☘️10. Pull me out☘️

79 14 1
                                    

🎧 Train Wreck - James Arthur

Waktu pun berlalu dengan cepat, tak terasa sekarang hampir memasuki semester dua. Hanni sangat senang masa masa SMA berjalan menyenangkan. Teman teman yg baik dan guru guru yg selalu memberi dukungan murid muridnya. Dan yg paling spesial adalah lelaki yg duduk disampingnya sekarang. Lelaki tampan dengan surai hitam lurus yg memiliki senyum sehangat matahari walau dia jarang tersenyum.

"Hanni ya.." Panggil suara itu lembut.

Hanni segera memalingkan wajahnya ke hueningkai yg duduk di sampingnya. "Iya kai?"

"Teman teman udah pada pulang.. Kamu nggak pulang?"

Hanni melihat ke sekitar, memang tidak ada lagi yg ada di kelas kecuali mereka berdua. "Iya, ini aku mau pulang... Kai, kamu nggak pulang? Bareng aku aja ya.."

Hueningkai menoleh ke hanni yg juga sedang menelusuri wajahnya. "Maaf, kali ini nggak bisa.. Aku harus les untuk Olimpiade kedepan.."

Hanni mengembungkan pipinya. "Hmm.. Baiklah tapi nanti malam kamu mau nemanin aku lihat salju pertama? Hanya sebentar saja, satu jam... Aku hanya minta waktumu satu jam.. Ada yg ingin mau aku katakan ke kamu.."

Hueningkai ikut mengembungkan pipinya. Ia berpikir keras untuk mengalahkan jadwalnya yg lain. Hueningkai juga tak sampai hati menolak ajakan hanni dan akhirnya ia mengangguk. "Jam tujuh malam aja ya? Karena nanti malam aku mau belajar lagi.."

Hanni menepuk nepuk pelan lengan hueningkai lalu tertawa renyah. "Hehehe... Okey.. Aku tunggu ya di tower namsan.. Sampai jumpa malam nanti kayi.." Seru hanni dengan ceria.

"Iya ya.. Hati hati di jalan hanni.." Saut hueningkai dengan senyumannya.

"Huuhmm.. Aku pulang dulu ya.." Pamit hanni. Ia berjalan keluar kelas dan melambaikan tangannya meninggalkan hueningkai dikelas sendirian.

Hanni berjalan dengan riang hingga di depan gerbang sekolahnya. Hari ini hanni dijemput sama kwangsoo, sopir pribadinya. Hanni segera membuka pintu mobil dan duduk dibangku belakang.

"Nona, kita langsung pulang atau mau jalan jalan dulu?" Tanya kwangsoo sembari menoleh kebelakang.

"Pulang aja.. Aku mau siap siap buat nanti malam.. Oh ya, nanti malam jam setengah tujuh anterin aku ke tower namsan ya.."

"Wae? Tidak biasa nona keluar rumah? Apa nona mau ketemuan dengan teman teman nona.."

Hanni tersenyum malu lalu mengangguk. "Huuhm.. Aku mau ketemu dengan sahabat ku.."

"Baiklah, ayo kita pergi.." Seru kwangsoo dengan semangat.

☘️☘️☘️

Langit semakin gelap, hueningkai buru buru naik taksi untuk pulang kerumahnya. Ia baru saja les untuk persiapan olimpiade Nasional yg akan di adakan sebentar lagi. Tak butuh waktu lama hueningkai sampai di rumahnya. Hueningkai menghela nafas lega karena kedua orang tuanya belum ada yg sampai rumah.

"Syukurlah.. Daddy dan eomma nggak ada dirumah.. Akhirnya aku bisa keluar walau sebentar.." Gumamnya senang.

Hueningkai segera ke kamarnya dan memilih pakaian yg akan ia kenakan untuk menemui hanni. Hueningkai tersenyum cerah. Tangannya segera meraih kaos oblong putih dan coach berwarna khaki serta tak lupa celana jeans hitam yg bagian lututnya robek robek. Hueningkai membawa pakaian tersebuta ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Hanya butuh tiga puluh menit, hueningkai selesai dengan dirinya. Ia telah memakai pakaian lengkap. Hueningkai menyisir rambutnya serapi mungkin. Ia memasukan dompet dan handphone setelah itu ia segera keluar kamar. Belum selangkah kakinya melangkah telah berdiri seseorang dengan tatapan tajamnya.

My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang