dapatkan restu papa lewat mama tiri (3)

699 50 9
                                    

*selamat membaca

pagi-pagi sekali ketenangan wonyoung yang sedang berada di alam mimpi pun harus terusik karena teriakkan menggelegar entah darimana asalnya.

perempuan itu segera beranjak dari kasur, merapikan baju tidurnya dan bergegas cuci muka. setelahnya, perempuan itu segera keluar dari kamar dan melangkah menuju suara bising tadi. sepertinya di teras depan rumah.

“apasih ini, berisik banget”  gerutu wonyoung terus melangkah sembari menggaruk perutnya yang gatal.

alis perempuan itu hampir bertaut ketika melihat suaminya berada di depan pintu dengan haruto yang lengannya ia gandeng. lalu, wonyoung melihat ada seorang pemuda yang tengah memohon-mohon pada suaminya.

“saya mohon om, maafin saya” 

samar-samar suara itu terdengar di telinga wonyoung. sedikit bingung sebenernya siapa pemuda itu, kenapa ia meminta maaf pada suaminya.

lalu, tiba-tiba saja wonyoung teringat pacar haruto, apakah benar itu pacar anak manis nya?

perempuan tinggi itu melangkah lebar-lebar agar segera sampai tujuan. ketika sudah berada di belakang suaminya, wonyoung berkacak pinggang.

“BERISIK!!!!!!!!”

teriakan nyaring itu membuat ketiga lelaki yang tengah saling adu mulut pun terjengit kaget, mereka sama-sama memegang dada saking terkejutnya.

wonyoung bernapas bengis, ia melototi semua lelaki yang berada di depannya.

“sayang? kok bangun?”  tanya hagato, tadi ia ingat sekali kalau istrinya itu tengah tidur nyenyak di dalam kamar, hagato tahu karena ia mengetuk berkali-kali pintu kamar tapi wonyoung tidak menjawab, sementara ia tidur di sofa ruang keluarga.

iya, di usir istrinya karena perempuan itu tengah merajuk.

wonyoung memicing, “ya bangun lah, mas. kamu berisik banget teriak-teriak gitu. kamu pikir suaramu itu enggak mememakkan telinga? suaramu itu udah kayak macan jantan birahi!”

hagato terbelalak, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. merasa canggung dengan momen ini, momen dimana ia di omeli istri muda nya.

“itu siapa tuh, siapa yang kamu marahin?! ish, enggak baik banget jadi bapak-bapak, kalo ada yang dateng itu di sambut bukannya di marahin! nak, sini nak, masuk dulu”  wonyoung berujar lagi.

perempuan itu maju, melangkah kembali hanya untuk menarik pergelangan tangan jeongwoo dan di tuntun untuk masuk ke rumah.

jeongwoo planga plongo kebingungan, ia tidak tahu sebenernya siapa perempuan ini. kenapa dia memanggil papa haruto dengan sebutan mas, dan kenapa juga papa haruto terlihat takut pada perempuan ini. oh! atau dia perempuan yang mau di jodohkan dengan haruto?! tapi, kenapa memanggil papa haruto, mas?

raut wajah jeongwoo sudah tak terkendali, ia sibuk dengan pikirannya sendiri yang belibet.

“kok di suruh masuk sih, sayang?!”  hagato berteriak lagi.

“ya biarin, ada tamu tuh di suruh masuk, di suruh duduk bukan malah di teriak in”  jawab wonyoung tanpa menoleh.

oke, kondisi muka jeongwoo makin-makin tak terkendali setelah mendengar papa haruto memanggil perempuan itu sayang. kepalanya makin pusing.

“tapi dia pacar haruto! yang pernah mas ceritain ke kamu! usir aja, sayang”  hagato teriak lagi.

wonyoung bersiap-siap mau melemparkan sandal bulu bentuk kelinci nya ke arah sang suami yang sigap berlindung di belakang tubuh haruto yang mungil kalo di bandingkan dengan tubuh hagato.

1,2,3 - shoot 「jeongharu」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang