02 TAKDIR YANG TAK DI KETAHUI

8 2 3
                                    


HAPPY READING
☁️ 🌷 💌 🎀


"Assalamualaikum.." salam Raheebah memasuki rumahnya dengan mood yang kurang baik

"Waalaikumsallam, kenapa ba? Kok loyo gitu" tanya Iraya yang sedang duduk santai sambil mengupas bawang di meja makan

"Ngga kenapa-kenapa cuman cape dikit"

"Dek mana syiomainya?, Kok abang ga liat kamu bawa kantong kresek satupun" Tanya Gafin tiba-tiba yang muncul dari atas tangga

"Astagfirullah! Hebah lupa.. maaf" cicit Raheebah di akhir kalimatnya

"Yah.. gimana sih, padahal abang udah nungguin dari tadi sampai belum sarapan ni" Gafin menampakan raut kecewa

Mendengar ucapan sang abang membuat Raheebah merasa tambah bersalah, pasalnya setelah kejadian tak terduga di landasan tadi Raheebah tak kepikiran untuk apa-apa lagi selain ingin cepat-cepat pulang karna malu, dan mood yang tiba-tiba turun

"Ya mau gimana lagi maaf ya.., Hebah buatin syiomai deh khusus buat abang"

"Ehhh jangan jangan, mama lagi masak ikan balado kesukaan kalian, tar tambah gaduh di dapur kalo kamu buat syiomai juga"

Gafin yang mendengar itu langsung terlihat kembali bersemangat

"YES!, sip Gafin tunggu masakan mama ya. dek kamu jajan ga di sana?"

"Nggak"

"Yaudah sini balikin uangnya yang tadi" pinta Gafin

Raheebah pun dengan ikhlas mengembalikan uang yang tadi abangnya berikan kepadanya

"Asem gitu mukanya, karna di pinta lagi uangnya nih?" Respon Gafin ketika melihat wajah adiknya yang tidak seperti biasanya

Raheebah pun langsung menggelengkan kuat kepalanya "nggak kok bang!"

"Terus kenapa?"

Raheebah menatap abangnya, ingin rasanya menceritakan kejadian memalukan tadi di landasan, tapi Raheebah tak ingin abangnya mentertawakan dirinya yang akan membuat ia tambah badmood

"Cepek, mau ke kamar" jawab Raheebah sambil melewati abangnya menuju tangga

"Lah" Gafin terheran dengan perubahan mood adiknya

"Udah Fin, adikmu lagi capek kan katanya"

💌💌

Kini Raheebah sedang berada di kamarnya sebari membaca-baca novel bergenre romansa religi, ini-lah salah satu cara Raheebah untuk mengembalikan moodnya yang buruk.

Tak terasa Raheebah sudah lebih dari satu jam membaca novel, kini giliran untuk murajaah hafalanya, ketika akan mengambil mushafnya Raheebah mendengar ada ketukan dari luar pintu kamarnya

Tok tok tok

"Dek, buka pintunya!"

"Buka aja, Ga di kunci!"

Gafin yang mendapatkan izin dari pemilik kamar langsung membuka pintu kamar Raheebah

"Dek, sama mama di suruh ke bawah tu, katanya bantuin siapin minuman buat tamu" ucap Gafin setelah memperlihatkan batang hidungnya di sela-sela pintu kamar

Tentang Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang