Di sebuah kamar terdapat dua manusia yg saling menatap satu sama lain. Siapa lagi kalau bukan lili dan jennie. Jennie tak habis pikir anaknya bisa senekat ini mencoba melarikan diri dari rumah."Lili!!" Tidak ada jawaban
"Lili denger kan mommy nak" masih tidak ada jawaban "lili jika lili ingin minggat dari rumah setidaknya jangan membawa barang berharga, nanti kalau ada yg merampok bagaimana?" Jelas jennie.
Masih tidak ada jawaban dari Lisa bocah itu bungkam seribu bahasa
"Lili sayang cintaku, kenapa ingin sekali pergi dari rumah Hem?" Tanya jennie dan masih tidak ada jawaban dari Lisa.
"Lili jika lili pergi nanti mommy bagaimana, sendirian, kesepian" ucapnya dengan raut muka lesu
"Butanna mmy ingin illi pelgi kan?" Ucap lili kembali bertanya.
Jennie terdiam sesaat mencerna perkataan Lisa yg memang itu keinginan nya, tapi di satu sisi ia takut bila lisa pergi dan Lim akan murka.
"Tidak, sudah jangan berpikir seperti itu mommy sayang lili deddy juga" ujarnya.
"Kaja mari mandi badan mu sudah lengket" ajaknya dan Lisa hanya mengangguk kecil.
.....
Singkat cerita Lisa sudah rapi dengan pakaian tidurnya, matanya fokus menatap layar tv, menonton kartun kesukaannya dengan peng yg tak pernah lepas dari mulutnya, pipi chubby, poni yg sedikit berantakan membuat jennie gemas melihatnya.
"Gemas nya anak siapa cih" ujar jennie sambil mendekap tubuh mungil Lisa yg tengah berbaring di atas sofa sambil menciumnya beberapa kali.
"Monet" ucap replsk Lisa karena merasa kaget dengan perlakuan jennie.
"Yak mulutmu" sambil menyentil pelan mulut Lisa
"Maaf Nini"ucapnya dengan sangat lembut
"Apa?" Ketus jennie
"NINI ASU HAHAHAHAA" sambil tertawa terbahak-bahak
"LALISA DASAR BAYI DUGONG" ucapnya spontan berlari mengejar Lisa.
"Kaburr kucing ngamuk" ujarnya masih dengan tawa riang
Lisa berlari secepat mungkin sambil tertawa terbahak-bahak mentertawakan jennie yg tengah marah, dan tak menyadari kalau di depannya terdapat sebuah lemari alhasil terjadilah benturan yg sangat keras.
"Brukkk"
"Huwaaaaa atit" tangisnya terdengar di semua penjuru rumah
Jennie lantas memangku tubuh lisa mengusap beberapa kali kepala Lisa yg terbentur lemari
"Lili kuat cup sudah gpapa" bujuk jennie
"Atit hiks hiks" tangan kanannya memegangi kepala
"Ulululu bayi dugong mommy ini cengeng sekali" bujuk nya kembali sambil mengelus kepala Lisa.
"Uyyu" pinta Lisa yg hanya di balas anggukkan kecil dari jennie.
Di dalam kamar, sudah dua jam lebih tapi Lisa masih saja menggantung di payudara Jennie, begitulah Lisa kalau sudah uyyu tidak bisa lepas.
"Sudah mommy mau kerja" pinta jennie.
"Nunono" ucapnya tak mau melepaskan payudara Jennie, bagaimana pun ini momen langka bagi Lisa karena dia tidak pernah mendapatkan uyyu setiap saat, apalagi Jennie selalu menolak jika Lisa meminta uyyu.
Pipinya terus mengembung menyedot uyyu dengan penuh semangat, tangannya tak mau diam meraba payudara Jennie yg satunya "ahhhh lili jangan di remas" desah Jennie kegelian kala Lisa meramas payudara sebelahnya.
"Sudah hentikan" pinta jennie memaksa Lisa agar melepas kulumann nya.
"Nununo" bukannya melepasnya Lisa malah menghisap payudara Jennie lebih cepat.
"Sudah ya deddy mu pulang sebentar lagi" pinta kembali Jennie namun kali ini tak ada jawaban dari Lisa, ia pun lantas menatap wajah lisa yg sudah tertidur "ah tidur rupanya" perlahan ia pun melepaskan payudaranya dari mulut Lisa sambil sesekali mengusap lembut pipi chubby nya, menatap wajah gemas lisa dengan bibir yg masih monyong ke depan, senyum pun terukir dari wajah Jennie kala melihat buah hatinya itu.
Jennie pov.
Gemas betapa gemas wajahnya di saat tidur, kenapa aku baru menyadari setelah sekian lama, beruntung sekali aku mempunyai anak seperti Lisa, anak yg kuat, walaupun terkadang cengeng sih, ku belai lembut rambut sebahunya senyum terukir di bibir ku kala melihatnya, bagini ternyata rasanya menjadi seorang ibu muda, ku akui aku belum bisa jadi ibu baik untuknya, apa selama ini sikap ku salah terhadapnya, bagaimana pun lili buah hatiku, tapi aku memperlakukan dia bukan selayaknya sebagai seorang anak, salah memang. mungkin ini saat nya ku menerima dengan tulus kehadiran dirinya, walaupun kehadirannya tidak di inginkan.
Jennie love and.
"Tok tok tok" suara pintu kamar di ketuk
"Masuk!" Ucap jennie mempersilahkan masuk.
"Sayang" panggil Lim dengan perawakan besar memasuki kamar Lisa.
"Baby sudah tidur ya" tanya Lim kala melihat Lisa yg sudah tertidur di samping Jennie.
"Sudah, lihatlah lucu sekali dia di saat tidur" Lim lantas menghampiri jennie duduk di sebelahnya dengan seksama memandangi wajah imut lisa.
"Kiyowoo" ucap Lim
"Anak ku" ucap jennie sambil tersenyum
"Anak kita" ucap serentak keduanya, tatapan Lim pun beralih menatap jennie begitupun jennie sebaliknya.
Perlahan Lim mengusap lembut pipi mandu jennie yg sudah memerah " kau sangat cantik malam ini" gombalnya dengan senyuman tipis.
"Mari buat adik untuk lili"
TBC.