𝑷𝒆𝒏𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒂𝒏 𝑿𝑽𝑰

6 3 0
                                    

                      

» 𝑵𝒆𝒘 𝑷𝒐𝒍𝒊𝒄𝒚 «
                      

Pada hari yang sama.

Old Bridge, Watermoon, Distrik 11.

Gogon, masih mencari tempat persembunyian Doctor Crazy dan Sonya. Ia mengumpulkan informasi dari beberapa orang yang ditemui, termasuk dari para petugas penjaga perbatasan kota. Dirinya ditugaskan oleh Amherr untuk mencari keberadaan Adrian dan Sonya, permintaan khusus oleh Bobby tidak bisa ditolaknya, Amherr juga meminta agar secepatnya mereka bisa ditemukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan LKP terhadap Asosiasi Pahlawan Guardians of Huyi.

Seperti biasa, Gogon selalu menyamar menjadi petugas pembasmi hama agar bisa lebih dekat dengan target operasi dan berbaur dengan warga sekitar. Uang dari pekerjaan itu juga ia bisa gunakan sebagai akomodasi selama menjalani misi dari kota ke kota.

Hari keduanya di Old Bridge belum membuahkan hasil yang signifikan, Gogon malah agak kewalahan dengan permintaan membasmi hawa disana. Kebiasaan penduduk setempat yang mengkonsumsi terasi, membuat rumah mereka sering ditemui tikus dan lalat yang berkerumun.

Old Bridge bukanlah kota pembuat terasi, walaupun di beberapa tempat dapat ditemui penjual terasi, tapi mereka hanya sebagai reseller. Distrik 12 lah yang menjadi distributor terbesar terasi di seluruh pelosok Huyi City dan juga kota administratif lainnya. Karena bertetanggaan langsung dengan Distrik 12 inilah yang membuat Distrik 11 menjadi konsumen terasi dari sana.

Gogon juga beberapa kali mencoba makanan yang menggunakan bahan terasi tersebut, aroma masakan yang menggunakan terasi sangat menggugah selera dan membuat rasa masakan menjadi lebih gurih dan nikmat.

Gogon mendapat tawaran membasmi hama disebuah gudang penyimpanan terasi, ia pun bergegas kesana dan melakukan pekerjaan seperti biasa. Ia akhirnya sampai di lokasi dan bertemu dengan seorang kakek pemilik gudang tersebut. Gogon juga memperhatikan kondisi gudang ini yang terbuat dari dinding papan yang mulai banyak lubang disana sini. Jelas inilah yang membuat banyak tikus bisa berkeliaran didalam gudang.

Kakek itu pun menunjukan beberapa ruangan di gudangnya yang terdapat banyak tikus dan lalat, Gogon terkejut melihat tumpukan karung berisi terasi dan mengeluarkan bau tidak sedap. Ia juga melihat banyak belatung keluar dari dalam karung itu, sepertinya terasi disana sudah tidak kayak konsumsi. Gogon pun mulai melakukan penyemprotan pestisida organik yang berbahan minyak neem, karena disana masih terdapat banyak terasi untuk dikonsumi sehingga memakai bahan alami sangat diperlukan agar tidak meracuni terasi tersebut.

Gogon juga dengan sukarela menambal dinding papan yang bolong dan memasang beberap perangkap tikus.

.

Gogon: "Kakek, kenapa tidak dibuang saja tumpukan terasi disana? baunya sudah tidak sedap dan juga terdapat belatung."

Kakek: "Aku tidak bisa membuangnya, bisa-bisa keluargaku di Nior Permo tidak bisa makan. Aku harus mendaur ulang dan menjualnya kembali"

Gogon: "Apa ?! kau tidak bercanda kan kek ? Kau menjual barang yang tidak layak makan. Kau bisa terkena sanksi!"

Kakek: "Aku tidak punya pilihan, dulu aku penjual terasi seperti yang lainnya, mendapat keuntungan dan hidup normal. Sekarang semenjak dia yang memimpin daerah itu, semua usaha terasi telah di monopoli. Dan kami para penjual terasi yang bermodal pas-pasan harus cari cara untuk tetap bertahan hidup"

The Valiance: LegacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang