Coma and You

757 15 1
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa vote n' komen yaa , buat semangatin author yg cantik ini (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"ho...bangun ho, udah 2 bulan lo tidur"

"lo ga mau apa liat sunset lagi bareng gue?"

"kalo mau, bangun lee minho...hiks"

gumam seorang lelaki berpipi gembul sembari menggenggam tangan pucat kekasih nya yang sedang 'tidur' . Tidur sang kekasih bukan berarti tidur yang nanti nya ia akan terbangun jika ada suara, namun tidur yang berarti ia sedang bertarung dengan kuasa Tuhan agar ia tetap memberikan nya waktu untuk hidup

Flashback when...

"minhoo ayoo jalan-jalan ke pantaiiii" ujar seseorang yang sedang menelpon sang kekasih .

"iyaa hannie, aku akan segera menjemput mu, tunggu yaa sayangg" minho , Lee minho lelaki yang sedang menjawab panggilan telepon dari Han jisung, sang kekasih.

Kurang lebih 20 menit ia bersiap-siap kini Han sudah siap dengan Hoodie dan celana kulot nya , lalu ia menunggu minho untuk menjemputnya . Saat menunggu , ada berita bahwa ada kecelakaan mobil di jalan yang biasa dilalui oleh minho .

"m-minho??" ia bergegas mengambil kunci motor nya dan menuju ke lokasi .

"ho , gamungkin kan Lo ninggalin gue sendiri?gue ga punya siapa-siapa lagi ho, plis bertahan . " batin Han resah .

Sesaat sebelum ambulans mengangkat minho untuk di bawa ke rumah sakit, Han segera meninggalkan motornya dan berlari ke arah mobil itu sebelum pintu mobil disana tertutup

"MINHO! TUNGGU!" teriakan han berhasil membuat polisi dan perawat menghentikan langkahnya.

" mohon maaf anda siapa nya korban ya?" tanya salah satu polisi .

"saya, saya pacar nya pak!" han segera menangkup wajah pucat sang kekasih nya , sungguh hati nya seakan retak dan hancur berkeping-keping saat melihat wajah pucat dan dingin minho.

"hiks...hiks...ho.. bangun...bangun hoo...." tangisan yang ia bendung sudah tidak bisa ia tahan lagi.

"permisi, anda bisa ikut mengantar korban untuk ke rumah sakit bersama kami " ujar petugas medis itu bisa membuat han menolehkan kepala nya dan mengangguk kecil.

Saat di rumah sakit , Han terus menangis tersedu-sedu karena kondisi Minho yang masih kritis dan juga karena dokter yang mengobatinya belum juga mengabarinya tentang kondisi Minho didalam

"sung, udah jangan nangis melulu nanti minho ga sadar-sadar sung" ucap Felix yang entah keberapa kali nya untuk menenangkan sang sahabat yang sedari tadi menangis karena kata dokter yang merawat minho , bahwa minho koma karena kehabisan darah .

"gimana mau gue tenang kalo satu-satunya orang yang bisa buat gue nyaman lagi kaya gini lix!?" jawab han disertai menatap wajah felix dengan tatapan sayu nya .

Flashback off .

Han menundukkan kepala nya dan mengusap air mata nya , entah berapa hari ia tidak bisa tertidur nyenyak karena terus teringat tentang Minho dan entah berapa banyak pula air mata yang ia habiskan untuk mendeskripsikan perasaan gelisah karena Minho yang tak kunjung sadar. Pandang nya mengabur melihat ke sekeliling ruangan putih dengan suara suara alat medis saja yang terdengar, lalu mata nya tak sengaja melihat jika jari telunjuk minho bergerak .

"ho?! dokter! " ia segera mengambil alat untuk memanggil dokter .

"Dok! saya butuh bantuan!" ucap han yang langsung ditanggapi oleh suster yang menjawab .


Beberapa saat kemudian, dokter keluar ruangan dengan raut yang bisa diartikan cukup lega? Entahlah, yang pasti dokter itu langsung tersenyum simpul saat melihat Han yang sedang berada didepan pintu ruangan


"atas nama han jisung?" panggil dokter kepada han yang sedari tadi mondar-mandir di depan pintu ruangan tempat minho dirawat .

"ya, itu saya" jawab han singkat , "anda sudah boleh menemui pasien , dan saya harap pasien lebih tenang karena kehadiran mu , saya permisi " pamit dan ucap dokter itu .

"Baiklah , terimakasih sudah membantu " Han dengan segera membuka pintu ruangan itu, dan mendapati minho tersenyum manis kepada han.
darah nya berasa berdesir dengan cepat saat melihat Minho, sang kekasih sudah sadar dan merentangkan tangannya.

"minho!" dengan langkah cepat , Han menuju ke kasur dan segera memeluk minho ,

"kau merindukanku hm?" ledekan minho berhasil membuat han berani untuk menatap wajah Minho.

"Iyalah! Pake nanya lagi...hiks" jawab han disertai Isak tangis nya .

"hahahahahah menggemaskan kau hannie " Minho mengarahkan tangan nya ke pipi gembul Han yang basah karena menangis .

"emh.. saat itu siapa ya yang memintaku untuk segera sadar dan melihat sunset bersama?"

"E-eh.. kok bisa tau?"

"Aku koma bukan mati suri sayang.. tapi, lihat ke jendela disana"

"Senja di sore hari yang melengkapi kebahagiaan yang datang hari ini, benar bukan jisung-aa??"

Akhir cerita oneshot ini bahagia, dua insan itu saling berbagi canda tawa dan cerita seru maupun sedih sambil memeluk satu sama lain . Bahkan, dua orang yang berada dibalik pintu ruangan itu pun tersenyum begitu lebar kala melihat keduanya sedanh mengobrol ria

- Finish.

makasihh yg udah vote n' komen!

sorry klo ga ngefeel , bru pertama kali buat cerita di wp rek
mohon bantuannya 🧚🏼‍♀️

{1} oneshoot story : Minsung [Rest]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang