» 𝑺𝒂𝒏𝒅𝒘𝒊𝒄𝒉 & 𝑷𝒊𝒆 𝑺𝒖𝒔𝒖 «
ℬrahni terbangun dari tidurnya. Tidak, bukan karena mimpi buruk kali ini. Tetapi karena hari sudah pagi, dan dia harus bersiap-siap untuk mengikuti kuliah online. Hari ini, dia mendapatkan jadwal pagi. Brahni merasakan udara pagi yang sangat dingin, membuatnya sangat malas untuk melakukan aktivitas. Hujan deras semalaman membuat apartemennya menjadi dingin, se-dingin lemari pendingin miliknya, dan Brahni merasa seperti sekaleng minuman soda di dalamnya.
Setelah melewati proses mandi dengan susah payah, Brahni duduk manis sambil menatap layar monitor laptopnya. Rambutnya masih sedikit basah dan tidak disisir, ia sibuk mencari wajah seseorang di dalam aplikasi kuliah online. Akhirnya, ia menemukan nama orang yang dicarinya, namun yang terlihat hanyalah layar gelap tanpa ada wajah yang terlihat di sana.
"Maya, kenapa wajahmu tidak ada, rusak kah kameranya?" Brahni mengirim chat pribadi ke Maya.
"Aaahh!! aku lupa mengaktifkan kameraa! maaf maaf hahaha" Balas Maya dengan cepat.
Tak lama akhirnya muncul wajah seseorang disana mengisi kolom yang tadinya gelap.
"Terima kasih Brahni, untung saja kau memberitahuku sebelum Tutor menegurku haha", sambung Chat Pribadi dari Maya.
Mereka berdua pun melanjutkan beberapa percakapan ringan sebelum dimulainya kelas.
.
.
Brahni memiliki sedikit teman, hal ini dikarenakan ia tidak terlalu pandai bergaul dengan orang lain. Lebih tepatnya, teman-temannya yang memilih Brahni sebagai teman. Salah satunya adalah Maya, seorang gadis yang ceria namun sering kali ceroboh dalam melakukan sesuatu. Brahni sering membantunya mengatasi kebiasaan buruk yang dimilikinya.
Brahni juga jarang melakukan aktivitas di luar apartemennya. Ia lebih sering menghabiskan waktu dengan bermain game online dan menonton berbagai film. Ketika ada keperluan untuk membeli sesuatu atau jika ia ingin keluar, barulah ia meninggalkan apartemennya. Oleh karena itu, teman-temannya sering kali datang mengunjunginya. Terkadang, Brahni merasa sangat lelah menerima kedatangan orang-orang ke apartemennya. Hal ini merupakan pengalaman yang dirasakan Brahni sebagai seorang introvert.
Tokk !! Tokk!! Tokk !!
"SANG AYAH DEWA DATANGG!!"Brahni sedikit berlari menuju ke arah pintu apartemennya dengan wajah sedikit kesal lalu membuka pintu.
Brahni: "Ayah, tolonglah jangan berteriak seperti itu, aku tidak ingin orang berkumpul disini karena mendengar suaramu!"
Bobby: "Hahaha! Begitu kah cara Sang Putra Dewa menyambut kedatangan Sang Ayah Dewa yang perkasa?".
Brahni: " Diam ayah, cepatlah masukk!".
Brahni mendorong tubuh ayahnya dengan susah payah untuk masuk ke apartemennya disertai tawa Bobby yang jahil.
Bobby yang sudah berada didalam langsung menaruh beberapa bungkusan di meja dan lekas berkeliling memeriksa setiap sudut ruangan tersebut.
Bobby: "Aku tidak mencium adanya bau tembakau disini, sangat mencurigakan.."
Bobby kembali ke tempat awal ia berdiri dengan menyilangkan tangannya sambil menatap tajam ke seluruh ruangan.
Brahni: "Sudah ku bilang aku tidak merokok ayah!"
Bobby: "Atau mungkin.."
Brahni: "AKU JUGA TIDAK MENGHISAP VAPE"Brahni: "Kenapa ayah selalu curiga kepadaku setiap datang kesini".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Valiance: Legacy
Akcja(Book 1 : COMPLETE) Dapatkah-kah Brahni mengetahui siapa pendekar yang selalu datang dalam mimpinya ? Apakah ini hanya halusinasi ? Atau memang sesuatu sedang menunggu untuk terbebas ? Perjuangan Asosiasi Pahlawan "Guardians of Huyi" dalam memberant...