2. bohong

2.1K 152 21
                                    

sekarang nabila sudah bersiap untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sekarang nabila sudah bersiap untuk pulang. karena jam pelajaran sudah habis.

"aku gaboleh cerita dulu" gumamnya.

nabila berjalan melewati beberapa lorong untuk sampai ke depan gerbang sekolah. sekarang ia di jemput oleh sang papi. biasanya ia di jemput oleh supir, tapi karena papi nya sedang tidak sibuk, jadi supirnya di ganti oleh sang papi.

bukan sang edo. uhuy

suara klakson membuyarkan lamunan nabila. "ngelamun aja dek, ayo masuk" papi berujar.

nabila tersenyum kecil. "adek kira papi belum dateng"

"maka nya jangan ngelamun aja, ngeri kalo kesambet dek"

emang paling bisa menghangatkan suasana papi nya ini.

"jangan begitu lah, pi. takut loh adek"

rony alaskara parulian, tertawa kecil mendengar ucapan anak bungsunya. "udah ah. adek mau langsung pulang? apa mau jajan dulu?"

nabila berpikir sejenak. "kayanya adek mau jajan dulu deh, pi. soalnya adek laper hehe"

rony sedikit bingung mendengar ucapan bungsunya. "emang adek ga jajan pas istirahat?"

nabila sedikit panik, tapi ia berusaha untuk terlihat biasa aja. "jajan kok, tapi kan masih laper"

"uang jajan nya kurang ya? yaudah nanti papi tambahin ya"

paniknya bukan main. "engga papiiii, bukan gitu ih. maksudnya nabila itu, kan istirahat pas siang, terus sekarang udah sore, jadi kenyangnya udah ilang. soalnya pulangnya sore, istirahat nya siang. papi ngerti engga?" jelasnya panjang lebar.

rony merasa gemas dengan bungsunya. "iya iya, papi ngerti kok. yaudah, sekarang mau jajan kemana nih? adek ada rekomendasi?"

"eumm, apa ya. adek mau jajanan yang di pinggir jalan gitu, yang kaya pasar malem"

"boleh boleh, cus berangkat"

"cussss" sahut nabila.

( 。 •̀ ᴗ - ) ✧

"udah sampai bos, ayo turun"

"let's gooooow" nabila menarik lengan rony untuk di ajak keliling dahulu.

"papi, adek mau kentang goreng, cimol bojot—

"gaboleh yang pedes. ganti, jangan cimol bojot" mendengar ucapan papinya, nabila sedikit merubah ekspresi wajahnya yang awalnya excited, menjadi agak cemberut.

"yaudah deh. adek mau kentang goreng, seafood bakar, taiyaki, corn dog, sama minumnya mau alpukat kocok yaa"

rony sedikit kaget mendengar kemauan nabila, tapi gapapa. yang penting bungsunya senang, itu udah lebih dari cukup.

"oke sayangnya papi, yu beli"

rony menggandeng nabila erat. takut anak kecilnya hilang. karena nabila sangat agresif jika sudah bertemu dengan berbagai jenis kuliner.

setelah membeli semua pesanan si bungsu, rony bergegas untuk mengajaknya pulang. hari sudah semakin larut dan mami nya nabila sudah melakukan panggilan berkali-kali.

"ayo dek, mami udah telfon papi daritadi. takutnya lama nunggu di rumah, kasian"

nabila hanya mengangguk menanggapi ucapan papinya. ia sedang fokus pada makanan-makanan yang sudah berada di genggamannya.

di jalan, rony sama sekali tidak membuka suaranya. karena ia yakin, jikalau ia berbicara, pasti nabila tidak akan merespon. si bungsu itu sudah terhipnotis oleh makanan. sibuk mengunyah dan mengunyah.

ketika sampai di rumah pun, nabila tidak berhenti mengunyah. sangat fokus sekali.

"adek? papi baru sadar, kok pipi sebelah kanan adek merah? kenapa sayang?" setelah beberapa jam bersama nabila, rony baru menyadari kalau pipi sebelah kanan anak bungsunya berwarna kemerahan. yang aslinya selalu putih bersih dan mulus, kini berubah menjadi putih kemerahan.

nabila yang sedang asik mengunyah pun terhenti oleh pertanyaan yang dilayangkan oleh sang papi. ia bingung harus menjawab apa.

"eumm, itu—

"jujur sama papi. anak papi gaboleh bohong. ga ada yang ngajarin adek bohong" rony menatap serius anak bungsunya.

"wah, anak bontot mami udah pulang—

ucapan salma terhenti karena melihat rony yang sedang menatap serius bungsunya. ia bingung.

nabila mulai mengeluarkan air matanya. jika sudah ditanya seperti itu, ia tidak tahan untuk tidak menangis.

salma yang melihat anak bungsunya menangis, segera ia bawa ke dalam dekapannya. "adek kenapa sayang? di marahin sama papi?"

rony tidak terima dengan ucapan salma. tapi ia tahu, kalau salma belum menyadari perbedaan wajah nabila.

"engga. liat pipi sebelah kanan adek, kaya bekas tamparan. samar samar ada cetakan jari manusia, warna kemerahan yang udah mulai pudar"

pudar - rossa.
🙏

salma yang mendengar ucapan rony kini langsung melepas perlahan pelukannya. ia melihat apa yang sudah rony katakan tadi.

jari-jari lentik salma mengelus bekas kemerahan itu. ia menatapnya dengan sendu. "adek? jujur sama papi mami ya?"

nabila menunduk, ia tidak berani untuk menatap mata kedua orang tuanya.

tbc.

dag dig dug, uhuy
spontan

ngalir aza
jangan cuma komen 'next' 'lanjut' aja ya.

parulian'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang