Keadaan lili
Setelah kejadian dua hari yang lalu di mana Jennie meninggalkan Lisa, kini keadaan Lisa sangat tidak stabil tubuh mungilnya terbaring di kasur rumah sakit bocah itu mengalami hipotermia yang cukup parah dan sampai saat ini belum juga sadarkan diri, segala upaya telah di lakukan namun gadis itu tetap saja tak mau membuka matanya.
Lim sangat terpukul dengan kejadian ini ia tak habis pikir dengan Jennie, bagaimana bisa ia melakukan hal kejam semacam ini kepada Lisa darah dagingnya sendiri.
Sebelumnya Lisa di temukan di tumpukan salju oleh petugas jalan yang membersihkan salju, mereka menemukan Lisa dengan kondisi yang sudah membeku dan tidak sadarkan diri dengan kulit yang sangat pucat dan membiru.
Lim sangat berterimakasih kepada petugas tersebut jika terlambat sedikit saja mungkin nyawa Lisa tidak akan tertolong dan mati di tempat.
"Jisoo pulanglah biar aku yang menjaga lili" titah Lim pada jisoo karena sedari kemarin jisoo terus menemani Lim menjaga lili.
"Tidak, aku ingin menjaga lili disini" tolak jisoo
"Bukannya kau harus bekerja?" Tanya lim
"Lili lebih penting" jawab jisoo sambil mengelus rambut lili yang terbaring di atas ranjang rumah sakit.
"Mmm kau lebih baik daripada Jennie, seharusnya kau yang jadi ibunya bukan Jennie" ucap Lim spontan
"Lim!!, Tidak ada yang bisa mengubah takdir" ucap jisoo
"Jika saja waktu bisa di putar kembali aku tidak akan pernah mengkhianati cinta mu" ceplos Lim merasa menyesal karena dulu telah meninggalkan jisoo untuk Jennie.
"Penyesalan memang datang di akhir, seandainya Jennie menyukai mu lebih dulu mungkin aku kan mengalah untuk nya" jelas jisoo
"Hmm, apa kau mempunyai kekasih saat ini?" Ucap Lim sedikit gugup
"Ada atau tidak itu bukan urusan mu Lim" jelas jisoo dengan muka kesal
"Aku hanya bertanya"
"Maaf aku ingin ke toilet" jisoo pun mengalihkan pembicaraan nya dan beralasan untuk pergi ke toilet, sungguh ia canggung sekali jika harus membahas masa lalu dengan Lim bagaimana pun ia harus menjaga perasaannya sendiri kepada Lim karena sekarang Lim adalah adik iparnya.
Setibanya jisoo kembali dari kamar mandi pemandangan yang tak mengenakkan pun terjadi, semua orang panik dokter dan perawat mengerumuni Lisa keadaan nya cukup serius saat ini, Lim terus menangis terpuruk melihat keadaan anaknya yang sekarat, jisoo lantas menghampiri nya dan mencoba menenangkan lelaki muda itu, selang beberapa menit kemudian tuan Kim dan nyonya Kim datang menghampiri mereka begitu juga dengan keluarga besar Lim.
.
Sementara itu di sebuah bandara terlihat seorang wanita yang sangat terburu-buru dengan pakaian tertutup.
Siapa lagi kalau bukan Kim Jennie.
Keberadaan dia kini sangat di cari Lim sudah dua hari Jennie hidup Luntang-lantung tanpa tujuan pindah ke hotel satu dan hotal lainnya, sungguh situasi yang sangat sulit baginya, kina ia seperti buronan yang di cari-cari orang bukan hanya hanya lim yg mencari Jennie namun tuan Kim appa dari Jennie pun mencarinya untuk meminta penjelasan terkait apa yang terjadi pada cucunya."Akh aku lupa membawa kartu identitas ku" dumel Jennie mencari- cara kartu identitasnya di dompet.
Hari ini ia berencana pergi melarikan diri ke luar kota meminta pertolongan kepada temannya dan bersembunyi untuk beberapa waktu disana.
Namun setelah sampai di bandara ia malah melupakan kartu identitas dan harus menunda kepergiannya ke luar kota.
Dengan terpaksa ia kembali mengendarai mobilnya kini ia tak tau lagi harus kemna uang yang ia pegang semakin menipis tak mungkin ia bepergian tanpa membawa uang.
Setelah berpikir sejenak akhirnya Jennie memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya, semoga saja orang tua Jennie tidak tau tentang hal ini pikir Jennie.
Dengan hati yang ragu-ragu Jennie pun sampai di kediaman Kim, mansion mewah itu terlihat begitu sepi dari luar perlahan ia mengetuk pintu coklat besar itu.
Tak ada yang menyahut dari dalam, pikiran Jennie terus di dihantui ketakutan, dia pun akhirnya mengutarakan niatnya untuk bertemu sang appa.
"Eounii!" Panggil seseorang dari belakang
Jennie tak berani membalikan badannya karena ia tau jika ia sedang di cari orang-orang, dengan tergesa-gesa ia berlari meninggalkan kediaman Kim namun sempat di kejar oleh chaeyoung.
"Tunggu!" Pinta chaeyoung sambil menggenggam erat bahu Jennie.
"Lepaskan aku sedang buru-buru" jawab Jennie
"Tidak, Eounii tidak boleh pergi" cegah chaeyoung/rose menahan Jennie agar tidak pergi dari halaman rumah.
"Lepaskan!!" Berontak Jennie
"Lili sedang sekarat dan kau malah berada disini" pekik chaeyoung seketika Jennie pun terdiam
"Ibu macam apa kau ini, tega sekali meninggal anak yang tidak berdosa di tengah salju!" Omelnya
"Apa kamu tau sekarang dia sekarat dan membutuhkan mu, kau ibunya harusnya kau menjaganya bukan menyakitinya hiks hiks, aku menyesal mempunyai kakak seperti mu!" Tegas chaeyoung sambil terisak tangis
Jennie hanya terdiam menunduk mendengar ocehan dari adiknya itu, ia merenungi semua kesalahannya kepada lili, lili memang anak yang tidak di inginkan tapi setidaknya ia tidak memperlakukan dia seperti ini.
"Antarkan aku bertemu lili" ucap Jennie dengan tatapan kosong.
Tbc