Halo

10 3 0
                                    

Kamu di sana

Duduk memeluk lutut di bawah si pucuk merah

Menatap ke tanah, tempatmu bermula

Tubuhmu yang kurus kering membuatku merana

Kamu di sana, apakah menungguku tiba?

Atau sudah menyerah pasrah?

Mendongakkan kepala, kamu menatapku tak bernyawa

Entah emosi apa yang terpancar dari lensa nan hirap pendarnya

Hatiku menggeliat, menguarkan kembali luka yang ditutup paksa

Tapi, kamu di sana, sudah menungguku berapa lama?

Wahai diriku yang lama terluka

Kini aku telah tiba

Tak ada antiseptik, alkohol, atau hidrogel yang aku bawa

Sebab, kita tahu mereka tak mampu melenyapkan sakit yang kamu rasa

Tanganku kosong, tak ada beda seperti saat aku menanggalkan kita

Aku pun masih sama

Seperti saat kita masih meringkuk nelangsa di sudut trauma

Tapi, kali ini aku tidak ingin pergi sendiri

Dunia rupanya terlalu ngeri untuk aku hadapi

Obat yang kita cari, rupanya hanyalah imajinasi

Bukannya pulih, aku justru membawa prahara lain yang harus dihadapi

Karena itu aku kembali

Menjemputmu yang terkubur dalam elegi

Jika kita bersama, akankah luka-luka itu terobati?

Untuk itu, tanganku yang kosong ini

Sudikah kamu menggenggamnya lagi?

Bandung Barat, 2023
Nurhasaeni

Senarai Aksara Milik KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang