HAPPY READING
☁️ 🌷 💌 🎀
•
•
•Di sebuah ruangan aula yang luas, seorang gadis berbalut seragam asal sekolahnya sedang merekahkan senyuman sebari mendekati kedua orang tuanya setelah ia di panggil ke podium untuk menggambil rapot kelulusannya
"Barakallahu fiik yang nak" ucapan selamat dari Bagas dan Iraya kepada putri bungsunya yang telah menyelesaikan kelas XI dan lulus ke kelas XII dengan prestasi pencapaian Tahfiz 20 juz Al-Qur'an di tahun kedua pesantren, membuat papa Bagas dan mama Iraya sangat bangga dan terharu kepada putri mereka.
"Makasih ya pa, ma. Hebah ngga akan bisa mendapatkan pencapaian ini kalo bukan ridho Allah dan ridho kalian" setelah berkata seperti itu ia langsung mencium punggung tangan kedua orangtuanya itu
Bagas yang sangat terharu langsung memeluk putrinya untuk menyalurkan rasa bangganya itu
"Hebah, apapun pencapaian kamu jangan pernah lupakan Allah, ridho kami pasti selalu ada tanpa di minta, dan niatkan segala urusan hanya untuk Allah dan dirimu sendiri ya nak.."
"Iya pa, pasti. Insyaallah Hebah ngga kan ngelupain apa kata kalian"
"Tingkatkan dan tambahkan lagi hafalannya ya sayang, mama dan papa pasti selalu doakan kamu" ucap Iraya kepada anaknya sebari mengelus pucuk kepala sang anak dengan lembut
💌💌
Kelulusan telah usai dua hari yang lalu, kina gadis yang bernama lengkap Raheebah Anastasya sedang menikmati masa-masa libur panjangnya di rumah orang tuanya. untuk pertama kalinya lagi di hari ahad ia bisa menikmati pemandangan depan rumahnya.
setelah dua tahun lamanya Raheebah yang sudah jarang sekali tinggal di rumahnya lagi berkumpul bersama keluarga, yang setiap kali ketika ia membuka balkon rumahnya langsung di suguhkan pemandangan persawahan yang hijau nan sejuk, adalah suasana yang sangat di rindukan olehnya yang sesekali ia nikmati bersama orang-orang tercintanya
"Pagi-pagi gini enaknya ngapain ya?" Raheebah yang sendirian sedang melihat pemandangan dan menghirup udara pagi di balkon rumahnya berfikir, kegiatan apa yang akan ia lakukan di pagi yang menyejukan ini
Sambil membuka-buka handphone miliknya melihat sosial media, tak sengaja Raheebah melihat info bahwa pasar pagi di dekat rumahnya sudah di buka kembali, yang bertempat di lapangan landasan militer pusdiklat kopassus milik TNI AD, pasalnya pasar pagi memang biasanya selalu ada setiap minggunya untuk di gunakan warga sekitar berolahraga atau hanya sekedar jajan atau sarapan, namun beberapa waktu lalu sempat di tutup untuk para pedagang berjualan, tetapi tetap di buka setiap hari untuk para orang yang ingin berolahraga atau menikmati waktu sore, itu yang Raheebah tahu.
"Kayanya olahraga pagi ke sanah seru, ajak bang Gafin kali ya" Raheebah langsung beranjak dari balkon rumahnya menuju kamar Abangnya yang bersebelahan.
Tok tok tok !
"Bang!, Bang Gafin!, Ke pasar landasan yu?" Ajak Raheebah di depan pintu kamar milik abangnya
"Ngga! Lagi sibuk banyak kerjaan dek!" Sahut bang Gafin dari dalam kamarnya
"Masa weekend kerja si bang"
Keluar lah lelaki yang di panggil Gafin itu dari kamarnya, dengan penampilan acak-acakan seperti belum mandi
"Udah sendiri aja pakai sepeda, ni uangnya abang kasih. Abang titip syiomai pake sambel 5 sendok ya!" Dengan memberikan uang berwana biru kepada adiknya, Gafin menepuk-nepuk sebentar bahu Raheebah
Raheebah mengintip kamar abangnya dari celah pintu yang sedikit terbuka, dan sepertinya abangnya itu tak berbohong jika dirinya sedang bekerja, terlihat dari laptop yang menyala dengan banyaknya kertas yang berserakan di meja kerja abangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Takdir Kita
SpiritualBerawal dari seorang gadis yang hampir terperosok ketika ia sedang bersepeda di kawasan militer dan merasa malu bahkan sangat malu ketika kejadian itu terjadi saat barisan para tentara muda yang sedang olahraga pagi lewat di depannya! Lalu menggapa...