07. Library in the school

31 5 0
                                    

07. (Library in the school)

Halo semuaa, aku update, hehe

Aku ini udah selesai AAT, kalian udah selesai ujian apa baru mau ujian nih? Btw semangat ya yang baru mau ujian, dan semoga yang udah selesai nilainya diatas KKM, aamiin.

Oh iyaa, bagaimana kabar kalian? Baik kan? Harus baik dong, ehehe

•HAPPY READING•

"Biar gue aja deh yang pesan." Ucap Rey.

Suasana kantin begitu rame oleh siswa-siswi. Hari ini memang tidak pelajaran alias jam kosong. Dan akhir-akhir ini memang sering jam kosong karena untuk menyelesaikan beberapa tugas yang menumpuk sebelum ujian akhir semester dilaksanakan.

Lihatlah beberapa stand makanan yang sudah penuh oleh antrean. Entah itu mie ayam, bakso, nasi goreng, es, dan masih banyak lagi. Makanan yang paling keramat adalah seblak. Lihat saja stand itu paling panjang antreannya daripada yang lain.

"Ya emang harus gitu, siapa suruh ngikut-ngikut gue sama Aza." Sinis Pramu.

Rey yang mendengar itupun berujar tak kalah sinis. "Ya kan gebetan gue ada di elo anjir."

Pramu memelototkan matanya. Terkejut dengan ujaran Rey barusan. "Anjir, Lo suka sama gue?"

Aza yang mendengar itupun ikut terkejut. "Heh!"

Rey menoyor kepala Pramu. "Mulut Lo anj*ng! Kagak di filter amat dah. Maksud gue itu si Aza, si Aza kan Lo bawa mulu dah kayak ekor Lo." Kesal Rey.

"Jangan kepala woi!" Ucap Aza.

Rey menjauhkan tangannya dari kepala Pramu. "Iya sayang, enggak kepala kok."

"Ya emang kenapa? Suka-suka gue, si Aza juga mau." Sahut Pramu.

"Ya gue mau karena kadang lo kalau udah bilang 'Aza ikut Pramu' itu tandanya nggak mau di bantah makanya gue ngikut elo. Elo kalau marah cerewetnya ngalahin ibu-ibu komplek."

"Pftttt, jujur amat Za."

"Oh yaudah." Ucap Pramu kesal, lalu meninggalkan mereka berdua di kantin.

"Susulin gak??!" Gertak Aza pada Rey.

"Ngapain anjir di susulin, gue bukan pacarnya. Karena pacar gue ada didepan gue. Eh? Calon pacar maksudnya. I love you, Azol." Ucap Rey sembari mengedipkan salah satu matanya, berniat menggoda Aza.

Aza pun bergidik ngeri. "Diem gak Lo?!"

"Iya aku diem, diem-diem lihatin kecantikan kamu." Ucap Rey memonyongkan bibirnya seperti ingin mencium seseorang.

Aza semakin tak habis pikir dengan sikap Rey pada hari ini. Ia menjadi takut jika begini. Ini bukan sikap Rey sama sekali, mana Rey yang jahil? "Heh monyet! Balik ke Lo yang jahil gak?! Jangan gituu lah."

"Oh tidak bisa. Karena sekarang gue akan menjadi cogil nya Aza. This is cogil. Aku akan mencintaimu secara terang-terangan dan ugal-ugalan."

"Cok! Lo malah bikin takut anj*ng! Bukannya gue suka tapi takut." Ucap Aza berlari keluar kantin. Lama-lama ngeri juga jika terus berdekatan dengan Rey, bisa-bisa ia kena sawan dari Rey. Tidak, tidak, tidak boleh.

"Tungguin gue sayang." Teriak Rey membuat seisi kantin menatap Rey heran. Tidak biasanya dua makhluk itu akur. Pikir beberapa siswa yang teringat kebiasaan Aza dan Rey yang tiada hari tanpa kejar-kejaran.

"Bangs*t. Hari ini kayaknya banyak yang aneh, tapi yang paling aneh yang satu itu." Aza semakin mempercepat larinya. Ia berdoa semoga tidak tertangkap oleh Rey.

Ship OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang