00

146 15 4
                                    


Apa yang lebih rumit dari cinta? Bagi seorang gadis pemilik gigi kelinci itu, yang lebih rumit dari cinta adalah mencari tahu seseorang yang beberapa kali memberinya origami berbentuk kapal dengan rangkaian kata-kata yang bahkan sulit ditebak.

Dan, gadis itu sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal, karena tak faham dengan isi dari kertas itu.

Gadis itu bernama, Nayyara Aza Celestyn, Gadis manis, yang mempunyai gigi kelinci, hidung mancung, mata yang indah, bibir tebal, dan juga Alis tebal. Namun, tingginya yang hanya 152 itu menambah kesan menggemaskan pada diri Aza. Padahal ia sudah kelas sebelas. Tapi tinggi badannya stuck di 152. Dan gadis itu mempunyai sikap lemah lembut disaat-saat tertentu, namun juga bar-bar disaat-saat tertentu. Tidak bisa ditebak.

Si pemilik mata berwarna hitam pekat.

Aza bersenandung kecil saat memasuki kelasnya.

Kelas kini masih sepi, karena Aza berangkat pagi. Semalam, ia ingin mengerjakan PR-nya ternyata bukunya tertinggal dilaci mejanya. Jadi ia belum mengerjakan PR nya. Mau ia ambil tapi sudah sangat malam.

Ia kemudian berjalan menuju bangkunya. Lalu melepas tasnya. Ia mengambil bukunya dilaci meja. Lalu membuka bukunya. Ia pun mengerjakan soal demi soal dibuku itu. Ia berkali-kali menghela nafas, karena tak mengerti. Aza termasuk orang yang bisa dibilang pandai dan bisa dibilang sedikit tak pandai dalam beberapa pelajaran.

Aza berkali-kali mencoret buku belakangnya untuk menemukan jawaban. Ia menyambungkan kata demi kata agar mendapat sebuah kalimat. Jujur saja, ia sebenarnya bisa menjawab, namun mengutarakannya dikertas itu sangat susah.

"Akhh, gue paham tapi kenapa pas gue tulis dibuku kagak bisa woii, ahh." Kesal Aza.

Namun beberapa menit kemudian ia berhasil menyelesaikan sepuluh soal esai yang sungguh jawabannya diluar nalar. Ia kembali memasukkan bukunya kedalam laci. Namun betapa terkejutnya ia saat tangannya menyenggol sebuah kertas. Aza mengernyitkan dahinya. Lalu ia berjongkok menengok laci mejanya, dan mengambil Origami berbentuk kapal itu.

"Lah? Kertas siapa ini? Kok ada dimeja gue?"

Aza perlahan membuka lipatan demi lipatan. Ia berpikir sebentar, lalu membaca tulisan yang berada di origami itu, dengan cepat ekspresi nya yang semula bingung menjadi semakin bingung.

Sepertinya untuk hal seperti ini Aza harus mempertanyakannya pada seseorang atau mencari maksud dari kalimat yang ditulis pada origami itu pada buku di perpustakaan atau cari di google saja yang mudah dan praktis?

"Apaan ya artinya?"

Setiap kali ia mendapat kertas itu, ia bertanya-tanya, siapa dibalik pemilik kertas yang seseorang itu kirim padanya, pada Aza. Ia berharap suatu saat seseorang itu datang dihadapannya.

Kini hidupnya dihantui rasa penasaran. Sungguh rasanya Aza ingin sekali menemukan orang itu. Sekarang juga!!

_______^•^_______

"Sepertinya semesta tak mau mengizinkan aku bertemu dengan orang yang sering kali memberiku origami kapal itu."

•♪•

"Maaf, aku tak berani mengungkapkan perasaanku dengan gamblang dihadapan mu saat ini. Tapi percayalah, suatu saat aku akan datang kepadamu dengan sebuah pengakuan, bahwa aku benar-benar mencintaimu, Aza. Tapi, tidak saat ini."

••

HAII, TEMAN

APA KABAR?

AKU KEMBALI DENGAN MEMBAWA CERITA BARU. Enggak baru dehh kayaknyaa, soalnya ini cerita tahun kemarin yang aku rombak, mungkin bakal aku rombak total?😁😁

Dan maaf yaa, kadang aku suka unpublish cerita tiba-tibaa, ehehee. Tapi kayaknya kali ini gak bakal aku unpublish, insyaallah. Karena aku sudah memikirkan semua mateng-mateng, cielahh mateng-mateng ga tuhh😂😂

Jangan lupa vote dan komen yawww terimakasih 😇😇


Dan

JANGAN LUPA RAMEIN JUGA YAA🥰

TERIMAKASIH
pokoknya 😻💐



21-06-23
(20-01-24)
SHIPO
-🧚-

Ship OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang