11. Ketidaksengajaan

16 3 0
                                    

11. (Ketidaksengajaan)

HALOOO SEMUAAA👋👋

SELAMAT DATANG KEMBALI DICERITAAKUU, HEHE

Oh iyaa, makasih yaa buat kamuu tadi yangg ngingetin aku buatt up💗💗

maaf yaa akuu jarangg buanget update di cerita ku yang ke-2 inii😭🙏

Malming nyaa kemana nihh?
REBAHAN ☝️☝️
or
MAIN KELUAR☝️☝️

>•<

HAPPY READING

Seperti misinya semalam kini jam 06.15 Aza sudah berada di sekolahan. Kini ia masih berdiam didepan gerbang sekolahnya, belum berniat masuk.

Ia meneliti sekitar.

Masih terlihat sepi, karena sekarang masih sangat pagi. Dengan ragu Aza melangkahkan kakinya masukk melewati pintu gerbang lalu menuju kelas. Namun saat melewati pos satpam, seorang satpam menyapa Aza.

"Halo neng, tumben jam segini sudah berangkat? Tumben juga nggak bareng mas Pramu?"

"Ini pak, buku saya kemarin tertinggal dan kebetulan ada tugas numpuk buat dikumpulin, kan Minggu depan udah ujian pak." Alibi Aza. Padahal rencana berangkat lagii ini bukan karena tugass, melainkan sebuah misi.

"Oh gitu ya, yaudahh semangat ya neng."

"Siap pak!"

Aza pun kembali melangkahkan kakinya menuju kelas, koridor terlihat sepi, ia pun kini sedikit merinding. Mengapa sekolah jika pagi buta seperti ini terlihat horor. Oh yaa ampunn semogaa Aza tidak melihat sesuatu yang menakutkan.

Saat sudah dekat dengan kelasnya, Aza memperlambat langkahnya. Ia bersembunyi didekat tembok sembari berjalan mengendap-endap. Ia mengintip ruang kelasnya dari jendela paling belakang, namun tidak menemukan apapun, tidak ada satu orang pun. Lalu dengan langkah lesu ia memasuki kelasnya. Dengan segera ia mengecek lacinya, matanya melotot, ia terkejut lagi.

Dengan hati-hati, Aza mengeluarkan benda yang baru saja ia pegang dari lacinya.

"Apa nih?" Cengo Aza.

Aza membuka kertas yang membungkus benda itu. Aza tercengang dengan apa isinya. "Cokelat? buatt apaan?"

Wajahnya lesu, ia tak dapat menemukan orang itu, malahan yang ia dapat adalah sebatang cokelat yang di bungkus kertas dengan diikat oleh pita. Tidak ada kertas seperti kemarin-kertas Origami berbentuk kapal itu.

"Nambahin beban pikiran aja. Main rahasiaan-rahasiaan segala, pening kepala gue." Gerutu Aza.

Aza menyenderkan kepalanya pada meja, lalu arah pandangnya menuju keluar kelas. Mata Aza disambut oleh bangunan bangunan yang masih Sangat sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang berlalu lalang.

Saat Aza ingin menutup matanya, tiba-tiba seseorang yang baru beberapa hari saling kenal dengannya itu lewat. Dengan cepat Aza bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti orang itu.

"Bumantara." Panggil Aza.

Orang yang dipanggil itupun menoleh, lalu tersenyum, "ya?"

Aza berjalan menghampiri Bumantara. "Mau kemana?"

"Mau ketaman, udah jarang kesana semenjak naik kelas 11 ini. Aku rindu suasana disana. Mau ikut?"

Mata Aza berbinar, lalu ia tersenyum, senang. Seakan ia lupa dengan kertas yang sangat mengganggunya. "Emang boleh?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ship OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang