04. (Senin dan segala kerusuhannya)
Haii, teman👋👋
Update nihh, ehehe
Ramein yaaww.
Kalian nii dari kota mana aja?
Spill warna kesukaan kalian dong>>>
•HAPPY READING•
Suasana pagi ini sangat cerah, terbukti dengan sinar matahari yang semakin ke atas untuk memancarkan sinarnya. Pukul 06.15 Pramu yang menggunakan Hoodie hitam dan juga helm Cargloss berwarna abu-abu tua itu mengendarai sepeda motornya dengan sedikit mengebut menuju rumah Aza---sahabatnya.
Saat sudah sampai didepan gerbang, satpam buru-buru membukakan gerbang. Satpam itu sudah sangat hafal siapa saja teman baik Aza. Maka dari itu, tanpa disuruh pun akan segera dibukakan oleh satpamnya.
"Terimakasih pak." Ujar Pramu.
"Siap mas Pramu."
Pramu pun memarkirkan sepedanya.
"Princess es krimm, yuhuu~~~" panggil Pramu nyelonong masuk.
Saat sudah menginjakkan kakinya dirumah, Pramu berpapasan dengan wanita paruh baya yang diketahui ibu Aza.
Ibu Karin, namanya.
Ibu Karin menatap Pramu kaget. "Eh Pramu. Nungguin Aza ya? Sebentar ya Aza nya lagi sarapan. Kamu juga ikut sarapan sana."
"Eh Tante mau nyiram tanaman Tante yang didepan, kamu kesana aja ya. Diruang tamu ada om Andi kok."
Pramu pun menyalami punggung tangan ibu Karin. "Aduh Tan gak usah. Eh iya Tan maaf ya Pramu nylonong masuk, biasanya kan juga gitu."
Ibu Karin menggeplak lengan Pramu. "Kamu ini. Nggak pa-pa, malahan harusnya kamu sering main kesini."
"Yaudah Tante kedepan dulu yaa."
"Oke Tante."
Pramu pun menuju ruang makan rumah Aza. Disana, dimeja makan masih ada Aza dan diruang tamu ada papa Aza.
"Hallo om." Sapa Pramu menghampiri papa Aza.
Bapak Andi, namanya.
Pak Andi memeluk Pramu dari samping. "Jagain anak saya ya."
"AZA COMING, AYO BERANGKAT." Ucap Aza.
_____^•^_____
Senin. Hari yang sangat menyenangkan sekali bukan? Setelah 1 hari berpisah dengan teman-teman bukan? Tetapi bagi Aza, Senin adalah hari yang sial. Waktu serasa tidak berjalan... Sangat lama, itu sudah tentu. Upacara? Sepertinya itu tidak wajib. Terbukti dengan pengumuman dari speaker sekolah bila hari ini hanya ada apel saja.Tak hanya itu, mengapa jadwal olahraga harus setelah upacara atau apel? Itu hal yang Paling malas dilakukan oleh Aza.
Satu lagi, uang kas. Ya, setiap hari snein dan juga Kamis kelas Aza harus setor uang kas yang nominalnya tiga ribu rupiah.
Aza memasuki kelasnya diikuti Pramu dibelakangnya dengan sedikit tak bersemangat, padahal pas dirumah semangat.
Pramu menyampirkan tangannya dipundak Aza. "Apalah kau ni apalah. Yang semangat dikit dong. Materi olahraga nanti bulu tangkis loh, kesukaan Lo kan?"
"Iya sih." Ucap Aza.
Sebelum duduk ia mengernyitkan dahinya, lalu menatap Pramu, Pramu pun juga menatap Aza. "Punya siapa?" Tanya Aza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ship Origami
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis yang sering kali mendapatkan origami berbentuk kapal entah dari siapa. Berkali-kali Gadis itu ingin mengetahui seseorang itu dengan berangkat lebih pagi dari biasanya dan pulang akhir, namun juga tak kunjung menget...