Terlihat seorang manusia:v agak tinggi sedang bermain handphonenya di kafe, sepertinya dia lagi menunggu seseorang. Wajahnya nampak agak kesal.
'Sumpah jika mereka tidak datang tepat waktu aku akan membunuh mereka habis-habisan...'
Terdengar pintu kafe terbuka manusia itu langsung melihat pintu kafe yang terbuka itu,nampak beberapa manusia lainnya masuk dan berjalan ke meja yang di tempati manusia ini dengan senyuman(Well lebih tepatnya cuman satu manusia) ke manusia yang sedang duduk itu
"Si bangsa* malah senyum tidak bersalah, kenapa lama sekali heh!"
"Hehe maaf bos qu~ kami harus kembali karna—"
"Tas Owen ketinggalan"
"ANJI** KENAPA MALAH ITU KASIH TAU ORION!?"
"Elu makan yang makan sushi gw kan!?"
"Dih! Sejak kapan gw makan makanan mentah."
"Sejak kapan elu bilang? DUA HARI YANG LALU AYAH BAWA KITA KE RESTORAN JEPANG BANGSA* DAN ELU PESAN SUSHI SAMA RAMEN DI SANA BEG*"
"BACOT KEPALA ONION! KEPALA ONION BAU BADAN JUGA ONION GOBLO*"
"BACOT LO PSIKOPAT JAND*"
"ELU"
"ELU"
"DIAM KALIAN BERDUA PANTE*"
"Maaf bos/sorry boss"Mereka berdua berhenti berteriak kepada sesama dan duduk bersama dengan yang lain, M/n menghela nafas dengan kesal berusaha tetap tenang dan fokus. M/n meminum kopinya dan yang lain memesan makanan dan juga minuman mereka, setelah beberapa lama hening salah satu dari mereka mulai bertanya yaitu Harry
"Eum.. bos? Kenapa kau mau kita berkumpul disini?"
"Aku setuju dengan Harry, kenapa bos?"
"Sebaiknya ini tidak membuang waktu ku saja..."
"*Menghela nafas* jadi begini... Kalian kenal ketua OSIS itu?"
"Maksud bos, anak ambis itu? Siapa namanya kalau gak salah..."
"U/n?"
"Sepertinya"
"Ada apa dengannya bos?"
"Aku... Jatuh cinta padanya...""HAH!???!!"
Semua yang di meja itu terkejut bahkan ada yang sampai jatuh dari kursinya, mereka menenangkan diri mereka kemudian lanjut bertanya.
"Bos yakin?"
"Gila.... Bos kita fall in love anjir"
"Bisa jadi blackmail ini~"
"Jangan panggil gw kalau lu di hantui"
"Tapi... Bukannya dia... Kalian tau... Sudah punya pacar...?""...."
Mereka semua diam, wajah M/n makin stres dan khawatir, M/n belum pernah merasakan perasaan seperti ini dia bahkan tidak pernah menyukai seseorang atau berpacaran. Banyak yang ingin menjadi pasangannya namun dia bilang pacaran hanya membuang waktu dan uang namun kini dia jatuh cinta ke seseorang? Apakah ini yang namanya Karma is real?
"Namun... Aku lihat-lihat hubungan U/n dan pacarnya sedang hancur. Jadi mungkin bos bisa mendapatkannya!"
"Tumben lu pintar"
"Ketularan Dr.stone gw"
"Jadi bos?"
"Hmm... Apa rencana kalian.."Mereka semua tersenyum dan mulai merencanakan misi mereka dan juga peran.
"Jadi apa mau mu bertemu dengan ku L/n-san?" Ucap U/n sambil menggendong anak kucing menatap mata f/c milik M/n. "Ada yang ingin ku beritahukan padamu... U/n.. mau kah kamu menjadi... Pacar ku?" Ucap M/n sambil menutup matanya dengan erat, beberapa kucing menatap mereka dengan penasaran. Anak kucing yang di gendongan U/n menatap M/n kemudian lompat dari tangan U/n dan perlahan berjalan mendekati M/n yang masih menutup matanya.M/n merasa sesuatu yang lembut di kaki dia membuka matanya dan melihat anak kucing itu mengelus badannya ke kaki M/n dengan manja, perlahan M/n menggendong anak kucing itu dan mengelusnya, U/n yang melihat itu takjub dan tersenyum kecil dia mendekati M/n dan anak kucing itu dan berhenti tepat di depannya. M/n menatap U/n dengan wajah merona, U/n jinjit dan mencium pipi M/n dan mengelus kepalanya.
"Baik, aku akan menjadi pacar mu L/n-san–"
"Panggil aku M/n"
"Baik M/n-san, kalau begitu ini nomorku dan sampai jumpa di sekolah minggu depan!"
"Y-ya! Sampai jumpa minggu depan..."M/n menyaksikan U/n berjalan pulang ke arah apartemennya dengan senyuman yang lebar, wajah M/n memerah lagi dan dia menatap kucing itu dan mengelusnya lagi
"Aku berhasil... aku BERHASIL!" M/n loncat dengan senang memeluk anak kucing itu, dia berlari pulang membawa kucing itu.
U/n masuk ke dalam apartemennya dan berlari masuk ke kamarnya mengabaikan adik-adiknya yang sedang bermain game, dia menutup pintu kamarnya mengunci dan loncat ke kasur sambil memeluk bantal guling dan berteriak di bantal itu.
Setelah beberapa lama dia menganti pakaiannya dan berjalan keluar dari kamar, U/n mulai memasak makan malam untuk dirinya dan juga adik-adiknya. Dengan wajah merona dia memasak makan malam dan tentunya adik-adiknya menyadari itu dan mereka menanyakannya.
"Nii kenapa? Wajah Nii merah, apa Nii sakit?" "Nii kenapa?" "Nii gak kenapa-kenapa,kalian pergi kerjakan tugas kalian biar Nii yang bikin makan malam"
'aku tidak menyangka dia menyatakan perasaannya padaku... AHHKK! aku menyesal pacaran dengan R/n agar aku di incar...'