencuci alat makan mereka Arthur membalikkan tubuh Asha dan menggendong nya ke atas meja.
" Arthur knp? "Tanya Asha, tapi Arthur tidak membalas dan langsung mencium bibir Asha. Asha sempat terkejut dan mendorong Arthur.
" Arthur... Asha sedang mencuci piring... " Ucap Asha
" Besok saja.. Arthur ingin bermanja dengan Asha.. " Ucap Arthur lalu kembali mencium Asha, Asha hanya diam dan menikmati ciuman Arthur.
Sampai saat ciuman itu berhenti.
" I love you.... Don't leave mee pleaseee.. " Lirih Arthur dengan nafas memburu
" Love you too... Never... I'm yours.. " Balas Asha lalu Arthur kembali mencium bibir Asha, dirinya menahan tenguk Asha untuk
Memperdalam ciuman seakan tidak ada hari esok.


Di lain tempat fero dan zero sedang bersepeda bersama di dekat sungai. Mereka ingin menghabiskan waktu mereka dengan bermain main seperti anak kecil.
" Aa.... Zero...... Jangan cepat cepat nanti jatuhhhhh.. " Teriak fero saat zero melajukan sepeda mereka dengan sangat cepat membuat fero memeluk erat zero dari belakang.
"Iyaa tuan putri laksanakan.. " Balas zero memelankan sepeda nya. Setelah puas main sepeda sekarang mereka pergi ke sma garuda tempat sekolah mereka dulu untuk mengenang  waktu mereka sma. Zero bermain basket dengan anak anak sma garuda yang sedang main basket dan fero melihat tak lupa menyemangati.
" Kaka itu ganteng banget...... " Lirih salah satu siswi yang melihat zero.
" Ah... Benar... Haruskah kita mengajak dan meminta nomor nya? " Tanya yang lain. Fero yang mendengar pun panas.
" Sayanggggg... Semangatttt..... Kalau kalah aku tidak akan mencium dan menginap dirumah mu malam ini..... "Teriak fero dengan melirik siswi siswi yang bergosip tadi. Sedangkan zero terkejut lalu tersenyum ke arah fero, dirinya sangat suka fero yang cemburu sangat menggemaskan baginya.
" Ah... Gadisku yang nakal... Aku akan menghukumnya nanti.... " Lirih zero kembali bermain basket.
" Ah... Kakak itu pacarnya ah aku cemburu.... " Ucap siswi tadi
" Iya seprti nya hubungan mereka sangat langgeng... " Ucap yang lain,membuat fero tersenyum kemenangan.
Saat selesai bermain basket dan hari mulai malam fero dan zero pergi menggunakan sebuah mobil menuju sebuah penginapan dekat situ. Mereka terlalu malam karena keasikan bermain membuat mereka memutuskan menginap di salah satu penginapan. Saat fero sedang bercermin, zero memeluk fero dari belakang dan mencium leher fero.
" Sayang.... Hentikan... Ini gelii.. " Ucap fero
" Gak mau.... " Ucap zero lalu membalikkan tubuh fero dan mencium bibir nya, dirinya menggendong fero dan membawa nya ke kasur.
" No baby... Don't cross the line.... " Marah fero saat dikamar
" Let's cross the line.... " Goda zero
" No... Jangan zero... Aku tidak mau..." Marah fero
"Tidak sayang aku hanya ingin bermanja... Aku tidak akan merusak dunia ku sebelum waktunya... " Ucap zero lalu tidur di sebelah fero dan memeluk fero erat, fero pun membalas pelukan itu. Mereka pun tertidur dengan posisi itu semalaman.

Lain tempat lagi aera memutuskan menghabiskan waktu di apartement Gilang karena Gilang sedang mengerjakan pekerjaan nya. Seperti sekarang aera sedang membaca di kasur dan Gilang di sebelah nya dengan laptop nya.
" Sayang... Gilang laparr... " Rengek Gilang
" Hm... Baiklah tunggu sini.. Aku akan membuatkan makanan untuk bayi besar ini... " Ucap aera lalu turun kebawah.
Saat aera sedang masak sebuah tangan melingkar di pinggang nya dan itu ulah Gilang.
" Sayang... Duduk di kursi aku sedang memasak.... " Lirih aera saat Gilang terus menciumi lehernya
" Gak.... Gilang ingin disini saja.. " Lirih Gilang melanjutkan aksinya
" Menurut atau aku pulang? " Ancam aera membuat Gilang cemberut dan langsung duduk di kursi.
Mereka makan dengan tenang dengan sesekali mengobrol. Setelah selesai Gilang mandi di kamar mandi sedangkan aera merapihkan tempat tidur.
" Akh.... Gilang... Bisakah kenakan pakaian didalam kamar mandi? " Marah aera saat Gilang keluar hanya dengan handuk yang melilit pinggang nya. Gilang hanya tersenyum lalu mendekati Aera.
" Buka mata mu sayang... Kau harus terbiasa... " Ucap Gilang terkekeh
" Gak... Cepet pake bajunya dulu... "Teriak Aera, tapi malah Gilang menggendong nya dan menidurkan Aera di kasur.
" Yakk... Gilang no... Big no.... Cepat pakai pakaian mu.. " Marah Aera
" Aera no.... Big no to say no ( tidak untuk mengatakan tidak)... " Ucap Gilang lalu mencium bibir Aera, Aera menepuk bahu Gilang karena takut Gilang melewati batas.
" Ishh... Knp sihhh? " Marah Gilang
" No sayang... Hentikan... Atau aku membencimu... " Ucap Aera
" Aku tidak akan melewati batas.... Hanya ciuman tak lebih... " Ucap Gilang lalu kembali mencium bibir Aera, dirinya melumat bibir Aera cukup lama lalu melepaskan nya dengan berat hati.
" Tuhkan enggak.. Skrng mari tidur... " Ucap Gilang
" Yak... Pakai pakaian mu dulu.... " Ucap Aera
" Gak mau... Aera berhenti menolak atau aku akan benar benar melewati batas ku... Diam dan tidur " Ancam Gilang membuat Aera terdiam dengan posisi Gilang memeluk Aera posesif. Lama kelamaan Aera dan Gilang masuk ke alam mimpi dengan posisi itu.

Jangan bayangin aneh aneh yaa guys☺🙏😊🤗

Dilain tempat askala bertemu dengan reyga.
" Gimana? " Tanya askala
" Segera... " Jawab reyga
" Ah... Yah setelah ini aku akan menemui gadisku... " Ucap askala dengan senyum nya.
" Hm... Thanks.... For everything.. " Balas reyga
" Your welcome... Setelah ini selesai... Urusan kita jg selesai.. " Ucap askala dengan smirk nya
" Hm.. Gw tau..." Ucap reyga
" Jgn smpe dark side tau apapun yang terjadi sampai semuanya berakhir..." Tekan askala
" Tenang.... Dark side gak akan tau... Sampe hari itu tiba.. "Balas reyga dengan senyum smirk
" Hm.. Gw cabut.. "Ucap askala lalu pergi.

Dark Side 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang