☘️12. I wanna be yours ☘️

78 9 0
                                    

🎧 I wanna be yours - Arctic Monkeys

"Kai sayang.. Ayo kita pulang.. " Ajak hanni sembari menarik tangan hueningkai agar berdiri namun lelaki itu sepertinya enggan.

Hueningkai tersenyum sendu. "Kai sayang? Hmm.. Kamu mau manggil aku dengan sebutan sayang sekarang?"

Hanni mengangguk antusias. "Huuhhm.. Memang kenapa?"

"Apa itu nggak berlebihan? Jika disekolah kamu manggil aku seperti itu.. Semua orang akan tahu kalau kita berpacaran.."

Hanni mendekatkan wajahnya ke wajah hueningkai. "Iya, nggak masalah.. Aku malah senang, bisa berpacaran dengan siswa paling jenius di sekolah kita.. Yg paling dingin sedingin gunung Everest akhirnya meleleh dengan kehangatan cinta, hanni.."

Hueningkai terkekeh geli. "Kamu selalu saja berlebihan, hanni.."

"Wah.. Kamu tak sadar kalau selama ini kamu emang sedingin itu bahkan anak anak di kelas takut untuk mendekatimu.."

Hueningkai mengangguk paham. "Iya juga ya.."

Hanni memandangi wajah hueningkai. Lebam lebam biru itu pasti sangat sakit. Sudut bibir lelaki itu terdapat jejak darah. "Kai.. Ayo, kita kabur ke suatu tempat yg jauh.."

Hueningkai menatap mata hanni begitu dalam. Ia masih dengan senyumannya. "Kemana? Kemana kita akan pergi? Kita masih SMA, hanni?"

Hanni tampak berpikir keras juga. Sebenarnya ia juga tak tahu mau kemana namun melihat keadaan hueningkai yg seperti ini membuat hanni sedih dan gelisah. "Entahlah, aku juga tidak tahu.."

Hueningkai mengangkat tangannya ke pipi hanni lalu mengelus nya lembut. "Hanni ya.. Aku akan baik baik saja.. Jadi, jangan khawatir berlebihan ya.."

Hanni hendak protes namun tiba-tiba wajah hueningkai sangat sangat dekat dengannya bahkan mereka berbagi oksigen yg sama. Hueningkai dengan perlahan menarik tubuh hanni ke pangkuannya. Sekarang hanni telah duduk di paha hueningkai.

"Kai.." Panggil hanni yg masih bersitatap dengan hueningkai.

Hueningkai hanya tersenyum tipis. Ia dengan hati hati mendekatkan wajahnya dengan hanni lalu perlahan bibir hueningkai merekah mengulum bibir hanni yg selembut permen jelly.

Mata hanni terbelalak melihat wajah hueningkai sangat dekat dengannya. Bulu mata lelaki itu sangat lentik. Hanni juga menutup matanya, merasakan bibir hueningkai yg mengulum bibirnya dengan sangat hati hati. Hanni merangkul leher hueningkai agar bertambah dekat. Detak jantung mereka seirama terdengar menggema.

Hueningkai menyamankan dirinya melepaskan rasa sayangnya melalui sentuhannya. Rasa yg menyeruak berhamburan memenuhi hatinya. Detik detik waktu berjalan begitu lambat hingga hueningkai membuka matanya melihat mata hanni yg tertutup. Hueningkai menambah tekanan dibibir hanni dan sedikit menggigit bibir lembut hanni.

Hanni tersentak merasakan sengatan listrik akibat gigitan hueningkai dibibirnya. Hanni membuka matanya dan saling bertatap matalah mereka dengan bibir yg masih bertaut. Mereka berbagi oksigen yg sama dan menghembuskan karbondioksida bersamaan pula.

Hueningkai melepaskan tautan bibir mereka. Matanya semakin sayu namun bibirnya tersenyum. " Hanni ya.."

Hanni masih merangkul leher hueningkai dan mata mereka yg saling menyiratkan bahwa mereka ingin bersama. "Hmm.. Iya, Kai sayang?"

"Aku ingin disini bersamamu, lebih lama lagi.." Lirih hueningkai.

Tangan hanni terangkat mengusap rambut hitam hueningkai. "Aku juga.. Aku ingin bersamamu selamanya.. Tapi sekarang sudah jam sembilan lewat, Kai.."

My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang