7. malu

1.8K 155 13
                                    

"ga ada yang ngaku?" rony kembali membuka suaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ga ada yang ngaku?" rony kembali membuka suaranya.

sungguh, ia geram sekali dengan gadis-gadis yang berada di depannya ini. tadi saja berlagak sombong dan angkuh, kenapa sekarang mendadak seperti manusia bodoh? tapi faktanya mereka memang bodoh.

putri, tia, laras dan dian tetap pada posisinya, diam membeku bak patung. menatap ketiga orang yang lebih dewasa dari mereka saja, mereka tidak mampu.

"tia, nama mu? kamu tau? ayah kamu bekerja di bawah naungan saya. licik sekali permainan manusia tua itu. kamu mau mendengar fakta tentang betapa buruknya ayah kamu, tia?"

"manusia pembual, suka memakan uang haram, tidak bertanggung jawab dan tidak berguna. tunggu semua itu keluar dari notifikasi handphone kamu, tia."

setelah mengucapkan kalimat yang agak panjang, rony menghela napas sejenak. ia sangat santai, seperti tidak terjadi apa-apa. berbeda sekali dengan keadaan tia sekarang. muka yang sudah ingin menangis, keringat bercucuran membasahi dahi dan hampir seluruh wajahnya.

tia juga sudah lemas akibat mendengar perkataan dari rony parulian. tetapi ia tetap berdiri dengan keadaan kaki yang seperti jelly.

"ga mungkin!" tia berucap dengan keras. ia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. kini wajahnya sudah di penuhi air mata yang bercucuran bercampur dengan keringatnya.

ih bau.

"liat saja nanti."

"kalian masih tetap tidak ingin mengaku? mau saya tunjukkan rekaman cctv? baik kalau begitu" ayah salma berucap. tidak lama kemudian, ia menelfon seseorang. lalu, guru piket mengumumkan agar seluruh siswa-siswi berkumpul di aula.

laras, dian, tia dan putri yang mendengarnya kalang kabut. mereka dibuat pening oleh kelakuan orang dewasa ini. tetapi, mimik wajah mereka tidak dapat berbohong. mereka sungguh panik dan malu.

( 。 •̀ ᴗ - ) ✧

"kepada seluruh murid di harapkan untuk segera ke aula sekarang. saya ulangi—

para murid-murid bergegas untuk pergi ke aula. mereka melangkah dengan kebingungan. apakah akan ada libur panjang? atau akan di adakan study tour?

pertanyaan-pertanyaan negatif dan positif bermunculan di benak para murid.

selagi kepala sekolah mengecek mic aula, para murid berbaris dengan rapih. walaupun tidak sesuai dengan kelas masing-masing.

"sudah berkumpul semua?"

"sudah pak!" murid-murid.

murid-murid yang berbaris rapih menatap ke depannya dengan bingung dan perasaan yang campur aduk.

mereka menatap keempat gadis yang sangat mereka kenal. apakah keempat gadis itu melakukan kesalahan yang sangat patal? atau keempat gadis itu melakukan drama yang baru?

tetapi setelah dilihat-lihat, ada tiga orang dewasa yang tidak mereka kenal. mereka bertanya-tanya, apakah ketiga orang dewasa itu orang tua dari keempat gadis yang berada di depan? tapi jika ia, mengapa hanya ada tiga? kemana satu lagi?

kepala sekolah mempersilahkan ayah salma berbicara. "saya ali shadam, pemilik sekolah yang kalian tempati. saya juga orang tua dari salma hainun aliyyah, beberapa dari kalian pasti mengenal seorang salma aliyyah. dan saya juga mertua dari rony alaskara parulian, suami anak saya."

"saya salma hainun aliyyah, anak tunggal dari ali shadam dan sallyan mentari. sekaligus istri dari rony alaskara parulian. saya dan rony sudah di karuniai seorang anak, mereka adalah reyna syarla parulian dan nabila aliyyah parulian."

setelah mendengar fakta yang di lontarkan oleh salma, semua murid tampak terkejut. mereka memang mengenal sosok salma aliyyah, tetapi mereka tidak tahu jika salma sudah memiliki anak. bahkan anaknya satu sekolah dengan mereka.

"saya rony alaskara parulian—

"apakah saya terlambat?" seseorang muncul dari balik pintu aula. mereka adalah, rizky fauzan parulian dan sang istri tercinta— michele rahayu.

rony dibuat terkejut oleh kedatangan orang tuanya. tapi tidak hanya itu, ibunda salma juga datang bersamaan dengan kedua orang tua rony.

"kalian semua pasti belum mengenal kami, kan? baik. saya rizky fauzan parulian dan ini istri saya, michele rahayu. kita berdua adalah orang tua dari rony alaskara parulian."

para murid-murid menyembunyikan keterkejutannya dengan bertepuk tangan. mereka serasa di datangi oleh orang-orang yang punya jabatan. berbeda dengan keempat gadis yang sekarang sedang menunduk dalam diam.

keempat gadis itu sedang menahan malu. juga, mereka takut dengan orang-orang yang tadi berbicara. mereka tahu, jika orang-orang yang sekarang berada di sekolahnya ini bukan orang sembarangan.

tbc.

ko aku ikut takut deh

btw, happy 400 vote. love you 💍
sorry ya kalo tulisan ku jelek wkwkw, aku udah lama ga nulis.

parulian'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang