04: Tidak Diundang

216 38 10
                                    

⚠️ Bacaan ini tidak disarankan untuk kaum yang suka bawa kucing atau tetangga ke kamar mandi ketika mau pipis malem-malem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Bacaan ini tidak disarankan untuk kaum yang suka bawa kucing atau tetangga ke kamar mandi ketika mau pipis malem-malem. Tidak disarankan juga untuk orang yang suka baca sambil dengerin lagu dugem, pokoknya cuma cocok dibaca sama orang yang ikhlas dan selow digentayangin setelahnya.

JK 🙏🏻😊

----⟨🕸️⟩----
.
.
.
🕷️

Sebuah troli pengangkut barang mungkin adalah ide yang sempurna daripada merepotkan kedua tangan dan membuang tenaga, pikir Xiao Zhan.

Seolah membaca apa yang Xiao Zhan pikirkan, Yibo yang sedang menambahkan vas bunga ke kedua tangan Xiao Zhan yang telah terisi dua benda serupa, lalu berkata, "Aku kehilangan troli yang baru kubeli bulan lalu. Mungkin kutaruh di suatu tempat yang tidak kuperhatikan, aku tidak bisa mengingatnya sampai saat ini."

Yibo menyerahkan total tiga vas bunga yang terbuat dari keramik ke tangan Xiao Zhan, lalu mengambil tiga lain di tangannya.

"Tapi, kenapa kau membutuhkan vas bunga sebanyak ini?" tanya Xiao Zhan seraya memperhatikan ruangan luas yang ternyata adalah gudang penyimpanan barang.

Ruangan tanpa jendela itu memiliki beberapa sekat dinding yang memisahkan benda-benda berdasarkan kategori dan ukuran yang semuanya disimpan rapi dengan kotak khusus atau plastik anti debu.

"Untuk mengganti vas bunga lama di kamar tuan Chen," jawab Yibo lalu berjalan lebih dulu menuju pintu.

"Pasti sangat melelahkan menjadi satu-satunya pelayan di rumah ini. Kau yang mengerjakan semuanya, bukan?" Xiao Zhan bermaksud menunjukkan simpati. "Dengan usia dan wajah seperti itu, aku yakin kau bisa dengan mudah menemukan pekerjaan yang menyenangkan di luar sana."

"Kau pikir begitu?" balas Yibo sambil tertawa kecil. "Memang aku yang mengerjakan semuanya, tapi aku tidak merasakan lelah. Dan, pekerjaan yang menyenangkan? Aku sangat setia pada tuan Chen, bekerja padanya adalah kesenangan bagiku."

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud --"

Yibo tiba-tiba berhenti berjalan, raut wajahnya pun berubah dengan cepat. Ia memandang ke arah pintu yang terbuka, dan seketika terdengar suara gaduh dari sana. Seperti beberapa benda padat yang jatuh dengan keras secara bersamaan.

"Apa itu?"

Insting bodyguard Xiao Zhan otomatis tersulut begitu menangkap sinyal kegaduhan. Ia lekas berlari keluar ruangan, meninggalkan Yibo untuk memburu sumber suara. Lalu ketika sampai di lorong, pemandangan mengejutkan terhampar hingga ke ujung mata. Patung-patung wanita yang semula berjajar rapi, kini hancur lebur menjadi bebatuan yang memenuhi lantai. Begitu pula dengan patung-patung prajurit yang rusak berantakkan di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABSTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang