CCC - Epilogue

837 51 3
                                        

An Ending Of ALMOST

No Longer.































.

.

.





























Typos, unedited, etc etc. Vote jangan lupAAAAAAAAAA karna ini happy ending (berak).





























...

NO LONGER.

...

If only we could take out all of the emotions in our hearts

There would be no fear wandering between being understood and misunderstood

━━━━━━━━━━ No Longer, NCT127





...

KU akui, semenjak perpisahan kecil yang dilakukan Aerglo tepat di depan rumahku.

Aku tak lagi merasa sama.

Mungkin kehilangan? Mungkin juga menyesal akan semua yang terjadi?

Biasanya ada yang selalu akan menyapaku setiap pagi melalui pesan singkat, atau, sapaan hangat untuk mengingatkanku soal sarapan.

Tak ada lagi.

Semuanya benar terasa tak menyenangkan bagiku, terlalu hening juga menyebalkan.

Rasanya sangat hampa.. Kosong..

Mungkin, mungkin, dan mungkin aku sudah terlambat akan menyadarinya..

Terlambat ya?

Aku bahkan tak berani jika harus menatap sosial media, atau sekedar bertanya kepada Vivian perihal kakaknya itu.

Semuanya juga tak pernah mengatakan apapun menyangkutnya, Aerglo seakan tertelan bumi usai membuatku merasa tak karuan setelah malam perpisahan.

Miris.

Padahal dulu dirinya yang selalu mengutamakan untuk mengabariku.

Walau messagenya hanya akan kubaca atau kubalas dengan voice note, tapi Ae selalu melakukannya dan sekarang, aku hanya bisa menghela nafas dalam beberapa kali selama 5 menit sekali.

Lucu ya?

Selucu ini kehidupanku sekarang, ah, benar-benar..

Bahkan, kini tak ada lagi Larasati yang menerima seluruh tawaran hangout pada malam hari, atau hari biasa.

"I loved you,"

Tiga kata itu tertanam diotakku.

Bahkan suaranya yang melirih nyaris parau karna semua rasa sakit yang kulakukan, tampak begitu terasa, aku tak yakin jika Ae nanti pulang akan memandangku lagi.

Mungkin sebagai musuh, iya.

Terlalu banyak rasa sakit yang didapatkannya, padahal sudah banyak orang yang mengatakan kepadanya agar tak jatuh kepadaku.

Ae masih bebal dan tak sama sekali beranjak.

Cuman dirinya yang mampu bertahan, juga kadang masih bisa tertawa padahal sudah melihatku beberapa kali jalan dengan orang lain tapi tak pernah aku melihatnya memakiku secara langsung.

Ocean Of Tears.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang