🎧 Runtuh - Feby putri
"Hueningie.."
Hueningkai yg sedari tadi termenung menoleh ke seseorang yg duduk di sebelahnya. "Eh?!! Iya.."
Taehyun tersenyum melihat raut wajah hueningkai yg tampak terkejut. "Wae? Kenapa kamu kaget, eoh?"
Hueningkai menggeleng lemah. Ia masih dengan wajah datarnya.
"Anieyo.. Bukan apa apa.. Geunde, aneh aja kamu memanggilku dengan nama depan.."Taehyun tersenyum hingga menampilkan gigi bersihnya. "Hehehe.. Jadi kamu kaget karena itu.. Hmm.. Bagaimana kalo kamu anggap aja itu panggilan sayang dari aku.. Eotte?"
Hueningkai tersenyum canggung lalu mengangguk. Ia kembali mengalihkan pandangannya ke langit cerah. Langit adalah candu yg ingin ia lihat selalu.
"Hueningie?"
Taehyun memerhatikan mimik wajah yg terlihat datar namun masih tergambar luka di mata hazel yg tertutupi poni panjang itu. Taehyun tersenyum sendu lalu ikut memandangi langit biru cerah.
"Hueningie... Kamu suka sama langit? Daritadi aku perhatiin matamu tak lepas dari langit?"
Hueningkai tanpa menoleh ke taehyun tersenyum getir. Matanya masih menatap jauh ke langit. "Huuuhmm.. Bagiku langit adalah segalanya.. Langit itu luas dan berwarna.. A-aku ingin sekali seperti langit.." Saut hueningkai sepatah patah berusaha agar suaranya tak bergetar.
Sedikit dikit taehyun mengerti maksud dari ucapan lelaki yg baru ia kenal itu. Lelaki yg beraura gelap nan dingin. "Iya.. Langit itu penuh dengan warna.. Terkadang ia cerah dan menghangatkan.. Dan terkadang ia mendung dan hujan turun namun hanya sebentar setelah itu digantikan oleh pelangi.."
Hueningkai tersenyum lagi. Sekarang netra hazel ber kelopak sayu itu menoleh menatap netra hitam gelap taehyun yg berbinar, terlihat warna kehidupan di mata besar itu. Hueningkai menghela nafas dalam. "Maka karena itu, aku ingin seperti langit.."
Taehyun menelisik wajah hueningkai yg sedang tersenyum. "Jika itu yg kamu inginkan, kamu bisa kok jadi langit bagi siapapun.."
"Siapapun? Aku tidak punya siapapun itu.. Selama ini aku hanya sendiri di sudut kamarku yg gelap dan dingin.."
Hueningkai menggeleng lemah. Senyuman tipis masih bertengger di wajah putih susunya. "Tidak bisa... Aku tidak akan bisa.."
"Kenapa tidak bisa? Kamu bisa kok, hueningie.. Asal kamu mau dan dunia akan menerimamu.." Terdengar suara yg penuh kegigihan keluar dari bibir taehyun.
Mendengar semangat yg terlontar dari orang yg baru ia kenal itu membuat hueningkai terkekeh kecil. "Hahahaa.. Baiklah.. Semoga aja ya.."
Taehyun terpana melihat senyuman dan tawa hueningkai. Wajah itu memancarkan kehangatan seperti cahaya matahari pagi. Yg awalnya taehyun kira, hueningkai seperti langit di musim hujan dan ternyata ia salah besar. Tanpa ia sadari, ia ikut tertawa mendengar tawa hueningkai yg renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home
Romansa𝙹𝚎𝚗𝚒𝚜 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚗𝚢𝚞𝚖 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚒𝚛 𝚖𝚊𝚝𝚊 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑. Start : 20 Mei 2023 Finish : -