Anak muda itu sekali lagi bertemu dengan seorang pendekar pedang. Pedang itu berkilauan dengan ornamen batuan permata berwarna biru yang menghiasi lapisan kepala pedang tersebut. Kali ini, pendekar tersebut melontarkan kata-kata aneh dengan bahasa yang tidak dimengertinya, lalu dengan cepat memberikan pedang itu kepada anak muda sambil memegang tangannya. Brahni merasakan sengatan di telapak tangannya yang digenggam oleh pendekar tersebut. Ia melihat kilatan cahaya kebiruan yang mulai menjalar perlahan ke telapak tangannya. Cahaya itu semakin cepat bergerak, menelusuri lengannya, dan Brahni semakin merasakan sengatan dahsyat dengan rasa kesemutan yang luar biasa. Ia pun berteriak kesakitan sambil berusaha dengan susah payah melepaskan tangannya dari genggaman pendekar tersebut.
"LEPASKAAAAAANNN"
Brahni terbangun kembali dari mimpinya dengan kesal. Ia menyeka keringat dan air matanya sambil menggerutu frustasi. Ia masih merasakan sakitnya sengatan itu di sekujur lengannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Valiance: Legacy
Action(Book 1 : COMPLETE) Dapatkah-kah Brahni mengetahui siapa pendekar yang selalu datang dalam mimpinya ? Apakah ini hanya halusinasi ? Atau memang sesuatu sedang menunggu untuk terbebas ? Perjuangan Asosiasi Pahlawan "Guardians of Huyi" dalam memberant...