"mommy......"
"Yuhuuu momy....."
"mmy Nini....."
Suara cempreng itu terus terdengar di telinga Jennie, Padahal baru saja lima menit dia meninggalkan nya sendiri di kamar tidur nya.
Brukkk........ Huwaaaa..........
Suara hantaman sekaligus jeritan keras dari kamar Lisa, sontak membuat Jennie buru-buru bergegas ke kamar nya.
"Lili astaga ngapain?" Ujar Jennie yg melihat anaknya sudah menungging di lantai tepat di bawah tempat tidur.
"Pargoi.... huwaaaa....mmy ndak iat apa, illi jatuh....lili panggil mmy adi, mmy budeg apa ndak denger illi, illi aduin ddy anti" dumel nya seperti nenek-nenek.
Jennie yg melihat tingkah Lisa malah tertawa kecil, gemas dan lucu tapi terkadang tingkahnya membuat dia sering kesal dengan sejuta kenakalan nya.
"Bantuin napa woi" suara lantang Lisa terdengar. ya bukan nya menolong nya Jennie malah mentertawakan dirinya.
"Uututu cini mommy bantu" sambil mengangkat tubuh kecil Lisa kembali ke atas tempat tidur.
"Ada yg sakit?"
Bukan menjawab nya Lisa malah memonyongkan bibirnya lalu berbalik arah membelakangi Jennie.
"Cih marah yasudah"
"Pokoknya illi malah setahun" ucap nya merajuk
"Yasudah...." ucap nya tak perduli
Lisa lantas beranjak dari tempat tidur melangkah kan kakinya menuju pintu keluar, sebelum benar-benar pergi dari kemar dia menoleh Jennie yg masih berada tepat duduk di pinggir tempat tidur menatap nya dengan tatapan kosong.
"Nini asu...." Ucapnya sangat lantang sambil mengacungkan jari tengah nya ke arah Jennie.
"Yakkk awas kau lalisa" pekiknya sambil berlari mengejar Lisa yg sudah kabur terlebih dahulu.
"Bwahahaha lali tucing amuk....."
"Dasar bayi iblis......"
Suasana pagi di kediaman jenlim begitu ricuh, akibat ulah lili yg tak mau berhenti menangis dan melempar segala barang yg ia temui.
"LILI DIAM!" Bentak Jennie karena sudah merasa kesal dengan tingkah sang anak, yg menurutnya begitu berlebihan. hanya karena sebuah boneka ia menangis tak henti-hentinya sedari kemarin.
"Huwaaa......ddy mmy mrh illi" adunya namun tak di dengar oleh Lim, karena Lim sendiri sudah kewalahan menghadapi sikap putrinya itu.
"Bisa tidak kau berhenti menangis?, kuping mommy serasa pecah mendengar tangisan mu" bentak nya kembali, namun itu tak membuat lili menghentikan tangisannya.
"Huwaaa....illi mau boneca hidup, potona mau cekayang duga" tangisannya di sertai teriakan kencang
Jennie hanya geleng kepala saat melihat Lisa, yg menangis sampai gulang-guling di atas ubin keramik rumahnya, rambut yang sudah tak tertata lagi, baju yg sudah agak kusut, air mata bercucuran di pipi kanan kirinya, lendir putih yg keluar dari kedua hidung/ingus, yg sudah comot di mana-mana, seperti anak yg tak memiliki ibu saja pikir Jennie.
"Lili ayo bangun, nanti mommy belikan boneka sekalian dengan rumahnya" bujuk Jennie kerena sudah merasa frustasi.
Tanpa menunggu jawaban dari Lisa, Jennie mengangkat tubuhnya dan mendudukkan Lisa yg masih menangis di babychair.
(Beginilah kira-kira penampakan nya)
"Lili makan dulu ya, dari kemarin kan Baby belum makan, nanti badannya kurus kaya aunty rose, seperti manusia lidi mau?"
"Dak illi da mau matan illi agi diet biar cekci. illi mawlu dutatain dendut teyus cama olang " tolak nya.
"Tapi nanti kalau baby mommy yg cantik ini gk makan mati dong, terus siapa nanti yg uyyu sama mommy kalau gk ada lili" bujuknya membuat Lisa terdiam sesaat.
"Ddy ada," ucapnya polos
"Yakk, lili kenapa kau membuat mommy pusing sih, oppa tolong buat dia mengerti, aku sudah kesal" ucap Jennie merasa frustasi.
Lim yg mendengar teriakkan dari jennie lantas menghampiri nya dan membujuk Lisa agar dia bisa menghentikan tangisannya.
"Lili sayang jangan nangis dong, gk kasih sama mommy, lihat dia sudah seperti orang gila karena kewalahan menghadapi mu" celetuk Lim
"Yakk, kau sama saja dengan lili oppa mana ada aku gila" bantah Jennie.
"Illi mau boneca potona cekayang huwaaa....hiks...hiks...." Tangisannya semakin kencang di sertai air liur yg turun lebat dari bibir mungilnya.
"Gk ada lili, mana ada orang yg jual bayi" jelas Lim
"Terus dapetin na dayi mana?" Lirih nya disertai isakan kecil.
"Itu harus buat dulu, dan itu membutuhkan waktu yg cukup lama gk mungkin lah bisa dapet sekarang" jelasnya membuat Lisa mengerti.
"Yacudah ddy buatan untuk illi" ucapnya dengan nada tinggi, sontak membuat Jennie dan Lim saling menatap satu sama lain.
"Gakk, gak ada, gak boleh, gak mau" bantah Jennie sambil pergi terbirit-birit dengan wajah ketakutan.
"Huwaaa.... Mmy ahat ddy hiks..." adunya
TBC.
Maaf typo nya