BAB 8

290 29 1
                                    

Mika membuka matanya terlihat dia sedang berada di sebuah kapsul? untuk perawatan medisnya, Mika mengusap matanya karena merasakan sesuatu yang mengalir dari matanya.

"Ah... Sudah lama sekali aku tidak menangis semenjak menjadi vampir" Lelaki bersurai blonde itu beranjak dari kapsul penyembuh dan bersiap meninggalkan ruangan rawat itu.

"Hei, Mika kau terlihat murung... Ada apa?" Ucap salah seorang vampir bersurai ungu, Lacus. "Terlihat mengejutkan jika saudara mu sekarang adalah pemburu vampir." Sambungnya.

"Tapi apa itu? Dia terlihat seperti iblis dibanding manusia." Ucap salah seorang vampir yang tampang nya terlihat tua, Bagaimana bisa setelah Yuu mengalami kejadian seperti itu bisa dibilang manusia? memang tepat dia terlihat seperti iblis namun dia juga terlalu baik dan polos untuk disebut iblis.

"Jadi apa yang akan kamu lakukan Mika? Kau akan tetap menyelamatkan nya?" Mika hanya diam tak menjawab pertanyaan dari Lacus tetapi hanya dibalas tatapan olehnya, sejujurnya Mika sedikit malas untuk menjawab pertanyaan itu tapi mau tidak mau dia harus menjawab karena tidak sopan jika tidak dijawab.

"Tentu menyelamatkan nya... Harus apa lagi jika tidak menyelamatkannya?" Ucap Mika dan menatap datar Lacus, Mika melanjutkan memakai pakaian nya dan bersiap untuk meninggalkan ruangan itu.

Namun ucapan Lacus membuat Mika terhenti dan menggertakkan gigi nya.
"Hei, kemarin aku melihat [name] bersama keluarga Hiiragi." Mika melotot kearah Lacus dan Lacus hanya tersenyum kecut pada Mika.

"Hei hei tenang dong... Terlebih lagi sebenarnya kau ini siapa, Mika??" -Lacus. "Aku hanya vampir yang kotor, Lacus." -Mika dengan wajah nya yang tersenyum.

(njig ngeri co Klo semisal ada orang yang habis melotot kearah kita tiba-tiba senyum ke kita)

Sedangkan di posisi mu, kamu sedang duduk di hadapan Kureta Hiiragi. Terlihat kamu sedang diintrogasi oleh nya.

"[name] selama ini kemana saja kau?" Pertanyaan itu diulang secara terus menerus oleh Kureta, bagaimana tidak diulang jika kamu terus tak menjawab pertanyaan itu? Kamu menghela nafas dan menyerah, mau tidak mau kamu menjawab nya.

"Aku berada di dunia vampir." Jawab singkat mu yang sukses membuat Kureta menghela nafas lega dan tidak.
"Baiklah... Lalu kamu kabur begitu saja?" Sambung Kureta setelah mendapat jawaban dari mu.

"Ya... Begitu lah... Tak suka jika aku kabur?" Tanya mu dengan nekat pada pria bersurai hitam itu. Memang tak ada takut nya dengan salah satu petinggi Hiiragi.

"[name] jangan mentang-mentang kau anggota Hiiragi juga kau bisa melakukan apa yang kamu mau." Ucap Kureta berjalan keluar pintu ruangan dan meninggalkanmu sendiri.

"Lalu...? Mentang-mentang kau petinggi kau bisa mengintrogasi ku seenaknya?" Batin mu kesal.

.
.
.
.

Sudah lebih dari 3 jam kamu terjebak di ruang interogasi itu, kamu mulai bosan dan lebih memilih menyandarkan badan mu di kursi dan tertidur. Belum sampai matamu terpejam Kureta datang lagi dan menyuruh mu untuk keluar.

"Keluar lah, kau dan Shinya ternyata sama saja." Ucapan nya itu membuat mu reflek mengucapkan kalimat 'hah', bagaimana tidak? kamu saja tak tau apa-apa sudah disamakan dengan Shinya. Jika ada masalah dengan Shinya jangan samakan dengan aku dong. Pikirmu.

Kamu keluar ruangan terlihat ada Shinya dan seorang gadis yang menatap mu dengan intens, kamu yang bingung hanya menatap balik tapi tatapan mu itu dijawab singkat oleh Shinya.

"Menunggu seseorang." Ucap pria bersurai putih itu dan hanya dijawab anggukan mengerti oleh mu.

Butuh waktu yang cukup lama untuk 'orang' itu datang, kamu penasaran siapa orang itu tetapi kamu tetap sabar menunggu. Tak lama pintu terbuka dan menampilkan lelaki bersurai hitam dan memiliki manik mata berwarna hijau, kamu melotot terkejut.

Tunggu? Yuu? Kenapa dia dipanggil kemari? Batin mu sambil menatap Kureta, Kureta sendiri menatap Yuu dengan tatapan tajam. Kamu menghela nafas dan hanya bisa berdoa semoga Yuu baik-baik saja kali ini.

"Ada apa ya memanggilku seperti ini?" Yuu dengan nekat pun bertanya tanpa ada rasa takut sama sekali, padahal selama perjalanan kemari sudah diperingatkan oleh banyak orang untuk waspada. Pandangan Yuu teralihkan ketika melihat mu di antara orang-orang itu dan memilih untuk menyapa mu.

"Oh? [name] bukan? Sudah lama ngga ketemu!" Sapa Yuu dengan melambaikan tangannya padamu dan dibalas senyuman ramah olehmu. Namun sapa kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena tiba-tiba saja Kureta mengarahkan pedang nya kearah Yuu.

Sontak itu membuatmu kaget dan berteriak kearah Kureta sendiri.
"Kureta! Yuu masih belum pulih sepenuhnya! Apa yang kau lakukan?" Teriakmu.

Kureta tak menggubris perkataan mu dan tetap menegakkan pedangnya kearah Yuu.

"Yuu apa kau ini pengkhianat?"











































hai :)
ak update lagi dari sekian lamanya ga update... maaf jadwal update nya berantakan pol...

ak habis sakit + habis terima rapot ges... Alhamdulilah semester ini nilai ak bagus semua dan ak naik kelas.

kalian bagus ga nilai rapotnya? dapet ranking berapa nich?
berapa pun nilai nya tetep bangga karena itu kerja keras dari diri kalian sendiri 😁

jujurly skrg jg lagi sakit²nya gara² ada air terjun 😥☝🏽 pengen banget sebulan gt tanpa air terjun wkwk

udh ah gt aja, semoga suka yh sm chapter krinj ku ini 😁 babayy 👋🏽👋🏽

Slave [Mikaela hyakuya x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang