Ekstra Part
Di sebuah taman yg ada di tengah kota, terlihat Seorang wanita dewasa yg duduk di salah satu kursi.Tangan nya yg bebas terlihat mengusap lembut perut nya yg mulai membuncit.
Ia menatap sendu ke arah senja yg ada di ujung danau, wajahnya yang cantik terlihat berkilau akibat cahaya senja yg mulai meredup.
Entah sejak kapan air mata keluar membasahi pipinya, matanya yg coklat terlihat berkilau Karna air mata.
"Bundaa"pekik seorang anak laki-laki berusia 5th.
Raksa cayean argata
Dengan cepat Chika menghapus air matanya kemudian menoleh ke arah anak kecil yg berlari ke arah nya
"Raksa jangan berlari"ujar Chika
"Bunda lihat, laksa bawa bunga untuk bunda"ucap raksa menyerahkan sekuncup bunga tulip di tanganya.
Chika tersenyum menatap ke arah bocah laki-laki manis itu, dari dulu Raksa memang terkenal sangat manis dan sweet pada Chika
Chika menerima bunga itu kemudian memberikan kecupan singkat pada pipi raksa yg merah.
"Terima kasih"ujar Chika yg di balas senyuman oleh Raksa
Raksa pun mulai mendekatkan dirinya pada Chika yg duduk di kursi taman, ia mengusap perut Chika lembut dengan sesekali mengecup nya sayang.
"Bunda, kapan adek lahil?"tanya Raksa
"4 bulan lagi sayang, kan adek baru 5 bulan"jelas Chika lembut sambil mengusap kepala Raksa lembut.
"Laksa nggk Sabal mau main sama adek"ujar Raksa
"Sama, bunda juga udah ga sabar nunggu adek kamu lahir"ucap Chika
Tak lama terdengar suara langkah kaki yg berat dari arah belakang, mereka menoleh mendapati cayean yg berjalan tegap dengan sebatang bunga mawar merah di tanganya.
Matanya yg abu-abu terlihat berkilau terkena cahaya matahari, ia menatap ke arah Chika yg tersenyum ke arah nya.
Matanya yg sayu terlihat penuh kasih sayang menatap ke arah wanita berambut pirang yg duduk bersama putra nya.
Langkahnya berhenti tepat di depan Chika, ia mengecup kening Chika lama dan menyatukan kening mereka.
Ia pun beralih pada perut buncit wanita itu kemudian mengusap nya dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Untuk Chika [End]
Teen FictionMenceritakan tentang sepasang insan yg memiliki kekurangan namun mereka hidup berdampingan dan saling melengkapi. Namun, pertemuan yg tidak di sengaja malah menjadi awal dari perjalanan hidup yg panjang bagi mereka. "aku akan menjadi mata untukmu da...