*selamat membaca
haruto tiba di rumahnya dengan selamat setelah pamit pada bunda, jeongwoo, serta junghwan karena dapat telepon dari papa nya.
haruto sudah panik serta deg-degan karena takut jika cewek yang akan di kenalkan oleh papa hagato padanya merupakan seseorang yang akan di jodohkan dengan haruto. demi apapun, haruto benar-benar tidak tertarik pada perempuan bahkan secantik tak manusiawi sekalipun.
ia menghirup udara banyak-banyak setelah melepas kontak motornya. mau tidak mau, siap tidak siap, haruto harus menemui perempuan yang akan ayahnya kenalkan seperti yang beliau ucapkan di telepon beberapa waktu lalu.
perlahan ia melangkah menuju pintu utama rumahnya, mengetuk pintu sebanyak tiga kali.
pintu itu terbuka sebelah kanan bersamaan dengan munculnya papa hagato. pria itu menatap haruto dengan datar, hingga membuat sang putera sedikit bingung. jujur, selama ini papa hagato tidak pernah sekalipun menatap haruto sedingin itu.
“pa—”
“masuk”
hagato memotong pembicaraan haruto yang bahkan belum sempurna ke pembukaan. pria itu berjalan lebih dulu dan di susul oleh haruto dengan tatapan penuh kebingungan.
apakah ia melakukan kesalahan? seingatnya tadi pagi ia dan papa nya masih baik-baik saja. lalu, kenapa papanya berubah secara tiba-tiba begini?
apa yang sebenarnya terjadi?
haruto tidak pernah melihat papanya bertingkah begitu sepanjang umurnya. ia selalu melihat hagato selalu menatapnya penuh kasih sayang dari ia kecil hingga sekarang. bahkan kalau haruto mau tau, papa hagato selalu seperti itu saat ia masih bayi. saat tubuh mungil nya masih merah.
sekali saja sikap papa nya berubah haruto langsung tau. ia langsung down dan merasa sedih. hal yang tak di sangka di alami haruto. ia mau menangis bahkan ia belum tau apa salahnya atau apa penyebab ayahnya jadi seperti itu.
langkah pelan haruto terhenti di depan sofa ruang tamu yang salah satunya telah di isi oleh perempuan muda—kalau haruto liat sepertinya seumuran dirinya, duduk santai dengan penampilan anggun di sertai rambut panjang bergelombang. nampak cantik dan menawan sekali.
hagato duduk di samping perempuan tadi sambil memeberikan senyum hangat.
haruto mengernyit, ia bingung dengan keadaan saat ini. tanpa di suruh perlahan ia mendudukkan dirinya pada single sofa yang jaraknya agak jauh dari tempat papa dan perempuan itu berada.
“haruto” panggil hagato.
haruto berdehem kecil untuk merespon panggilan papanya itu.
“papa mau kamu pilih sesuatu”
“apa?” tanya haruto penasaran.
“pilih papa kenalkan perempuan ini dulu, atau ngasih tau salah kamu dulu?” ucap papa hagato, mata tajam itu menatap haruto dalam.
haruto semakin bingung. apa maksud dari memberi tau salahnya? memang ia melakukan kesalahan apa?
“maksud papa apa? haru punya salah apa sama papa? seinget haru, tadi pagi kita masih oke pa, terus tadi juga haru maen kok tiba-tiba bahas kesalahan sih?”
“papa suruh pilih antara dua itu, papa nggak nyuruh kamu nanya” ketus hagato.
haruto terkesiap. nada itu dingin sekali, sedingin sikap crush haruto pas sd. oke, bukan waktunya bercanda. demi apapun, ini pertama kali nya bagi haruto mendengar ucapan sedingin itu yang keluar dari bilah bibir papa kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1,2,3 - shoot 「jeongharu」
Randomone-shoot, two-shoot, and three-shoot. berbagai kisah jeongharu. bagian kedua dari book pertama [one-shoot jeongharu] di akun lama. have a enjoyy!! mulai : 30 desember 2022