06. Mendadak.

51 5 0
                                    

06. (Mendadak)


HAII HAIII HALLOO SEMUAA, MAAFKAN AKU YANG BARUU MUNCUL YACHH, NYAI MU INI TUGASNYA NAUZUBILLAH MO PINGSAN 😇😇👊

BISMILLAH UPDATE RUTINN PLISSS😘😘

SEMANGAT SEKOLAH DAN NGERJAIN TUGAS YANG MENUMFUK YAA GESS BIAR NANTI BISA JADII PRESIDEN.

SELAMAT MEMBACAA SAYANGKUU, VOTE YUKK YUKK, KOMEN JUGAA KALAU MAUU, 'P' AJA GAPAPAAA KOK

HAPPY READING•


Dengan wajah yang tampak lelah itu Pramu memasuki gerbang rumahnya. Ia disambut oleh rumput-rumput yang sudah mulai memanjang itu. Ia menatap ayunan yang bergerak karena angin yang berhembus sedikit kencang. Ia lalu memarkirkan sepedanya diteras rumah. Ia berdiri sejenak. Lalu ia berjalan menuju pintu utama rumahnya.

Ia mengetuk pintu. "Pramu pulang."

Ibu membukakan pintu. Beliau menyambut Pramu dengan senyuman. "Itu kenapa wajahmu murung begitu Pram?"

Pramu menggeleng, pertanda tidak kenapa-kenapa. "Buk Pramu mau tanya."

Ibu menghela nafas. "Iya nanti kamu boleh tanya apa aja sama ibuk, tapi kamuu bersih-bersih dulu sana, habis itu temui ibuk di meja makan." Ucap ibu sembari mengusap rambut Pramu dengan sayang.

Ibu memegang kedua bahu Pramu. "Kamu kalau ada apa-apa cerita sama ibuk. Jangan dipendam sendiri, ibuk nggak mau punya anak gila." Ucap ibu. Ibu memang cerewet, tapi tanpa beliau Pramu kesusahan. Ibu pengertian, ibu segalanya bagi Pramu.

"Sana ke kamar." Ucap ibu menyuruh Pramu masuk.

"Iya buk, Pramu masuk."

"Salim dulu! Kalau berangkat Salim, pulang juga harus Salim."

Sekitar 15 menitan Pramu selesai bebersih. Sesuai ucapan ibu, Pramu berada dimeja makan saat ini.

"Gimana? Ada cerita apa hari ini? Mau cerita dulu apa mau nanya dulu?" Tanya ibu antusias, ibu berusaha memahami anaknya. Ibu tau anaknya sedang ada sedikit masalah.

"Pramu mau tanya dulu buk."

"Tanya apa cah Bagus?"

"Buk, tadi disekolah Pramu ketemu sama orang yang gak asing dimata Pramu, kalau ngomong sama kayak awal Pramu pindah ke Jakarta. Dia bilangnya pake 'aku kamu' buk. Katanya dia pindahan dari desa. Kalau enggak salah namanya, mantra mantra gitu buk. Dan Pramu juga kayak nggak asing sama namanya." Jelas Pramu sembari mengingat nama seseorang.

"Kamu punya fotonya Pram?"

"Enggak lah buk, orang tadi juga enggak sengaja ketemu. Tapi Pramu beneran kayak pernah lihat. Atau ada sodara ibuk yang pindah kesini juga?"

"Sepupu-sepupu mu nggak ada yang namanya mantra Pram. Kamu ini kok bisa lupaa sama sepupu-sepupu mu? Lebaran kita pulang ke desa! Amnesia sepertinya kamu ini." Bagaimana bisa anaknya melupakan sepupu-sepupunya sendiri. Tidak bisa dibiarkan ini.

"Ya namanya emang mantra ibuk."

"Oh ibuk baru inget ada satu, anaknya om Rendi, om Rendi adiknya papamu, namanya Bumantara dia seumuran sama kamu."

Ship OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang