12. ikut ngedate

1.9K 99 13
                                    

"pagi papiii" suara memekik nabila mengisi keheningan pagi hari di antara Rony dan Salma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pagi papiii" suara memekik nabila mengisi keheningan pagi hari di antara Rony dan Salma. mereka bukan sedang tidak akur, tetapi mereka berdua sedang fokus dengan kegiatannya masing-masing. Rony dengan acara membaca koran sambil menikmati kopi panas yang di buatkan oleh sang istri tercinta dan Salma sedang berkutat dengan alat tempurnya.

"pagi bungsu nya papi, mau kemana? kok pagi-pagi gini udah rapih?" Rony menatap nabila dengan mengernyitkan dahinya. tumben sekali anak bungsunya ini sudah rapih di pagi-pagi buta.

nabila mendekati Rony dengan pose jari telunjuk yang di simpan tepat di depan bibirnya yang tertutup rapat.

"papi gaboleh tau! ini rahasia adek"

Salma melirik kearah kedua orang yang sedang berbisik-bisik. ralat, hanya nabila yang berbicara bisik-bisik, tetapi Salma tetap mendengarnya.

"bisik-bisik apa sih? kok mami ga di ajak?" sebisa mungkin salma memasang raut sedihnya.

"mami jangan sedih dong, ini rahasia adek sendiri, papi juga ga adek kasih tau kok. suer, adek ga bohong. iya kan, papi?" kini nabila menatap rony dengan wajah memelas, dia takut jika mami nya sedih gara-gara hal ini.

rony yang mengerti kode dari bungsunya pun hanya menurut. "iya betul, papi juga ga di kasih tau sama adek. kira-kira apa yah? mami mau nebak bareng papi ngga?"

di dalam hati rony ingin menertawakan dirinya sendiri, mau-mau saja menuruti keinginan putrinya. daripada menangis, mending dia yang menangis di dalam hati.

salma masih dengan dramanya. walaupun dia sudah tahu jika mereka berdua bersekongkol. tapi salma juga tahu jika mereka tidak berbohong.

"kalian ga bohong sama mami kan? kalau kalian bohong sama mami, mami bakalan sedih banget loh. nanti kalian ga mami masakin lagi"

"dramatis banget istri gue"

"mamiiii, adek ga bohong kok. mami harus percaya sama adek ya? walaupun mami ga percaya sama papi, tapi mami harus percaya sa—"

"kok ribut-ribut? ada apa ini? kakak ga di ajak?"

asik dengan acara debat yang tidak bermutu, mereka bertiga sampai tidak sadar kalau anak sulung dari keluarga parulian sudah berada di samping si bungsu, nabila.

"eh kakak" nabila tersenyum kikuk sambil menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"adek mau kemana? kok udah rapih aja? mau jalan sama pacar adek?"

mendengar ucapan kakak nya, mata nabila seakan ingin keluar dari tempatnya. "NGGA! eh, maksudnya ngga kok kak. nabila gamau kemana-mana. kalau kakak mau kemana? kakak kok udah rapih aja sih? nabila boleh ikut?"

sebelum syarla menjawab, papi sudah dahulu menyela. "kok adek kaya panik gitu? adek beneran punya pacar?"

"ngga loh papi, adek ga punya pacar. papi ga percaya sama adek?" nabila kembali menatap rony dengan tatapan memelas nya yang tadi ia gunakan untuk bersekongkol.

"papi percaya sama adek. jadi, adek jangan pacaran dulu ya? tunggu sampai umur adek udah pas, baru boleh. okay anak papi?"

nabila tersenyum sumringah. "okay, papi!"

"kakak, jawab pertanyaan adek!"

"iya adek ku sayang, kakak mau pergi sama kak daniel"

"ADEK IKUT!"

mendengar itu, sekarang giliran syarla yang melebarkan matanya. rony dan salma sih santai, kalau adek ikut kakak dan kakak iparnya, mereka berdua bisa menghabiskan waktu bersama tanpa gangguan bocah kematian.

"adek ku sayang, yang paling cantik, paling baik, paling lucuuu. kakak mau ngedate berduaan sama kak daniel. jadi, adek di rumah aja ya? temenin papi sama mami, mereka pasti kesepian kalau ga ada adek. okay?"

rony yang sedang membayangkan ia akan berduaan dengan salma, seketika langsung menatap anak sulungnya tajam. hey, dia sudah senang mengetahui kalau anak bungsunya ingin ikut bersama kakaknya.

"gamau! adek mau ikut sama kakak. ini tuh kenapa adek udah rapih, karena adek tau kalau kakak sama kak daniel mau keluar. soalnya adek di chat sama kak daniel, katanya mau ikut apa ngga. terus adek jawab mau ikut aja, soalnya udah lama adek ga ngintilin kakak sama kak daniel. adek ikut ya? kak daniel yang nawarin kok"

nabila menjelaskan dengan mulut yang penuh. salma yang sedari tadi diam juga menatap anak bungsunya gemas.

"kok bisa ya aku hasilin yang gemes-gemes"

"yaudah boleh. tapi inget, jangan ngerepotin kak daniel ya. kalau mau apa-apa bilang sama kakak, okay?"

"OKAY! ayo kak berangkat"

"sebentar, pamit dulu sama papi mami, jangan lupa adek minta bekel yang banyak"

"mami, adek pamit yaa. adek mau jadi kamcong nya kakak"

"heh! kamu tau dari mana kamcong?" tanya syarla.

cuma syarla yang tahu apa itu kamcong. rony dan salma terlalu kuno. hehe

"dari kak edo"

"edo kampret"

"papi, adek izin ya. eh satu lagi, adek boleh minta uang papi? kata kakak—"

buru-buru syarla menutup mulut nabila yang suka sekali kebablasan.

"adek ih, jangan kata kakak, harus kata adek sendiri"

"kan kakak yang nyuruh? adek salah kah?"

"ngga, kakak yang salah. udah, ayo berangkat"

"papi, mami, kakak sama adek berangkat dulu ya. daniel udah ada di depan, tapi gabisa mampir ke dalem"

"iya gapapa kak, hati-hati ya. adek, jangan ngerepotin kakak nya loh" wejangan dari mami tercinta.

"siap komandan!"

"hati-hati anaknya papi. bilangin kak daniel jangan ngebut-ngebut, soalnya lagi bawa princess-princess nya papi, okay?"

"papi lebay"

"astagfirullah"

tbc.

cukup?
lanjut nanti yaaak!

see you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

parulian'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang