2 | KM [Suka Kamu!]

19 6 0
                                    

2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Suka Kamu!

"Siapa yang malas menulis?!"
"Saya bertanya?!"

Sunyi, senyap hanya suara jam dinding yang berdetak sampai pada saat jarum panjang itu berada di detik ke 10 semuanya kompak menjawab,

"Andre ..."

Terkecuali Andre yang sudah mati kutu di tempat, tubuhnya bahkan meluruh bagaikan jelly. Ia bersembunyi di bawah meja seraya memeluk kaki Alam kuat-kuat. Raut wajahnya menunjukan ketakutan yang begitu mendalam.

"Apasih lo?!" sentak Alam. Cowok itu sudah kembali duduk di bangkunya sebelum Kara masuk ke dalam kelas.

Andre berpura-pura menangis sambil berucap, "Alam fix ini mah kalau gue hilang, lo bayarin hutang gue ya .."

Wanita dengan perut membuncit itu lekas berjalan menuju meja Andre, si tersangka. Hentakan sepatu Bu Jamilah benar-benar membuat suasana kelas semakin mencekam.

"Andre!" panggilnya tegas disertai amarah yang tertahan. Andre lantas keluar dari tempat persembunyiannya. Menyeka air mata buaya dan lendir yang keluar dari hidungnya dengan dramatis, duduk tenang, menarik napas panjang lalu menghembuskan perlahan.

Tanpa melalui banyak drama Andre mengadahkan kedua tangan dan berdo'a sebelum akhirnya mengambil salah satu dari gulungan kertas yang di bawa Kara dengan toples kaca bertutup merah.

Memicingkan kedua matanya takut-takut melihat isi dari gulungan kertas tersebut. Perlahan tapi pasti, Andre membukanya dengan hati-hati.

"Kotak kuning atau kotak merah," ucap Andre membaca tulisan pada kertas yang berhasil dibukanya.

Sungguh terampil Martin dan Rendy berdiri di belakang Kara bak model yang menawarkan produk pada pelanggan seraya tersenyum begitu menggoda.

"Merah aja!" bisik Alam di telinganya.
"Jangan kuning aja," rayu Putu.

Andre memejamkan kedua matanya sejenak, membuka perlahan kemudian berdehem sedikit berpikir dulu.

"Ku-MERAH!" Yakin Andre.

"Deal?!"

Andre lantas menjabat tangan Kara dengan lantang berucap, "DEAL!"

++++

Terdengar suara yang dipenuhi dengan gelak tawa dari para penghuni di ruang kelas tersebut. Cowok yang memakai kostum ironman itu menutupi wajahnya dengan sebelah tangan, walaupun sudah tertutup topeng tetap saja rasa malu terus mendominasi.

"HALO BATMAN!" teriak salah satu cowok di bangku belakang yang langsung dihadiahi sentilan di dahi oleh teman sebangkunya.

"Salah, blok!"

Cowok itu menoleh menatap sang guru-Jamilah, mana tahu Bu Jamilah merasa iba dan tak jadi menghukumnya. Namun ia malah mendapatkan kedua mata Bu Jamilah yang mendelik tajam.

C R A Z Y   O J O LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang