09 : Bohong

71 46 21
                                    

Vera melakukan rutinitas pagi seperti biasanya, mandi, sarapan, lalu rebahan lagi. Sungguh dia merasa bosan setiap hari hanya rebahan tanpa melakukan apa apa

Hingga sebuah ide melintas dipikirannya

"Michael aku izin pergi shopping, boleh ya?" tanya Vera

"nanti ku antar"

"gausah aku naik taksi ajaa"

Walau Michael tidak setuju akhirnya dia terpaksa mengizinkan Vera pergi naik taksi. Mau bagaimana lagi tabiat istrinya ini memang susah diatur

Michael menaikkan sebelah alisnya menatap Vera yang mengadahkan tangannya dengan mata puppy eyes andalannya "apa?"

Mendengar respon Michael Vera berdecak kesal "dasar gak peka, duit Mic.....money you know?"

Michael hanya tertawa geli dan memberikan sebuah black card yang disambut dengan tangan gemetar sekaligus tatapan gembira dari Vera. "Asik pegang black card, gue sama ortu cuma dikasih atm doang gak pernah dikasih black card" batin Vera

"Pin nya tanggal ulang tahun mu"

"Avv makasihh mas suami" girang Vera mengecup pipi Michael sekilas dan langsung ngacir karena taksi pesanannya sudah sampai

Vera melihat taksi itu dan dengan randomnya berlagak seperti putri yang ingin naik ke kereta kudanya hingga..

Bruk

Dia terjatuh dengan sangat tidak elegan, jidat mulusnya menyentuh tanah serta high heels yang dia pakai patah. Mendengar seperti ada suara terjatuh sang supir taksi keluar dan menahan tawanya saat melihat Vera

Vera berdiri dan melemparkan high heels nya asal dengan wajah ditekuk membuat supir taksi itu kini tak bisa menahan tawanya lagi

"Hahahahaha kau penumpang yang aneh" dia tertawa terpingkal pingkal, ughh ingin sekali Vera menendang supir taksi ini. Tapi tunggu..

"eeh lo Derral kan ya?" tanyanya menyipitkan mata menatap Derral intens

Derral berdehem berusaha meredakan tawanya "ekhem, ya itu saya. Bukannya anda pernah menjadi penumpang saya?"

"Iya, btw pake gue-lo aja biar lebih santai" ucap Vera melupakan kekesalannya tadi

"Aah iya baiklah"

"Gue balik ke mansion bentar mau ambil sepatu baru, nih high heels ngerepotin banget" ucap Vera

"silahkan, gue tunggu jangan lama lama Ver" teriak Derral karena Vera sudah masuk ke dalam mansion

Michael melihat Vera yang kembali ke mansion dengan keadaan nyeker serta high heels nya yang patah. Dia menatap Vera heran "kenapa kembali lagi?"

"high heels nya patah, mau ganti sepatu" Michael pun hanya ber-oh ria dan kembali menatap laptopnya

Setelah mengganti high heels nya dengan sepatu Vera bergegas keluar dan dia melihat Derral tengah menunggunya

"Yok Der anterin gue ke Jalan Avalor ya" tunggu bukankah dia tadi izinnya ingin shopping?

"Lo yakin? disana hutan semua anjir" tanya Derral terkejut

"Iyaa udah cepetan anterin gue"

Mau tidak mau Derral mengantarkan Vera walau terbesit rasa khawatir pada Vera, eeh kenapa dia harus mengkhawatirkan Vera?

Disepanjang perjalanan Vera terus mengoceh, Derral hanya sesekali menanggapi ocehan itu. Dia tersenyum tipis, bagaimana Vera tidak lelah berbicara sepanjang itu

With You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang