3. kecewa

1.9K 155 11
                                    

nabila masih terdiam dengan sesegukan akibat menangis yang lumayan agak lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nabila masih terdiam dengan sesegukan akibat menangis yang lumayan agak lama.

tanpa kalian sadari, kakak cala dan teman-temannya sudah sedari tadi melihat keluarga kecilnya. tapi nabila, mami dan papi tidak menyadari keberadaannya.

syarla juga sengaja tidak berisik, agar ia tidak mengganggu momen. ia juga sedang menyimak, walau agak menahan emosi karena ada orang yang menyakiti adik kesayangannya.

"mami.. jangan marah ya? adek mohon" salma menggelengkan kepalanya. bagaimana ia harus tidak marah? anaknya, anak kecilnya di sakiti oleh orang asing? bahkan ia tidak pernah bermain tangan pada anak-anaknya.

sedangkan orang lain? berani sekali melayangkan tangan busuknya kepada nabila.

"gimana mami ga marah, dek? anak mami di sakitin sama orang di luaran sana. mami ga terima. bilang ke mami, siapa orangnya"

rony yang sedari tadi diam. "dek, kita gabakal marah. asal adek jujur, mami sama papi tau pelakunya, itu udah cukup"

"adek ga percaya sama kita?" nabila menggeleng.

"adek percaya sama mami, sama papi, sama kak cala"

"yaudah, siapa pelakunya?"

nabila menghela napas dan mengusap air matanya yang tidak berhenti mengalir. "mereka anak kelas 11 ips 3. namanya dian, putri, tia sama laras-

rony menggebrak meja yang berada di depannya. itu membuat nabila dan salma terkejut. nabila kembali menangis di pelukan salma.

salma menatap rony. "ron, sabar ya? aku tau perasaan kamu. kita urusin bareng bareng, okay?"

rony sedikit lebih tenang karena mendengar ucapan istrinya.

( 。 •̀ ᴗ - ) ✧

"papi lo bucin ya syar" ucap edo sambil bisik bisik.

"diem do, nanti ketauan kita"

edo diam seribu bahasa.

"tenang ya sayang, papi cuma kaget aja kok. gapapa, adek. besok adek jangan sekolah dulu ya?"

nabila ingin menolak, namun rony sudah terlebih dahulu menyela. "papi sama mami ga nerima penolakan."

"ron.. redain dulu amarah kamu, jangan sampe kamu nyakitin anak kita"

"iya, sayang. aku ke kamar dulu." tanpa berpamitan pada nabila, rony bergegas untuk membersihkan diri dan meredakan emosinya.

"papi cuma lagi emosi aja. nanti malem cerita ke papi ya? sama minta maaf juga, okay?" nabila hanya mengangguk mengiyakan.

"sekarang adek bersih-bersih dulu, abis itu turun ke bawah, ya? kita makan malam sama sama" salma mengusap sayang kepala nabila.

setelah nabila pergi ke kamarnya. salma menatap anak sulungnya yang sedari tadi melihat mereka bertiga. salma baru menyadarinya ketika salah satu teman syarla berbisik-bisik.

"eh?"

"halo mami, ini temen-temen kakak. mereka mau ngerjain tugas disini, gapapa kan?"

"gapapa sayang, bawa masuk gih ke kamar. nanti mami bawain cemilan"

"okay mami, nanti kakak bantu"

salma tersenyum menanggapi ucapan anak sulungnya.

"kamu paul ya? anaknya nopia kan?" salma bertanya pada satu lelaki yang tinggi, putih dan wajahnya terlihat blasteran.

bule lalu lalang.

"iya, tante. kenal mama saya?"

"kenal dong, mama kamu itu bestie nya tante loh waktu jaman sma sampe kuliah"

"iya kah? wah, paul baru tau"

"paul baru kali ini main kesini ya?" tanya salma.

paul mengangguk. "iya tan. paul baru satu kelompok sama syarla juga, biasanya engga"

"oh gitu, yaudah gih ke atas aja ul."

"iya tante, mari"

tbc.

pak ul
pelan pelan pak sopir

aku mau ngelunjak, kalo komennya masih banyak 'next' sama 'lanjut' aku gamau update 🤐

parulian'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang